"Sadar"

7.5K 701 126
                                    

"Sadar"












Renjun, terbangun dengan senyum yang mengembang pada wajah imutnya saat merasakan tangan kekar Jeno masih melingkar pada pinggangnya.

"Jen" panggil lembut Renjun.

"Gghhh" lenguh Jeno sambil mengeratkan pelukannya pada Renjun.

"Jeno, bangun ihhh kau harus ke sekolah bukan" ucap Renjun.

Mendengar itu, Jeno mulai mengerjapkan matanya dan merenggangkan tubuhnya mengumpulkan nyawanya yang masih melayang-layang entah di mana.

"Cepat mandi sana dan aku akan membuat sarapan"

"Aku tak ingin sekolah"

Renjun, menghela nafas dan mendekatkan wajahnya pada wajah tampan Jeno "bukankah kau ingin bertemu Haechan?" ucap Renjun sambil mengusap mesra bibir tipis Jeno.

Setelah nama Haechan di sebut, kesadaran Jeno seketika kembali 100% dan dia baru ingat dengan Haechan yang menghilang dari semalam.

"Giliran Haechan langsung bangun" kesal Renjun sambil memukul pelan dada telanjang Jeno.

Melihat Renjun yang cemberut membuat Jeno tersenyum "jangan cemburu dia istriku" ucap Jeno sambil mencubit pelan hidung Renjun.

"Nye...Nye...terserah kau, cepat mandi sana"

Tanpa di suruh dua kali, Jeno segera bangkit dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum pulang ke apartemennya dan berganti pakaian untun ke sekolah.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di apartement Hyunjin masih terlihat sepi karena penghuninya masih berada di alam mimpi.

"Aahh...aaahhh... uucchhh... aakkhhh!!"

Brughh!

Prang!

Haechan, segera membuka matanya lebar-lebar saat mendengar benda jatuh dan betapa terkejutnya Haechan saat melihat Hyunjin terduduk di lantai dengan kepala dan lengan yang berdarah.

"Yak! Hwang Hyunjin apa yang terjadi?" tanya Haechan yang ingin menghampiri Hyunjin tapi Hyunjin malah menghentikannya.

"Jangan kesini banyak pecahan kaca" ucap Hyunjin.

"T-tapi itu?"

"Aku bilang jangan ya jangan nanti kamu terluka" ucap Hyunjin.

Dan akhirnya Haechan pun mengalah dan hanya memandangi Hyunjin yang mencoba berdiri.

"Sialan! ternyata cuma mimpi, aiihhh kirain ena-ena beberan sama Haechan" batin Hyunjin sambil berjalan menjauh dari pecahan kaca meja yang tak sengaja Hyunjin pecahkan saat dirinya terjatuh dari sofa di mana dia tidur semalam.

Ya, ena-ena nya Hyunjin dan Haechan hanyalah mimpi Hyunjin yang berharap bisa ena-ena sama Haechan tapi Haechannya langsung tidur setelah mandi semalam karena kecapean nangis di tambah Haechan kan sedang hamil jadi tubuhnya gampang lelah dan alhasil Hyunjin berhalusinasi ena-ena sama Haechan sambil duduk di sofa dan ketiduran di sofa kamarnya.

"Sssttt... pelan-pelan ini sakit" ucap Hyunjin saat Haechan mengobati lukanya.

"Ini udah pelan"

"Tapi masih sak-"

Plak!

"Kkkyyaaaaa!!!!" teriak Hyunjin saat Haechan memukul lukanya dan itu malah membuat Haechan tertawa.

"Mangkanya diam, namanya luka ya sakit" omel Haechan.

"Ya jangan di pukul juga, udah sakit tambah sakit kan jadinya" balas Hyunjin yang tak terima.

Melihat wajah kesal Hyunjin benar-benar membuat Haechan bahagia.

Cup.

"Maaf" ucap Haechan setelah memberi kecupan singkat pada bibir Hyunjin yang membuat Hyunjin membeku seketika.

"Kenapa?" tanya Haechan karena Hyunjin benar-benar tak bergerak setelah di cium Haechan.

Hyunjin, menggelengkan kepalanya kaku sebagai jawaban dari pertanyaan Haechan dan itu membuat Haechan semakin gemas dan malah memberi kecupan kedua pada Hyunjin.

Cup.

"Chan"

"Hhhmm"

"Aku mau lagi" ucap Hyunjin langsung mendorong Haechan hingga terbaring di atas sofa dan mengukuhnya sebelum mempertemukan bibir mereka.

- - -ooOoo- - -

"Han!"

Yang di panggil menghentikan langkanya dan berbalik ke arah sumber suara.

"Kenapa?" tanya Han pada Jeno pelaku yang menghentikan langkahnya.

"Kamu lihat Haechan?"

Mendengar pertanyaan Jeno, Han melangkah lebih dekat dengan Jeno sebelum mengarahkan tangannya pada dahi Jeno.

"Kau sehat? kau kan suaminya kau tinggal satu atap napa tanya aku dah" ucap Han yang memang benar adanya, karena Han tak tau masalah apa yang terjadi pada Jeno dan Haechan.

"Uummm... tadi dia berangkat lebih dulu jadi aku gak tau di mana dia sekarang mangkanya aku tanya kamu" bohong Jeno.

Han, yang dasarnya orang kepo mengetuk-ngetukkan jarinya pada jadinya dengan ekspresi serius "ada yang aneh" gumam Han.

"Hah!?"

"Kemana Haechan?" tanya Han pada Jeno.

"Kan aku tanya kamu kenapa malah balik tanya?"

"Suka-suka aku lah, sekarang di mana Haec-"

Tin...

Tin...

Suara klakson mobil membuat  percakapan Jeno dan Han berakhir karena mereka harus segera pergi sebelum mobil itu mencabut nyawa mereka.

- - -ooOoo- - -


Kasian Hyunjin 🤣🤣🤣

"OUR SECRETS" {Nohyuck} END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang