" Berharga "

8.1K 822 29
                                    

"Berharga"















Haechan, di buat bingung karena Jeno mengajaknya berangkat ke sekolah terlalu pagi, dan sangking paginya sampai-sampai murid lain belum ada yang datang selain  mereka berdua.

"Kenapa kita kesini sih" kesal Haechan berdiri di samping Jeno.

"Nanti kamu juga tau sendiri" ucap Jeno membuat Haechan semakin kesal.

Jeno, yang melihat istri mungilnya kesal, mendekati Haechan dan memeluknya dari belakang.

"Jangan ngambek nanti imutnya bertambah dan aku jadi ingin memakanmu" ucap Jeno sebelum memberi kecupan pada leher Haechan.

"No, jangan gini ihhh nanti ada yang lihat" ucap Haechan sedikit mendorong kepala Jeno dari lehernya.

"Gak akan ada yang lihat, kita kan di atap sekolah"

Haechan, memutar bola matanya pasrah "terserah kau lah" ucap Haechan membuat Jeno tersemyum dan mengeratkan pelukannya.

"Yak! Lee Jeno jangan kau tekan bodoh, kau bisa membunuh anak ku" ucap Haechan lagi sambil memukul tangan Jeno yang ada di perutnya.

"Hehehe... maaf sayang, maaf aegi" ucap Jeno mengusap perut Haechan yang masih terlihat rata.

- - -ooOoo- - -

Haechan, mengapouthkan bibirnya dari tadi pagi sampai mekarang sudah tengah hari dirinya berada di sekolah.

"Kenapa sih sayang" tanya Hyunjin yang bingung sama Haechan, "kalau kamu cemberut nanti aegi juga ikut sed-"

Brak!

Ucapan Hyunjin terhenti saat Han menggebrak meja dan menatap ke arah mereka dengan tatapan tajam penuh tanda tanya.

"Kau tadi bilang apa Jin?" tanya Han dan itu membuat Hyunjin membukakan mata dan segera menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Sayang maaf keceplosan" ucap Hyungjin sambil natap Haechan yang semakin kesal dan moodnya berantakan.

"Au ahh! ngeselin" ucap Haechan beranjak dari duduknya dengan air mata yang sudah keluar dari sudut matanya.

Sedangkan Jeno yang memperhatikan mereka bertiga dari sudut kantin segera bangkit saat melihat kepergian Haechan.

"Mereka kenapa?" tanya Han pada Hyunjin dan hanya di jawab gelengan oleh Hyunjin.

Jeno, menemukan Haechan di bukit belakang sekolah, duduk menyembunyikan wajahnya di antara kedua lututnya.

"Chan~aaa" panggil Jeno.

Haechan, mengangkat wajahnya yang sudah basah dengan airmata yang malah membuat Jeno tersenyum.

"Aiihh, kenapa menangis hhmmm?" tanya Jeno sambil mendudukkan dirinya di depan Haechan.

Haechan, tak menjawab dan malah berhambur kepelukan Jeno dan menyembunyikan wajahnya di antara belahan kegegeran Jeno.

"Bener kata eomma, kalau orang hamil itu sensirif" ucap Jeno membuat Haechan melepas pelukannya.

"Kamu sudah memberi tau eomma?" tanya Haechan dan mendapat gelengan dari Jeno.

"Lalu?"

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang