" Morning Kiss "
Haechan, terbangun lebih dulu dari Jeno yang masih memejamkan matanya di sebelahnya.
Wajahnya memerah mengingat adegan panas semalam dan semakin memerah saat menyadari kalau mereka masih bugil tanpa sehelai kain.
Cup.
Haechan, membolakan matanya saat tiba-tiba Jeno mencuri kecupan pada bibirnya.
"Morning kiss sayang" ucap Jeno dengan mata yang masih setia memejam.
"Apaan sih" ucap Haechan memukul pelan dada bidang Jeno dan membalikkan tubuhnya membelakangi Jeno.
Jeno, tak perduli dan malah menarik Haechan agar lebih mendekat lengannya.
"Gak usah malu, Semalem aja kau mendesah"
"Yak! Lee Jeno"
"Iya sayang aku di sini"
"Eegghhh"
Jeno, menyerang leher bagian belakang Haechan dan tangan Jeno memelintir puting Haechan membuat Haechan mengeluarkan suara pengundang setan.
"Jangan desah kau membuat penisku menegang" bisik Jeno.
"Ahhh... kauhhh yanghhh memhhh aahhh"
Haechan, tak bisa menahan desahnya saat tangan Jeno memainkan penisnya yang mulai menegang.
"Menurut buku yang ku baca, melalukan sex di pagi hari bisa menambah stamina" ucap Jeno sebelum membalikkan tubuh Haechan dan mengukuhnya.
"No, kita harus sekolah" ucap Haechan menahan tubuh Jeno.
"Kita selesaikan ini baru sekolah" ucap Jeno langsung meraih kedua tangan Haechan dan menguncinya sebelum ia menyerang leher Haechan.
"Aahhh... Nohhh... aahhhh..."
"Sehhh... aaahhh... dikithhh... aahhh... lagihhh..."
"AAKKHHHH..!!!!"
Dan untuk kedua kalinya Jeno berhasil menyemburkan seluruh spermanya di dalam lubang Haechan.
- - -ooOoo- - -
Haechan, menjadi pusat perhatian karena mengunakan sweater dengan leher tertutup di musim semi untuk pergi kesekolah.
"Beb, kau kenapa?" tanya Hyunjin yang keheranan melihat Haechan.
"Enggak, lagi dingin aja"
Han, beranjak dari kursinya dan keluar kelas sebelum beberapa menit kemudian kembali masuk.
"Kau gila ya? di luar sedang panas gitu bilang dingin" ucap Han yang ternyata keluar kelas untuk memastikan apakah di luar beneran dingin seperti yang di katakan Haechan atau enggak.
"Kan itu di luar di kelas dingin tuh AC nya" ucap Haechan.
Hyunjin, melihat ke arah AC yang ada di dalam kelas mereka dan kembali menatap Haechan.
"Sepertinya kau benar Han, dia udah gila" ucap Hyunjin.
"Lah kok kamu ikutan ngatain sih" ucap Haechan.
"Ya gimana gak ngatain, itu AC kan mati kau bilang dingin" ucap Hyunjin.
"Aaaa... udah ahhh.... Aku mau pakek apa aja terserah aku kan, rempong banget sih kalian" kesal Haechan yang sedari tadi alasannya tak berhasil.
Sedangkan Han dan Hyunjin saling menatap dengan tatap aneh yang seolah mereka memiliki pemikiran yang sama tentang Haechan.
- - -ooOoo- - -
Bel istirahat berbunyi dan para murid mulai berhamburan keluar untuk pergi ke kantin termasuk Han yang sudah ngibrit duluan meninggalkan Haechan dan Hyunjin yang biasanya akan pergi bersama ke kantin.
"Ayo" ucap Hyunjin.
"Kamu duluan aja aku lagi gak lapar" ucap Haechan.
"Kamu sakit?"
Haechan, menggeleng dan meletakkan kepalanya pada lipatan lengannya di atas meja.
Hyunjin, yang melihat kekasihnya lemas jadi tak tega melihatnya dan memilih kembali duduk di bangku Han di sebelah Haechan.
"Kenapa hhmmm?"
"Gak apa-apa Jin, kau ke kantin aja aku mau di sini" ucap Haechan.
"Ya udah, nanti aku bawain roti buat kamu ya" ucap Hyunjin mulai beranjak dan pergi setelah mengucapkan itu yang tak di perdulikan oleh Haechan.
Di kelas tinggallah Haechan sendirian dan ia mulai memejamkan matanya sebelum keinginannya di gagalkan seseorang yang mencolek-colek bahunya.
"Aaiihhh Jin aku tak ingin ke kan-"
Ucapan Haechan terhenti saat melihat Jeno berdiri di sebelahnya.
"Ngapain?" tanya Haechan.
"Nih! makan dulu, aku tau lubangmu sakit untuk jalan ke kantin dan kau pasti lapar" ucap Jeno.
"Uumm... makasih" ucap Haechan meraih roti dan susu coklat yang di belikan Jeno untuknya.
"Udah sana pergi nanti ada yang lihat" ucap Haechan sambil mendorong Jeno untuk menjauh.
Cup.
"Cepet sembuh sayang biar bisa ronde tiga" bisik Jeno setelah memberi kecupan dan setelahnya dia beranjak menjauh dari Haechan.
Setelah kepergian Jeno, Haechan memilih membaca komik sambil menunggu Han dan Hyunjin kembali.
"Beb!"
Haechan, melihat ke arah Hyunjin yang baru masuk kedalam kelas.
"Nih makan" ucap Hyunjin memberi kotak berisi makanan.
Haechan, menatap kotak itu sambil menelan ludahnya sendiri. "Bagaimana aku memakannya di saat perutku sudah kenyang" batin Haechan sambil terus menatap makanan dalam kotak yang di bawa Hyunjin.
"Beb, kenapa?" tanya Hyunjin heran, karena tak biasanya Haechan tak serakah sama makanan apalagi ini sushi kesukaannya.
"Jin, aku... umm... aku.."
"Kau hamil dan tak nafsu makan?"
Plak!
"Ngomong apa sih! aku emang tak nafsu makan tapi bukan berarti aku hamil ya, aku cowo" kesal Haechan langsung melipat tangannya di depan dada dan memalingkan wajahnya dari Hyunjin.
"Lahhh... ngambek dia" ucap Hyunjin yang semakin bingung kenapa dengan Haechan hari ini yang begitu sangat aneh.
- - -ooOoo- - -
Habis di gembur Jeno, jadinya gitu Jin, udah lu sama aQ aja sini...☺️☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
"OUR SECRETS" {Nohyuck} END
Fanfiction"LEE JENO BALIKIN SEMPAKKU!!!!" "LEE HAECHAN KAU SEMBUNYIKAN DI MANA PONSELKU?!" Bagaimana kehidupan Jeno dan Haechan setelah menikah di usia mereka yang masih sangat muda. : : : : : : : Cast : 📌Lee Jeno. 📌Lee Haechan. 📌BxB. Cast lain akan mun...