"Kembali"

7.6K 721 53
                                    

"Kembali"













Dua hari berlalu dan selama dua hari itu Jeno tak kembali ke apartementnya ataupun mencari Hyunjin lagi guna menanyakan keberadaan Haechan.

Jeno, seolah sudah lupa segalanya tentang Haechan setelah mendengarkan ucapan Renjun dua hari lalu.

"Hyun" panggil Han pada Hyunjin yang kini duduk di bangku Haechan karena Haechan izin untuk tidak masuk sekolah beberapa hari kedepan sampai kondisinya benar-benar membaik dan dia siap untuk menghadapi yang mungkin akan terjadi saat dia kembali bersekolah.

"Apa?"

Bukannya menjawab Han malah menunjuk ke arah Jeno menggunakan dagunya sehingga Hyunjin harus memutar tubuhnya agar dapat melihat Jeno.

"Kenapa?" tanya Hyunjin.

"Kamu gak sadar apa kalau dua hari ini dia gak nanyain Haechan ke kamu" ucap Han.

Hyunjin, mengangkat kedua bahunya sambil kembali memutar tubuhnya kembali ke posisi semula "Bagus dong" ucap Hyunjin.

"Kok bagus?"

"Ya bagus jadi aku gak usah capek-capek gendong kamu yang kepo setiap dia ngejar aku buat tanya di mana Haechan" ucap Hyunjin panjang lebar dan berhasil membuat kedua pipi Han memerah karena malu dengan kejadian dua hari lalu.

"Ya kan aku pengen tau"

"Hhmmm"

Keduanya kembali fokus pasa buku mereka masing-masing sebelum suara yang tak asing menyapa gendang telinga Han dan Hyunjin bahkan seisi kelas.

"Pagi semuanya" ucapnya.

- - -ooOoo- - -

"Hyunjin, lepas gak?!"

"Gak"

"Aku laporin ke Han ya"

Seketika pelukan Hyunjin terlepas dan ia menatap ke arah Haechan yang ada di sampingnya dengan novel di tangannya.

"Kenapa Han?" tanya Hyunjin.

"Ya kan dia pacarmu"

Hyunji, memutar bola matanya malas saat mendengar ucapan Haechan yang masih percaya kalau dirinya dan Han pacaran padahal Hyunjin sudah menjelaskan semuanya pada Haechan semalam.

"Hhmmm... terserah" ucap Hyunjin bangkit dari ranjang.

"Mau ke mana?"

"Mandi"

Hyunjin, baru pulang sekolah dan bukannya mandi lalu ganti baju, dia malah ikut membaringkan tubuhnya di atas ranjang dengan Haechan.

Ting...Tong....

"Haechan tolong buka pintunya!!!" teriak Hyunjin dari dalam kamar mandi saat ia mendengar suara bel apartement nya berbunyi.

Dan Haechan yang sebenarnya sedang malas bergerak mau tak mau harus meninggalkan ranjang empuk nan nyaman untuk membuka pintu.

Cklek!

Haechan, terdiam melihat siapa yang datang begitu pun dengan orang yang ada di hadapannya yang ikut terdiam melihat Haechan.

"H-hai, maaf sepertinya aku salah kamar" ucapnya dan ingin berbalik sebelum suara Hyunjin menghentikan langkahnya.

"Siapa Chan~aaa?"

Haechan, menoleh dan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Hyunjin.

Hyunjin, berjalan mendekati Haechan dan sedikit menggeser tubuh Haechan guna melihat ke luar siapa yang bertamu ke apartementnya.

"Nana?!" teriak Hyunjin langsung berhambur memeluk pria yang berdiri di depan apartementnya.

"Ayo masuk" lanjut Hyunjin sambil merangkul bahu Jaemin dan berjalan masuk kedalam meninggalkan Haechan yang kebingungan.

Jaemin, adalah teman sekaligus tetangga Hyunjin selama Hyunjin ikut bersama sang Appa dan keluarganya. Dan sebenarnya Jaemin ke datang ke Seoul juga karena permintaan Hyunjin yang ke betulan orang tua Jaemin juga di tugaskan di Seoul jadi Jaemin mau-mau saja menemui Hyunjin ke Seoul.

"M-maaf kalian mau minum apa?" tanya Haechan.

Dan bukannya menjawab, Hyunjin malah menarik Haechan sehingga Haechan terjatuh ke pangkuannya.

"Yak! Jangan asal tarik kalau anak ku terluka gimana" ucap Haechan membuat Jaemin melotot tak menyangka temannya menghamili anak orang.

"Jangan berpikir tidak-tidak" ucap Hyunjin yang menyadari ekspresi Jaemin "dia istri orang" lanjut Hyunjin semakin membuat Jaemin melotot berpikir bisa-bisanya Hyunjin hamili istri orang.

"Yak! Na Jaemin, bisakah kau berpikir sedikir pintar"

Haechan, yang berada di pangkuan Hyunjin menatap ke arah Hyunjin dan Jaemin secara bergantian.

"Apa kau sudah gila? dia diam saja kenapa kau seolah bisa membaca pikirannya" ucap Haechan.

"Itu lah yang tak kau tau, aku itu special"

"Ck! serah kau lah, Uumm hai aku Haechan dan kau ingin minum apa?" ucap Haechan pada Jaemin dengan senyum manisnya.

Sedangkan yang di ajak bicara hanya terbengong menatap wajah imut Haechan di tambah senyum bersianida membuat seluruh tubuhnya seketika membeku.

"Woee... istri orang ini" ucapa Hyunjin membubarkan lamunan Jaemin yang langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena malu.


- - -ooOoo- - -

aQ pengen udahan nulis Book ini... tp bingung sama ending... Book "My perfect husband" juga bingung endingnya gimana 🥲🥲

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang