41. BEFORE

141 6 0
                                    

Sebelum kecelakaan terjadi.

"jian putus sama savira."

Malam itu dipenuhi dengan tatapan terkejut dari semua teman tongkrongan. Beberapa diantaranya sangat menyayangkan hal itu terjadi pada keduanya, namun ada pula yang cuek bebek untuk tidak memilih ikut campur dengan hubungan mereka.

"kata siapa lo?" devan bertanya pada bagas, memastikan bahwa kabar itu memang benar atau tidak.

"beneran, jian chat gue tadi. Kalau ada savira nyari dia jangan dikasih tau katanya. Trus gue tanya kenapa kan, dia jawabnya udah putus gue sama savira."

"selingkuh?" gara membuka suara.

"nggak tau, lah. Itu urusan mereka berdua." balas bagas.

"kalau beneran savira selingkuh dari jian, kacau nggak sih? Perjuangan si jian kalau lo mau tau sendiri, bisa di inget-inget jaman kita kelas sepuluh."

Ucapan fadhil memang sepenuhnya benar, jian sangat menyukai savira saat itu. Oh, benarkah apa hanya sekedar menyukai? Tapi ternyata jian sudah terobsesi pada savira saat pertama mereka bertemu.

"jian serem banget, dulu. Gue kalau nongkrong duduk di sebelahnya kayak gimana gitu, nggak enak cuy."

Ke-empatnya tertawa, itu fakta dari diri seorang jian. "sebelum kenal savira."

"pas udah kenal savira orangnya jadi asik. Nggak ansos lagi kalau nongkrong, biasanya kan dia pisah meja, cuman mau Sendiri doang."

"hahaha bener banget. Dia kalau kita ajak ke meja yang banyak orangnya suka nggak mau, atau nggak dia bilang 'balik aja ke meja lo, ngapain nyamperin gue?' inget banget gue itu!"

"gibahin jian? Sekarang lo pada liat orangnya nggak?!"

Perempuan itu datang tiba-tiba, membuat semua orang disana menatap intens gadis yang memakai pakaian terbuka beserta jaket kulit di tangan kanannya.

"buat apa lo nyariin? Udah bosen kan sama jian? Nggak usah nyariin lah, udah putus juga kok." celetuk bagas tersenyum miring memandangnya.

Savira berjalan melangkah ke tempat duduk bagas, menendang kursi yang di tempati cowok itu dengan kasar sehingga membuat sang empunya terjatuh kasar di lantai.

"bacot banget lo, mulut lemes!" seru savira langsung.

"temen gue itu! Kasar banget lo jadi cewek." balas devan kencang, tidak terima melihat temannya di tendang dengan cara kotor.

"tau, malu lah muka cantik attitude minus!"

"pantes di putusin jian, sabar banget tuh cowok ngadepin cewek bar-bar kayak lo!"

"gila sih, jadi jian bebannya nambah 2x lipat kayaknya. Masih untung jian sabar ngahadapin cewek kayak lo!"

"BERISIK LO SEMUA!"

"NGOMONG SEKALI LAGI ANJING!"

"NGGAK USAH IKUT CAMPUR URUSAN GUE SAMA COWOK TUKANG SELINGKUH SATU ITU!"

***

"gara bantuin gue, please. Temuin gue sama jian!"

"buat apa? Lo sama jian kan sama sama selingkuh? Kenapa jadi minta tolong sama gue?" tanya gara beruntun pada malam itu.

Savira mengacak rambutnya kasar, "ini juga demi kebaikan hubungan lo sama aletta! Lo nggak bakal tau aletta bakal di intai nantinya sama rizky!" ujar savira.

"maksud lo apa? Lo narik hubungan gue sama aletta ke dalam permasalahan lo? Gue nggak ada buat masalah apa-apa sama lo, sav!"

ALGARA [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang