14. Bucket Dried Flower

51 7 0
                                    

" mbak El. " panggil Prisia saat aku baru masuk ke lobi dan melewati meja resepsionis tempat dirinya bertugas.

" ya kenapa Pris? " tanya ku padanya dengan tatapan bingung.

" ini mbak. Ada titipan. " ujar dirinya seraya menyerahkan sebuket dried flower untuk ku.

 " ujar dirinya seraya menyerahkan sebuket dried flower untuk ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" buat ku? " tanya ku memastikan.

" iya mbak. Tadi ada yang nyerahin ini terus minta di kasihin ke mbak. " jawab Prisia mengangguk dan semakin membuat ku bingung. Pasalnya aku tak tahu bunga ini dari siapa.

" kata yang ngasih, di buket udah ada suratnya. Dan katanya mbak El pasti tahu itu tadi siapa. " ujar Prisia tersenyum dan membuat ku mengeryitkan kening ku karena aku sama sekali tak tahu dari siapa buket dried flower ini. Apalagi tak ada yang menghubungi ku mengenai keberadaan buket bunga ini.

" siapa ya? " tanya ku pada diri ku sendiri pelan namun masih dapat di dengar oleh Prisia.

" buket bunga nya cantik mbak. Dan kayaknya tahan lama kan kalau dried flower kayak gini. " balas Prisia atas gumaman ku barusan.

*****

" atau dari pacar nya mbak El ya? " tanya dirinya sekali lagi dan membuat ku melotot kaget karena ucapannya ini.

" hust. Ngaco. Kapan - kapan aku punya pacar. Tahu sendiri kan kelakuan Andrew gimana pada ku. " ujar ku yang berhasil menerbitkan tawa di wajah Prisia. 

Karena Prisia adalah sedikit dari orang yang mengetahui jika aku adalah adik tiri dari Andrew. Direktur di perusahaan ini. Bahkan Prisia sangat tahu jika Andrew sangat protektif pada ku.

Bukannya aku dan Andrew sengaja menyembunyikan hubungan keluarga kami berdua. Hanya saja, aku tak nyaman di cap atau di perlakukan berbeda hanya karena aku adik dari Andrew Fidel Narendra. Maka dari itu tak banyak memang orang di kantor yang mengetahui hubungan ku dengan Andrew.

" ya kali aja mbak. Kan gak mungkin mbak El tiba - tiba dapat buket bunga kayak gini. Atau dari secret admirer nya mbak El kali. " ujar Prisia mencoba untuk menerka - nerka siapa pengirim buket bunga ini. 

" tambah ngaco itu namanya. Siapa juga secret admirer ku. " ujar ku menggeleng. Menolak pemikiran Prisia barusan.

Dan bukannya membuat ku terbantu atas semua terkaannya justru ulah Prisia ini semakin membuat ku bingung dan semakin penasaran. Karena ini kali pertama ada buket bunga yang di tujukan pada ku. 

Tapi, setelah ku timbang - timbang di dalam hati, akhirnya aku memilih untuk mengambil buket bunga itu dan membawanya ke lantai atas, tempat aku bekerja di depan ruangan Andrew.

" ya udah Aku ambil aja ya buketnya. Makasih ya Pris. " ujar ku akhirnya tetap mengambil buket bunga itu dan membawanya dengan sebelah tangan ku untuk ku letakkan di meja kerja ku di lantai atas. Sembari di liputi rasa penasaran yang tinggi mengenai siapa yang mengirimi aku buket bunga ini.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang