1. FIRST MEET

822 23 0
                                    

Wajahnya berseri-seri mendengar bel pulang sekolah yang menggema di seluruh penjuru koridor, ia tak sabar untuk bertemu seseorang di gerbang nanti.

Gara menggerutu sebal saat di pintu kelas teman-temannya mulai berdesakan ingin keluar.

Tidak sedikit yang menggerutu sambil berkata kasar akibat susahnya untuk keluar.

"AHONG!!"

Gara tertawa keras mendengar teman satu kelasnya meneriaki nama lelaki yang ternyata menghalangi jalan mereka untuk keluar dari pintu kelas.

"Bu Windi belum izinin pulang!" Lengkap dengan dasi dan kacamata kotaknya laki-laki yang bernama Reynaldi itu menatap sinis teman-temannya.

Pantas saja berdesakan! Badan si Ahong ini tidak kira-kira menghalangi jalan mereka.

"Hong, udah bel dari tadi ya ampun!" Semuanya frustasi akibat ulahnya.

"Bu Windi bilang jangan pul—"

"ANJINGG!"

Tubuh Ahong terhempas begitu saja saat semua orang terpaksa harus mendorongnya dengan tenaga yang besar.

"WOI!! JANGAN PULANG DULU!"

***

Setelah beberapa menit lamanya berdesakan akhirnya Gara terbebas dari kukungan sekolah hari ini.

Sudah lelah di hukum oleh si kumis mencabut rumput taman sekolah yang besarnya seperti tempat golf.

"mau kemana lo?" Fadhil Mahendra — salah satu teman Gara menarik kerah seragam miliknya.

Gara mendesis sakit, kenapa harus ada si dajjal satu ini sih?

"lepas dil!" Gara menarik tangan Fadhil yang masih setia bertengger di kerahnya.

"enggak! Sebelum lo ikut kita nongkrong." Gara memberontak saat kedua temannya ikut mencegahnya.

"awas sia, nggak gue beliin baso aci lagi!" ucap Gara pada salah satu dari mereka.

Devan Baraputra, menarik tangannya cepat dari seragam Gara.

"jangan atuh, please... Lo jangan sama-samain sama si item!"

Bagas Adiputra, lelaki berwajah hitam manis yang berasal dari papua itu menyenggol keras bahu temannya.

"naha urang?"

(kenapa gue?)

"udah atuh ini kecekek!" lupa akan Gara yang berada di kukungannya kedua teman laknatnya itu melepasnya cepat.

"hampura, nggak liat tadi ada orang." Ucap Fadhil polos.

(maaf)

"buruan, udah di tungguin kelas sebelah!" ujar Fadhil berjalan lebih dulu meninggalkan ketiga temannya.

"gue nggak mau ikut ah, ada yang nungguin." Bisik gara.

"saha?"

"cewek aing!"

Bagas dan Devan berlagak muntah mendengarnya, cowok modelan Gara ada yang mau?

"Nggak percaya ah."

"mana ada cewek yang mau sama lo! Di deketin aja langsung bilang ; nggak dulu ah, lo ngabers soalnya."

"Ya nggak gitu juga lah!"

"udah buruan, di tungguin di warjok deket sekolah nih!" Devan menunjukkan isi room chatnya dengan Fadhil.

ALGARA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang