Sambungan telfon tersambung, gara segera menanyakan tentang keberadaan gadis itu yang tak kunjung keluar kelas.
“kamu di mana?”
di kelas, kamu dimana?
“parkiran, yaudah aku ke sana bentar.”
gak usah, ini udah mau pulang.
“yaudah, langsung ke parkiran ya. Jangan kemana-mana.”
iya, siap!
Hari ini mereka berangkat dan pulang bersama, gara menawari aletta untuk terus pulang bersamanya saat mereka di rooftop tadi. Gadis itu tentu menolak, merasa bahwa tawaran gara akan merepotkan lelaki itu nantinya. Gara bersikukuh untuk terus menekan aletta bahwa ia akan menjadi ojek sekaligus pacar gadis itu.
“ke rumah aku yuk!” ajak gara pada gadis yang baru saja datang dengan seragam batik khas sekolahnya.
Aletta menimang-nimang tawaran gara, “nanti pulangnya malem enggak?”
Gara mengedikan bahunya tanda tidak tahu, “tapi kalau sampe sore mah dikit waktunya, eh kamu jualan ya malem?”
Gara bertanya sambil mengambil tas totebag milik gadis itu.
“ih, mau di apain?”
“di taro di jok, sini. Biar kamu enggak kabur.” Jawab gara.
“ngapain aku kabur?”
“siapa tau nolak ajakan aku tadi?”
Gadis itu menggeleng di hadapan gara, “enggak. Mau kok!”
Gara menahan senyum karena mendengar nada ceria yang keluar dari mulut gadisnya.
“ayo, naik sini!” gara menuntun pergelangan tangan aletta untuk berjalan ke arah belakang motornya.
***
“ih si geulis datang lagi!” pekik umi gara yang baru saja melihat kedatangan kedua manusia itu.
Aletta turun dari motor gara lalu melangkah mendekati wanita paruh baya yang selalu di sebut umi oleh lelaki itu.
Ia mengambil satu tangan wanita itu lalu mengarahkannya ke bibir, menyalaminya seperti biasa.“assalamualaikum, umi.” Salam aletta pada wanita yang masih terlihat muda itu.
“waalaikumsalam, cantik.” Annake tersenyum kepada aletta, pucuk kepalanya ia kecup bukti tanda ia sangat menyayangi aletta.
Gara melepas helm yang dikenakannya lalu mendekati aletta dan juga uminya yang sedang membicarakan sesuatu.
“lepas sepatunya, terus ganti baju abis itu mandi ya. Sekalian ajak alettanya ke kamar, sok enggak papa. Tapi pintunya jangan di kunci ya, kasep.” Annake mengecup sayang pipi dan kening anak laki-lakinya itu.
Gara mengangguk dan membalas mengecup kedua pipi uminya, pandangan lelaki itu turun pada aletta yang tengah menunduk.
“ayo.” Gara mengambil satu tangan aletta dan mengajaknya untuk pergi ke dalam kamarnya.
“jangan di kunci ya!” teriak sang umi dari halaman depan rumahnya.
“iya umi!” balas gara ikut berteriak.
***
Aletta melepas sepatu yang di kenakannya lalu menaruhnya di sudut rak khusus sepatu di kamar gara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARA [COMPLETED]
Teen FictionDipertemukan dengan cara yang unik, berawal dari Gara yang tak sengaja menabrak gerobak nasi goreng milik seorang gadis yang di ketahui bernama Aletta Prameswari. Gara di berikan hukuman selama 1 bulan penuh oleh Aletta untuk mengganti kesalahannya...