" Gagal "

10K 982 77
                                    


" Gagal "







Sesampainya di basement apartement Jeno kembali menggendong Haechan menuju apartement mereka.

"Buka pintunya" ucap Jeno menyuruh Haechan menekan pasword pintu mereka karena tangannya menahan tubuh Haechan.

Cup.

Bukannya menekan pasword Haechan malah memberi kecupam pada leher Jeno.

"Chan, tekan paswordnya"

Cup.

Lagi-lagi Haechan malah mencium leher Jeno membuat Jeno geram sekaligus senang.

"Haechan~aaa... buruan ihhh"

Haechan, yang memang sudah ada niatan buat ngerjain Jeno malah menghisap pelan leher Jeno.

"Sstttt... Chan sumpah ya sampai dalam akan ku perkosa kau" ucap Jeno menahan nafsu karena ulah Haechan.

Dan bukannya berhenti Haechan malah membuat beberapa tato ikan cupang di leher Jeno.

"Ssttt... aahhh..."

Jeno, menurunkan Haechan dan membuka pintu apartementnya sebelum kembali mengangkat tubuh Haechan seperti karung beras.

Brugh!

Jeno, menjatuhkan tubuh Haechan pada ranjang merek dan langsung mengukuh tubuh Haechan.

"Jangan salahkan aku kalau kau tak bisa jalan selama seminggu ini"

"Aahhh~"

Jeno, langsung menyerang bibir Haechan dengan rakus seolah tak ada lagi hari esok.

"Ahhh... Nohhh aahhh... aammhh puhhnnn"

"Gak ada kata ampun ya" ucap Jeno saat mendengar Haechan yang sudah sange saat dia mengulum penis Haechan.

"Tahhhpihhh aaahhh..."

"Tapi apa hhhmmm?"

"Akuhh... akhhhkkuhhh..."

"Apa sayang~?" tanya Jeno mempercepat tempo memijat penis Haechan.

"Aakkkhhhhh!!!!"

Haechan, menyemburkan cairan spermanya ke tangan Jeno yang langsung tersenyum puas melihat Haechan kualahan dengan permainannya.

"Nah, sekarang giliranku" ucap Jeni membuka kancing seragamnya.

"Mau ngapain, No?"

"Ena-ena lah emang mau ngapain nih lihat dedekku udah gak bisa nahan" ucap Jeno sambil membuka resleting celananya.

Jeno, mengarahkan penis pada lubang Haechan  yang sudah berdenyut minta di masuki.

"Ahhh~" desah Jeno padahal belum juga masuk itu penis.

"Kau siap say-"

Tok!

Tok!

"Haechan, Jeno kalian di dalam ini eomma!"

Haechan, yang tadinya sudah tak berdaya karena ulah Jeno, kini dia membelalakkan matanya terkejut saat mendengar suara eommanya dan begitu pun dengan Jeno.

"No, buka pin- awww~"

"Udah kau pura-pura tidur aja buar aku yang urus"

Haechan, mengangguk dan segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang setengah telanjang itu.

Dan Jeno buru-buru memai celananya kembali dan merapikan segala hal yang berantakan di kamar itu.

Tok!

Tok!

"Haechan, Jeno..!!"

"Iya eomma!!"

Cklek!

Eomma Haechan menatap Jeno dari bawah sampai atas dengan tatapan yang tak bisa di deskripsikan.

"Lama banget buka pintunya, dan Haechan mana?"

"Maaf eomma tadi Jeno do toilet dan Haechan tuh lagi tidur" ucap Jeno sambil sedikit menggeser tubuhnya agar sang mertua dapat melihat ke dalam.

"Aiihhh itu anak kerjaannya tidur mulu" ucap eomma sambil menggelengkan kepala "Yaudah deh kalau gitu eomma pulang aja, besok-besok aja ngomongnya kalau itu boca udah inget bangun" lanjut eomma sambil melenggang pergi meninggalkan Jeno yang terbengong melihat kelakuan mertuanya.

"Ahh iya Jen"

"Iya eomma"

"Lain kali kalau mau bikinin eomma cucu itu pintu depan di tutup dulu ya"

Wajah Jeno seketika memerah saat mendengar ucapan sang mertua yang ternyata mengetahui kegiatannya bersama Haechan.

Ya, jadi Jeno tadi lupa tutup pintu mangkanya eomma Haechan bisa masuk. Dan yang tadinya eomma Haechan berpikir ada maling masuk dan khawatir, kekhawatiran itu langsung luntur saat mendengar desahan Haechan, Meski begitu mamanya orang tua tak mau anaknya kenapa-kenapa mangkanya di gedor itu kamar Jeno dan Haechan untuk memastikan kalau itu anak dan menantunya yang di dalam.

"Emak sama anaknya sama-sama aneh ternyata" ucap Jeno sambil kembali masuk kedalam kamar dan tak lupa menutup dan mengunci pintu kamarnya.

Jeno, berjalan mendekati ranjang di mana Haechan berbaring sambil menutup matanya.

"Udah pergi eomma" ucap Jeno.

"Chan?" panggil Jeno karena tak ada respon dari Haechan.

"Haechan?!" panggil Jeno sekali lagi dengan nada yang lebih tinggi.

"Lahhh tidur beneran ini anak? gila! terus ini dedek ku gimana, Woe Chan bangun!" kesal Jeno karena Haechan beneran tidur sedangkan penisnya masih tegang karena keinginannya belum tercapai.

"Parah kau Chan, main pakek sabun dong ini aku" gumam Jeno berjalan menuju kamar mandi untuk menuntaskan yamg tertunda.

Sedangkan Haechan tersenyum dalam tidurnya.


- - -ooOoo- - -

Poor Jeno 🤣🤣🤣🤣✌️

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang