05. Di Antar Pulang

103 9 0
                                    

" kau benar - benar tampak tak baik El. " ujar Lynton saat dirinya baru saja mendudukkan ku di kursi mobilnya.

" its ok. Im fine Lyn. " jawab ku lirih karena pusing yang semenjak tadi mendera ku belum juga berhenti. Bahkan membuat aku menutup ke dua mata ku untuk mencoba mengurai rasa pusing di kepala ku.

" fine bagaimana. Kau nyaris pingsan El. Kita ke rumah sakit saja ya? Kalau perlu kau di beri cairan infus saja dan vitamin baru kita pulang. " tawar Lynton dan membuat ku menggeleng pelan.

" Your face it's not good. And you can't lie to me. " batin Lynton terus menandang ke arah ku.

" gak usah. Pulang aja ya? Aku mau istirahat di rumah saja. " pinta ku ku padanya sembari aku membuka mata ku dengan perlahan.

Aku pun memandang dirinya dengan tatapan sedikit memohon dan membuat lynton akhirnya mengangguk. Karena tak tega pada ku.

" baiklah kita pulang. Aku akan mengantarmu. " ujar Lynton akhirnya mengalah karena tak tega melihat ku yang kini kembali menutup ke dua mata ku dan bersandar di sandaran kursi.

Dirinya pun mulai memasangkan seatbelt pada ku dan baru dirinya menutup pintu di samping kiri ku dengan hati - hati. Membuat ku membuka mata dengan perlahan dan memandang dirinya. Setelahnya, dapat ku lihat dirinya memutari depan mobil dengan segera dan masuk ke mobil lewat pintu di samping kursi pengemudi.

" kita pulang ya. " ujar Lynton sembari dirinya duduk di samping ku dan membuat ku menoleh pada dirinya dengan perlahan.

" thanks ya Lyn. Dan maaf karena aku sudah merepotkan mu. " ujar ku tulus padanya dan membuat dirinya menggeleng.

" Tak usah berterima kasih dan meminta maaf pada ku El. Aku mengkhawatirkan mu. Sudah sewajarnya aku melakukan hal ini, bukan. Jadi jangan merasa tak nyaman pada ku El. " sahut Lynton mencoba tersenyum dan menenangkan ku agar aku tak perlu memikirkan hal yang tidak - tidak.

" jadi sekarang ku pinta, kamu istirahat. Tidur. " ujar Lynton sekali lagi menambahkan dengan dirinya mendekati tubuh ku.

Nyaris saja aku hendak bertanya padanya sedang ingin apa. Tapi sebelum kalimat itu terucap, aku sudah melihat dirinya hendak mencoba menurunkan sandaran kursi ku agar aku lebih nyamna untuk berebah. Dan setelah di rasa Lynton pas pun dirinya mulai menjauhkan tubuhnya dari tubuh ku.

" memang kau tahu alamat Andrew? " tanya ku memastikan.

" iya aku tahu. Aku sering ke rumah Andrew. Beberapa kali. " jawab Lynton dan membuat ku mengangguk.

Dan karena jawaban Lynton ini lah yang membuat ku meyakinkan diri untuk menutup ke dua mata ku dan bersandar nyaman agar pusing ku sedikit mereda. Aku mencoba mempercayai Lynton yang memang menawarkan diri untuk mengantarkan aku pulang ke rumah Andrew.

Lynton pun mulai menyalakan mobilnya, dan kami berdua mulai meninggalkan cafe dengan sebelah tangannya yang meraih tangan ku dan menggenggamnya erat. Tak lupa dirinya mengelus tangan ku yang berada di dalam genggamannya dengan perlahan.

*****

" nah, sekarang sudah sampai. Kau tunggu di sini sebentar. " ucap Lynton keluar dari mobilnya.

Bahkan aku belum sempat bertanya dirinya ingin melakukan apa. Aku hanya melihat dirinya memutari mobil ke arah pintu mobil yang berada tepat di samping ku. Dan Lynton pun membuka pintu ku seraya memandang ku dengan tatapan teduhnya.

" mau ngapain kamu Lyn? " Tanya ku bingung. Apalagi Lynton kini menunduk dan membuat tubuhnya begitu dekat dengan tubuh ku.

" mau gendong kamu lah. Kamu gak akan mungkin bisa jalan sendiri masuk rumah. " jawab Lynton mengusap pipi ku.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang