"kena lo!" senyuman smirk yang menjadi pandangan pertama gara pada aletta.
Gara dengan santai melangkah maju ke depan, menghampiri aletta tujuan utamanya.
"ngapain lo?!" itu suara savira, ia menatap heran gara yang berada di hadapannya.
"mau nyamperin cewe gue, emang gak boleh?" jawab gara santai disertai senyum tipis.
"hah? Si aletta pacar lo?" kaget savira.
Semua yang berada di sana mendengar ucapan gara, teman-teman gara yang berada di pojok warjok sama terkejutnya oleh penuturan gara yang tak biasa.
Sedangkan aletta sudah menatap marah pada sang pelaku yang berani-beraninya mengatakan bahwa aletta adalah pacar gara.
Apa pacar? Ohh, aletta tak bakal sudi menjadi kekasihnya. Tampang menyebalkan serta orang cerewet seperti gara tak akan pernah ada dalam list type aletta.
Aletta hendak membuka suara namun sebuah lengan kekar merangkul bahunya dengan mesra.
"kenapa? Kamu mau kita backstreet?"
Sudah gila, benar-benar gila.
Ingatkan aletta untuk membalas perbuatan gara yang membuat dirinya dijadikan bahan perhatian kelas 11 serta 12.
"gar, kamu ap—"
"OMOOO?!! KAMU?!" jerit savira histeris saat mendengar suara aletta menyebut gara dengan sebutan "kamu".
"JIAN! TEMEN KAMU YANG GILA INI UDAH TAKEN!!" teriak savira pada sang kekasih yang asik berbicara pada teman sebelahnya. Masih belum menyadari ada drama di hadapan matanya.
Seruan heboh dari satu warjok memenuhi pendengaran aletta, banyak yang bersorak selamat atas lepas jomblo gara.
Bahkan davin sudah berteriak minta pajak jadian baso aci.
"baso aci 5 bungkus sekarang!!" teriak devan di belakang sana.
"AMBIL SEMUANYA, GUE YANG TRAKTIR HARI INI!" gara berteriak penuh semangat kali ini, ah walaupun setengah uang jajannya akan terkuras tapi ia sudah merasa puas karna membalas perbuatan aletta kemarin malam.
"akh! Sakit al." rajuk gara dengan wajah di gemas-gemaskan.
"OH MY!! IHH KALIAN KOK GEMOY SIHH!!" jerit savira saat sudah ada jian di sampingnya.
"halah, gemoy apaan! Gue yakin si aletta nerima si garang garang karna terpaksa kan?!" tuding jian pada gara dan juga aletta.
Gara melotot tak terima, lalu pandangannya turun ke arah aletta yang hendak menganggukkan kepalanya. Gara cepat bergerak menahan kepala aletta yang hendak mengangguk, memiringkannya ke arah bahu gara. Jadi posisinya aletta sedang bersandar di bahu gara.
"oemji, jian! Kamu enggak liat meraka romantis banget?!" savira masih menikmati momen pasangan uwu di hadapannya ini. ah, kapan terkahir kali savira bersandar pada bahu jian ya?
Setelahnya raut wajah savira berubah datar dan menatap jian sengit, "kaya gara dong! Aku jarang banget nyadar di bahu kamu!"
Jian langsung merangkul bahu savira lalu menyandarkan kepalanya ke bahu kokohnya, "noh, udah kan?"
Savira segera melepaskan diri dari rangkulan jian, "momennya gak pas banget! Udah ah, males aku sama kamu!"
Jian ingin menarik pergelangan tangan pacarnya namun savira segera berlari, ia mengacak rambutnya frustasi. "cewek maunya apa sih ah?!"
Aletta dan gara tertawa melihat jian yang frustasi, "cewek lo langka itu, spesies kaya savira tuh jarang-jarang yang ada!" ujar gara di sela tawanya.
"puas lo hah?! Karna uwu-uwuan lo itu cewek gue jadi ngambek gak jelas lagi! Bingung gue, tuh orang kayak ibu hamil aja hormonnya berubah-ubah."
"ya kalau savira hamil bapaknya lo ini, jadi papa muda deh!" jawab enteng gara.
Jam 3 sore aletta baru keluar dari sekolah, hari ini ia memiliki jadwal padat. Ditambah dengan ekskul jurnalnya membuatnya tersita banyak waktu.
Aletta mengeluarkan ponsel dari saku roknya memandangi benda itu lamat-lamat, ingin minta jemput kakak sepupunya tidak enak. angkot di jam sekarang pasti sudah sepi, bahkan siswa/siswi sudah pulang 3 jam lalu.
Sampai sebuah suara menginterupsi kebingungan aletta.
"ngapain lo disini?" itu, gara. Ingatkan aletta bahwa ia masih dendam pada lelaki ini.
"kamu gak punya mata ya?" balas aletta judes.
Gara yang duduk di atas motor ninja milik fadhil itu langsung terkekeh gemas.
"lo kalau judes gitu, jadi gemes tau gak?"
"gak usah nge-gombal!"
"dih, siapa yang nge-gombalin lo? Kan gue lagi ngomongin fakta."
Sontak rona merah hinggap di kedua pipi aletta, kok aku jadi baper?
"nah! Baper kan lo!!" gara tertawa keras saat melihat perubahan wajah aletta yang merah padam karna malu.
"satu sama!" ucap gara seraya tersenyum kemenangan, ah rupanya membuat aletta malu seperti itu membuat ia menjadi gemas sendiri.
"karna lo udah jailin gue kemaren malem, sekarang gue bales 2 kali lipat, gimana?"
Aletta menunjukkan raut wajah datar nya pada gara, "oh... 2 kali lipat ya?" aletta tersenyum sinis.
Gara mengangguk senang, akhirnya dendam terselubungnya terbalaskan.
"kalau gitu ayo anterin saya ke pasar!!"
Aletta berjalan ke sisi, dengan mudahnya ia naik dan duduk di belakang jok motor.
Mulut gara terbuka setengah, apa-apaan cewek ini?
"ayo bang, saya udah telat nih!" aletta menepuk bahu gara dengan kedua lengannya.
"turun lo! Ngapain naik-naik?!"
"terserah saya lah! Lagian ini juga bukan motor kamu! Motor bang fadhil kan?" telak! Gara diam membisu atas penuturan aletta yang seratus persen benar.
"sekarang ayo anter saya! Hukuman kamu masih ada 25 hari lagi!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARA [COMPLETED]
Teen FictionDipertemukan dengan cara yang unik, berawal dari Gara yang tak sengaja menabrak gerobak nasi goreng milik seorang gadis yang di ketahui bernama Aletta Prameswari. Gara di berikan hukuman selama 1 bulan penuh oleh Aletta untuk mengganti kesalahannya...