" El? whats wrong with you? Tumben kamu masih di ranjang? " Tanya Lynton saat dirinya baru keluar kamar mandi dan justru menemukan diri ku masih bergelung di dalam selimut di atas ranjang. dengan tubuh berbaring yang tak tenang.
" mmmh. Lyn. " erang ku pelan dan langsung membuat Lynton beranjak mendekati ku dengan tubuh yang hanya tertutup handuk dari pinggang hingga lutut.
" hey? Why? Kamu sakit El? " tanya dirinya yang kini sudah duduk di tepi ranjang. Tepat di samping tubuh ku.
" badan ku gak enak. " jawab ku pelan dan Lynton pun mulai memeriksa kening juga leher ku dengan tangannya.
Dapat ku rasakan dingin tangannya di tubuh ku dan membuat ku menghembuskan nafas lega. Sangat nyaman saat tangan dinginnya menyentuh tubuh ku yang panas.
" panas banget. " gumamnya saat merasakan suhu tubuh ku di tangannya. Bahkan dengan berbaik hati Lynton mulai mengusap tubuh ku dengan tangannya agar tubuh ku mendapat hawa dingin.
" pusing juga. " beritahu ku dengan mata yang berkaca - kaca sembari memandangnya. Pasalnya kepala ku terasa berputar saat ini dan nafas ku pun terasa sangat panas.
Jawaban ku ini membuat Lynton tak tega. Dirinya mulai beranjak bersandar di kepala ranjang dan dirinya mencoba membawa tubuh lemah ku ke atas tubuhnya. Sehingga kini aku duduk di atas pangkuannya dengan menyamping. Membuat ku bernafas lega. Karena jujur saja, di saat seperti ini aku memang membutuhkan pelukan Lynton.
" istirahatlah sayang. " ujar Lynton.
Dirinya mulai mengelus paha ku dengan sebelah tangannya sedangkan setelah tangannya yang lain menyangga punggung ku agar aku nyaman bersandar pada tubuhnya. Suhu tubuhnya yang dingin saat ini membuat tubuh ku nyaman. Pasalnya panas tubuh ku terasa menyiksa memang. Dan aku tahu Lynton berusaha agar aku bisa nyaman walau sedikit.
" kerjaan kamu gimana? Restoran? Cafe? " tanya ku pada Lynton. Sambil terus memeluk tubuhnya yang dingin sehabis mandi.
" jangan khawatirkan aku. You are more important. Lagipula Restoran dan cafe masih bisa jalan tanpa harus aku ke sana. " jawabnya tegas dan membuat aku mengubur wajah ku di dadanya.
" Rafa? Kalau bangun gimana? " tanya ku lagi berbisik.
" jam segini Rafa pasti masih tidur. Nanti setelah memastikan kamu istirahat, aku akan mengurus keperluan Rafa. " ujar Lynton dan akhirnya membuat ku mengangguk pelan. Membuat gesekan wajah ku dengan dadanya.
" baiklah. " jawab ku membiarkan Lynton mencoba membantu ku. Karna aku tahu, aku tak akan mungkin sanggup untuk beranjak dari ranjang jika masih sakit seperti ini.
" tidurlah lagi. Kau pasti masih pusing. " ucap Lynton dan membuat ku mengalah. Aku pun mulai memejamkan mata ku. Setidaknya agar aku mengurangi rasa pusing yang memang mendera ku semenjak tadi.
*****
" mom? dad? " sapa seseorang dari luar pintu kamar ku dan Lynton sembari mengetuk pintu kamar kami berdua. Dan Lynton tahu jika yang memanggil kami berdua adalah Rafa.
" yes boy? "
" dad udah bangun? " tanya Rafa dari luar.
" yes. Come in, boy. " pinta Lynton agar Rafa masuk kamar kami. Rafa pun mulai membuka pintu dan masuk ke kamar kami sembari mendekati Lynton yang sedang memangku diri ku.
" mom kenapa dad? " tanya Rafa bingung melihat ku yang tengah tertidur di dekapan Lynton.
" mom sakit kak. Badan mom panas. " beritahu Lynton pada Rafa dan membuat rafa dengan segera menyentuh tangan ku yang memang terkulai di pangkuan ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/274146050-288-k64201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU, MY HUSBAND (Completed)
RomanceTerbit : 01 Februari 2022 Tamat : 12 November 2023 ~~~~~ Dan belum sempat aku menoleh ke arahnya, Lynton sudah menarik ku ke dalam pelukannya. Membuat ku akhirnya menumpahkan seluruh sakit hati ku dan tangis ku. " its hurt, Lyn. " isak ku ter...