" Kecewa "

13.8K 1.4K 73
                                    

                                           " Kecewa "












Jeno, berjalan menuruni tangga dan tiba-tiba langkahnya terhenti saat mengingat Haechan yang sudah dua hari tak menampakkan batang hidungnya entah di sekolah mau pun pulang ke apartement mereka.

"Apa dia pulang ke rumah eommanya?" batin Jeno sambil lanjut berjalan menuruni tangga.

Brugh!

Jeno, menjatuhkan tubuhnya di atas sofa ruang tengah sebelum meraih ponselnya dan mencari kotak Haechan.

Tut!

Tut!

Panggilan tak tersambung membuat Jeno sedikit kesal dan melempar ponselnya kesegala arah.

"Aaarrggg! kenapa aku memikirkannya, apa perduliku dengannya" ucap Jeno mengacak rambutnya "lebih baik aku ke apartement Renjun" lanjut Jeno kembali beranjak dan meraih kunci montornya.

Tak perlu waktu lama Jeno udah sampai di apartemen Renjun kekasihnya.

Ting tong!

Ting tong!

Cklek!

Jeno, mengerutkan dahinya saat melihat ekspresi Renjun yang selertinya terkejut dengan kedatangannya.

"K-kenapa kesini?" tanya Renjun dengan gugup membuat Jeno semakin bingung ada apa dengan Renjun.

"Kenapa memangnya? bukankah dulu aku sering ke sini?"

Renjun, tak menjawab dan malah menunjukkan gelagat tak nyaman dan bingung.

"Sayang, siapa yang datang?"

Mata Jeno melotot saat mendengar suara lelaki dari dalam apartemen Renjun.

"Siapa di dalam?" tanya Jeno.

"Uumm... itu.. itu... dia.. Uumm"

"Sayang"

Lelaki itu menghampiri Renjun dan memeluk Renjun dari belakang seolah tak melihat keberadaan Jeno.

"Ehhh siapa dia?" tanya lelaki itu sambil menunjuk ke arah Jeno.

"Uumm.. dia teman sekolahku ingin mengambil tugas" ucap Renjun.

"Kenapa tidak di suruh masuk"

"Ahhh iya aku lupa, ayo Jen masuk" ucap Renjun dengan wajah seperti ketakutan.

Jeno, dengan sikap cool nya masuk kedalam apartemen Renjun yang sudah banyak berubah dari satu bulan lalu saat dirinya terakhir kali berkunjung ke apartemen itu.

                                             - - -ooOoo- - -

"Kau menyukainya?"

Haechan, menganggu dengan senyum yang tak luntur dari wajah manisnya "makasih Hyunjin~aaa" ucap Haechan bahagia melihat banyaknya kunang-kunang di kegelapan.

                                (Anggap aja kek gini yeee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                                (Anggap aja kek gini yeee...)

"Hanya makasih aja?"

Haechan, membalikan tubuhnya menghadap Hyunjin "lalu apa? aku tak memintamu mengajakku kemari tapi kau yang memak-".

Ucapan Haechan terhenti saat Hyunjin menarik tengkuk Haechan dan mempertemukan bibir mereka.

Karena tak ada respon dan penolakan dari Haechan, Hyunjin mulai melumat bibir Haechan dan tanpa sadar Haechan meremas kaos yang di kenakan Hyunjin dan menutup matanya perlahan.

"gghhh~"

Hyunjin, melepas lumatannya pada bibir Haechan dan menghabis lelehan salvia pada sudut bibir Haechan menggunakan ibu jarinya.

"Jika dia membuatmu sakit, aku siap menjadi obatnya" ucap Hyunjin.

Haechan, menunduk tak berani menatap Hyunjin karena dirinya juga tak tau harus bagaimana.

Jika Haechan benar bercerai dengan Jeno, Haechan takut mengecewakan orang tuanya, dan jika Haechan bertahan dengan Jeno, Haechan juga tak ingin merasa sakit yang lebih dari yang ia rasakan dua hari lalu di mana melihat dengan mata kepalanya sendiri Jeno menikmati sex dengan kekasihnya.

"Chan~aaa" panggil Hyunjin.

"Aku ingin pulang" ucap Haechan.

Hyunjin, tau apa yang di rasakan Haechan dan Hyunjin tak ingin menambah beban Haechan "ayo aku antar" ucap Hyunjin.

Sesampainya di rumah, Haechan segera turun dari mobil dan di ikuti Hyunjin yang ikut turun dari mobil dan berjalan di belakan Haechan.

Brugh!

Hyunjin, menabrak punggung Haechan saat Haechan berhenti secara tiba-tiba.

"Jeno?"

Hyunjin, menggeser tubuhnya guna melihat orang yang berdiri di depan Haechan saat mendengar Haechan menyebut nama Jeno.

Tanpa sepatah kata Jeno yang memang sudah menunggu di depan rumah orang tua Haechan sejak 30 menit lalu setelah pulang dari apartemen Renjun, berjalan me dekati Haechan dan menarik Haechan secara paksa.

"Jangan Woe" ucap Hyunjin sambil mendorong Jeno hingga genggamannya pada Haechan terlepas.

Jeno, bangkit dan kembali mendekat ke arah Hyunjin dan Haechan.

"Lepasin dia" ucap Jeno menyuruh Hyunjin melepas pelukannya dari Haechan.

"Kalau aku gak mau" ucap Hyunjin remeh.

"Hyun, aku ikut Jeno aja" ucap Haechan tak mau Hyunjin terluka karenanya.

Karena itu permintaan Haechan, akhirnya Hyunjin melepas pelukannya dan membiarkan Haechan pergi bersama Jeno.




                                             - - -ooOoo- - -

Kenapa kau lepas Hyunjeennnn..!!!!

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang