Aletta memandang wajah gara tanpa kedip, bahkan omongan yang gara katakan tadi sangat amatlah tulus, tapi aletta tak ingin geer duluan jika menyangkut soal itu.
“kamu suka?” aletta menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya bermaksud berkata ‘saya’ tanpa suara.
Gara mengangguk tanpa ragu, ia rasa jika soal perasaan gara tak ingin memendamnya. Karna ia tahu bahwa menyukai diam-diam berat rasanya, walaupun jadi candu bagi semua orang.
Baru pertama kali gara merasakan jatuh cinta pada sosok perempuan yang mandiri, cerdas, dan terkadang aletta menjadi dewasa di waktu-waktu tertentu.
15 harinya gara habiskan untuk bertanggung jawab atas kesalahannya waktu itu, bahkan ia sekarang sudah menerima keadaanya. Gara merasa saat bersama aletta ia seakan melupakan segalanya. Ya, secara romantisnya aletta adalah dunianya.
“kamu gak salah pilih orang?” tanya aletta ragu, moment ini terlalu mendadak bagi keduanya. Apalagi aletta yang tak pernah merasakan jatuh hati pada seorang lelaki manapun.
“gue gak bakal minta lo jadi pacar gue beneran,” sahut gara merasa tau fikiran aletta yang tengah bimbang.
“tapi waktu gue minta lo jadi pacar sehari gue. itu gue bener-bener serius sama perkataan gue, aletta.”
“gue gak ngerti sama apa yang gue rasain sekarang. but now, i'm so falling in love with you.”
Aletta tak berani mengeluarkan suara, ini sungguh mengejutkan. moment gara yang menyatakan perasaanya barusan, sungguh aletta membayangkan ini hanya mimpi.
Tolong, jika ini hanya mimpi segera bangunkan aletta dalam mimpi yang penuh kejutan ini.
Sialnya, ini nyata.
Gara sebastian husein menyatakan perasaannya pada seorang aletta prameswari?
“lo kaget ya?” tanya gara setelah melihat ekspresi aletta yang pastinya bingung untuk menjawab semua pertanyaan gara.
“gue tau lo bingung, tapi bisa jangan dulu di jawab? Gue gak mau ngerasain yang namanya cinta di tolak,”
“rasanya katanya sakit.” Lanjut gara.
Aletta menghembuskan nafas pelan, “sebenernya saya juga gak tau apa yang mau saya omongin, pernyataan kamu barusan buat saya kaget.”
“enggak yang kaget sampe meninggal kan?”
“gara!” ya, kembali pada aletta yang selalu emosi-an pada gara.
“hahaha, gue ngerti kok al. gue gak mau pas tadi gue jujur tentang perasaan gue, lo tiba-tiba ngejauh dan gak mau ketemu gue lagi.”
“jangan ya?” pinta gara dengan suara lembutnya.
Aletta menggeleng, “nggak janji.”
“aletta…”
Suaranya kembali merajuk, aletta tak kuasa untuk menahan senyumnya.
“lo senyum?” gara terperangah seketika.
Sudah sering gara jika melihat aletta yang tertawa lepas, tapi jika senyum seperti ini gara sangat jarang melihatnya, bahkan hampir tak pernah.“lo gak tau ya, kalau gue punya penyakit diabetes akut?”
Aletta seketika kaget, sangat.
“diabetes akut?” tanya aletta di sela-sela terkejutnya.“iya, trus sekarang tiba-tiba diabetesnya kambuh,”
“kok bisa?”
“ya, gara-gara liat senyum lo.”
“SKSKSK SELAMAT MALAM ALETTA!”
Aletta masih bergeming di tempat bahkan semburat merah timbul di pipinya secara tiba-tiba.
Bahkan ia tak menyadari bahwa gara sudah pergi dari balkon villa dan meninggalkan ucapan selamat malam untuknya.
Malam itu aletta tak bisa tidur karena terbayang wajah manis gara dan betapa LAKIK-nya gara saat mengungkapkan perasaan padanya.
Oh, bolehkah aletta berhayal tentang gara yang benar-benar menjadi kekasihnya kelak?
Aletta bahkan tidak sadar jika ia tengah meng-hayal moment uwu keduanya nanti.
Hari-hari berikutnya sama seperti sebelumnya, tak ada yang special di antaranya. Gara yang menyebalkan dan aletta yang terus tersulut emosi akibat perbuatannya yang ajaib.
Oh, jangan lupakan warga sekolah yang terus menggoda keduanya ketika pulang sekolah selalu bersama. Semua tentang gossip yang membuat warga sekolah geger saat itu membuat gara selalu puas mengejek aletta, seperti sekarang ini.
“kita itu pacaran al, harus kompak dong!”
Aletta membuang wajahnya ke arah samping, apa-apa selalu berbarengan bahkan ke kantin sampai ke perpustakaan aletta selalu di buntuti oleh si gorong-gorong ini.
“aku mau ke kamar mandi! Masih mau ikut juga?”
Ya, aletta berhasil menggantikan panggilan yang semulanya ‘saya’ menjadi ‘aku’ karena paksaan dari gara saat mereka kembali pulang dari villa.
“ikuttt!!”
“gara? Kamu kok jadi kayak gini sih?!” heran gadis itu.
“biarin!”
Ketiga temannya yaitu fadhil, bagas, dan juga devan justru tertawa di balik tembok koridor sekolah, diam-diam memperhatikan interaksi gara yang tak ingin jauh-jauh dari aletta.
“aku pulang sama galang ya kalau gitu?” ancaman ini yang membuat gara berhasil melepaskan genggamannya pada aletta.
Dengan muka kesalnya gara kembali ke kelas, meninggalkan aletta yag sudah geleng-geleng kepala melihat tingkah yang tak biasa dari gara.
“aku kira kamu beneran pacaran sama gara,”
Aletta segera membalikkan tubuhnya saat sebuah suara menginterupsinya.
“taunya cuman pura-pura doang.” lanjut lelaki itu tersenyum tipis, pandangannya jatuh memandang aletta penuh kagum.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGARA [COMPLETED]
Ficțiune adolescențiDipertemukan dengan cara yang unik, berawal dari Gara yang tak sengaja menabrak gerobak nasi goreng milik seorang gadis yang di ketahui bernama Aletta Prameswari. Gara di berikan hukuman selama 1 bulan penuh oleh Aletta untuk mengganti kesalahannya...