" maaf ya. Aku muntah - muntah begini malah bikin kamu khawatir. " ucap Lynton seraya mengusap ke dua mata ku yang memang semenjak tadi basah dengan air mata karena melihat dirinya yang muntah - muntah.
" enggak Lyn. Aku yang harusnya minta maaf. gara -gara kehamilan ku ini, kamu malah begini. Muntah -muntah. Lemes. Aku khawatir. Aku gak tega sama kamu. " sahut ku terus terisak.
Apalagi aku tak bisa menghentikan tangisan ku ini karena begitu tak tega pada Lynton yang harus merasakan kesusahan seperti ini. Dan lagi, setelah trimester pertama aku merasakan hormon hormon kehamilan, kali ini di saat trimester ke dua, bergantian Lynton yang mengalami nya. Membuat ku merasa kasian dan tak tega pada dirinya.
" sstt. udah. Don't cry baby. I'm ok. Aku baik - baik saja. " ujar Lynton.
Namun baru selesai dirinya bicara, Lynton kembali memuntahkan sarapannya untuk ketiga kalinya. Dan aku kembali menangis karena melihatnya seperti ini.
" Aku... Aku gak suka lihat kamu kesusahan begini. Harusnya aku aja yang ngerasain morning sickness. Aku udah pernah ngerasain. Pasti aku bisa nahan. " ujar ku terbata.
Dan tanpa sadar membuat Lynton tersenyum di sela - sela ringisannya. karena dirinya masih merasa sedikit mual.
" Don't cry baby. Aku malah bersyukur karena aku yang harus mengalaminya. Merasakan apa yang kamu rasakan saat hormon kehamilan saat trimester pertama dulu. Dan bukan kamu yang harus seperti ini. " ujar Lynton menggeleng pelan.
" kenapa malah bersyukur. " protes ku tak suka. Karena aku benar - benar khawatir pada dirinya. Tapi dirinya malah bersyukur seperti ini.
" iya. Aku bersyukur aku yang harus merasakannya. Bukan kamu yang harus susah karena merasakan hal seperti ini lagi Itu pasti menyusahkan mu. " jawab Lynton. Sembari dirinya mengelus perut ku yang sudah besar walau baru memasuki bulan ke lima.
" tapi ini enggak enak. " sahut ku kembali protes pada dirinya. Seraya menggeleng - menggelengkan kepala ku.
" iya. aku tau rasanya enggak enak. Aku pun tak menyukainya. I really don't like it. Tapi ya itu tadi. Aku benar - benar menyayangi mu dan calon buah hati kita. Dan aku senang karena dengan aku yang harus merasakan ini. Bukan diri mu lagi yang harus merasakan yang ku rasakan seperti saat ini. " Ucap Lynton mencoba untuk meyakinkan ku. Aku pun menatapnya dengan ke dua mata ku yang masih berkaca - kaca.
" don't worry baby. Everything's gonna be all right. " janji Lynton pada ku.
" maaf Lyn. I'm Sorry. " ujar ku lirih seraya menundukkan kepala ku.
" no baby. I'm Serious. I'm ok. Please, don't apologize, honey. " pinta Lynton sembari menarik ku ke dalam pelukannya. Membuat ku mengubur wajah ku di dada bidangnya.
*****
" sudah ya? I'm fine kok. " ujar Lynton yang masih mengusap belakang tubuh ku.
Aku pun hanya bisa mengangguk. Mengiyakan ucapannya. Lynton pun terus saja mengelus punggung juga kepala ku menggunakan ke dua tangannya.
" Lyn. " panggil ku pada Lynton dengan pelan sambil tetap menikmati ulahnya ini.
" hm? Why El? " tanya Lynton.
" tidak. " balas ku menggeleng.
Sambil memegangi bawah kaos hitam yang Lynton pakai saat ini, dengan ke dua tangan ku. Tak lupa menarik – nariknya dengan pelan, seperti anak kecil. Dan Lynton yang melihat kelakuan ku ini pun tersenyum karena merasa aku yang ingin bermanja – manja dengannya.
" mau cudding dengan ku? " tanya Lynton setengah meminta pada ku dan membuat aku segera menatap ke dua matanya.
" Cudding? " beo ku bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU, MY HUSBAND (Completed)
RomanceTerbit : 01 Februari 2022 Tamat : 12 November 2023 ~~~~~ Dan belum sempat aku menoleh ke arahnya, Lynton sudah menarik ku ke dalam pelukannya. Membuat ku akhirnya menumpahkan seluruh sakit hati ku dan tangis ku. " its hurt, Lyn. " isak ku ter...