Tepat pukul 11 malam mereka baru selesai melayani pelanggan, gara mengeluh karna do’a nya terlalu berlebihan agar dagangan aletta habis terjual nantinya. Dan lihat? Do’anya di dengar sampai batas lelahnya.
bahkan, mereka terpaksa menutup warungnya karna bahan-bahan nasi goreng sudah habis termakan oleh para pembeli yang lebih dulu datang.Apalagi dengan di bantu ketiga temannya tadi, yaitu bagas, fadhil dan juga devan. mereka sampai rela makan disini kemudian membantu aletta berjualan dengan semangat yang membara. Terlebih devan sampai mempromosikannya di status whatsapp dan juga insta story-nya agar datang semua followersnya membeli nasi goreng aletta. Hasilnya? Jangan di tanya! Mantan ketua basket itu tentu banyak penggemarnya apalagi jejeran adik kelasnya. sudah tentu mereka datang jauh-jauh dari rumahnya kemari. bonusnya mereka bisa berfoto dengan devan deh.
Jam 10 ketiga temannya pulang, gara dan aletta bisa meng-handlenya berdua. Itu usulan aletta lebih tepatnya karna tak ingin merepotkan teman-teman gara.
“balik gue antar aja ya? Udah malam banget.” Aletta tak sanggup menolak ajakan gara, ia juga sudah lelah bukan kepalang namun bersyukur dengan pendapatannya hari ini, aletta jadi sangat untung banyak. setengah uangnya jadi bisa di tabung untuk keperluan aletta nantinya.
“udah semua?” gara menyapu pandangannya menatap warung aletta yang sudah bersih dan rapi seperti semula.
Aletta masih duduk di bangku sana, mulai menghitung berapa jumlah uang yang di dapatnya malam ini.
“dapat berapa?” tanya gara pada aletta, sembari ikut duduk di sebelahnya.
“dapat 1 juta 500 gar!” pekiknya bahagia, binar matanya bahkan terlihat senang sekali.
Gara merogoh saku celananya mengambil dompet ber-merk Gucci berwarna hitam kesayangannya, mengambil setengah uangnya dari sana lalu menyerahkannya pada aletta.
Aletta mengernyit heran saat uang ratusan berwarna merah yang entah berapa banyak lembarnya itu mengarah padanya.
“ini apa?”
Ck, gadis ini membuat gara ingin tersenyum gemas karna tingkahnya yang polos, “menurut lo ini apa?”
“uang,”
“yaudah, nih pegang!”
Aletta kira gara hanya sekedar menitipkan uangnya pada aletta yang nantinya akan di ambil kembali oleh sang pemilik. Eh, ternyata sampai gara mengantarnya pulang lelaki itu tak memintanya juga.
Aletta langsung berinisiatif bertanya padanya. “gar,”
Gara yang ingin memutarkan motornya seketika berhenti, menatap aletta dengan satu alis terangkatnya.
“uang kamu gak di ambil lagi?”
“uang apa?”
Aletta merutuk dalam hati, selain tingkahnya yang menyebalkan gara juga sepertinya memiliki penyakit pelupa sejak dini.
“dasar pikun! Belum satu jam kamu nitip uang ke saya masa lupa?” ucap aletta sewot.
Gara butuh bermenit-menit lamanya untuk mengingatnya kembali. Maklum sudah tengah malam, gara kurang ngopi sepertinya.
“ohh, itu gue kasih buat lo!” jawab gara yang di hadiahi tatapan cengo dari gadis lugu di hadapannya.
Mulutnya terbuka setengah pertanda tak menyangka dengan ucapan gara barusan, mimpi apa aletta mendapat cuan dari gara secara tiba-tiba.
“kamu dapat arisan ya jadinya bagi-bagi?”
Gara tertawa terbahak seketika, ia tak salah dengar kan? Arisan katanya. Sejak kapan lelaki ikut arisan seperti kawanan perempuan?!
“coba deh, lo pernah liat bapa lo ikut arisan gak?”
“ya enggak lah! Masa laki-laki ikut arisan kaya cewek!” bantahnya saat itu juga, mengapa aletta jika sudah memasuki tengah malam menjadi sangat lemot seperti ini?
“NAH ITU LO TAU! EMANGNYA GUE BUKAN LAKI-LAKI KAYA BAPAK LO?!” pekiknya dengan keras tapi tetap mengkondisikan suaranya, udah malem soalnya takut tetangga pada dengar.
“hehehe…” alette menyengir seperti gara waktu itu.
“tengah malem otak lo makin geser ya al?”
“makannya sesekali minum baygon campur super sol biar kalau mikir cepet tanggap!”
Setelahnya motor vespa gara melaju pergi meninggalkan aletta yang sibuk memikirkan sesuatu. Sebelum sempat jauh dari rumah aletta, gara tiba-tiba berteriak.
“ITU UANG DARI GUE ANGGAP AJA REJEKI DARI HAMBA ALLAH!!
Sekolah 07.00
Sekolah gempar dengan beritanya gara dan aletta yang resmi berpacaran, banyak saksi juga yang membenarkan. terlebih savira menjadi bagian dari salah satu penyebar berita itu.
Gara geram tentu saja, ia memang bercanda tempo hari namun gara tak habis fikir dengan yang menyebarnya. bisa-bisanya sampai satu sekolah mempercayai perkataan gara.
Gara belum tau saja yang menyebarnya si kunti savira.
Namun tetap begitu gara kembali mempertimbangkan keputusannya untuk mengajak aletta menjadi pacar satu hari gara, rasanya akan seperti apa ya?
Setiap berpacaran, gara tak pernah merasakan jantungnya berdebar-debar seperti yang ia rasakan saat berdekatan dengan aletta.
Rasanya jika berdekatan dengannya, di dalam perut gara seolah ada hewan yang menggelikan bergerakan, seperti ada kupu-kupu yang ber-terbangan di sana?
Btw, gara sedari tadi tak melihat aletta berkeliaran di sekolah. Maksudnya berkeliaran, kaya pagi-pagi si aletta tuh udah nungguin temennya di pos satpam. tapi hari ini rasanya gara tak melihat keberadaannya.
Mengapa gara merepotkan otaknya untuk berfikir dimana gadis itu? Hah, menyebalkan sekali otak gara ini, gara tentu memikirkan aletta namun aletta tak mungkin memikirkannya kembali bukan?
Fikiran apa lagi ini? sungguh gara ingin menakol otaknya jika berada di luar seperti kepala dan anggota tubuh yang menonjol lainnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARA [COMPLETED]
Fiksi RemajaDipertemukan dengan cara yang unik, berawal dari Gara yang tak sengaja menabrak gerobak nasi goreng milik seorang gadis yang di ketahui bernama Aletta Prameswari. Gara di berikan hukuman selama 1 bulan penuh oleh Aletta untuk mengganti kesalahannya...