09. Bermalam Bersama

91 8 0
                                    

" Lyn. " panggil ku pada dirinya yang baru saja keluar dari kamar Andrew yang memang di pakai Lynton untuk menginap.

Sebenarnya rumah bunda dan ayah memiliki kamar berlebih untuk tamu selain kamar beliau berdua, kamar Andrew, dan kamar Alfin. Tapi kamar tersebut sudah ku tempati saat ini sehingga tak ada kamar untuk tamu.

" hm? kenapa El? " tanya Lynton mulai berjalan mendekat ke arah ku yang tengah duduk bersantai di ruang tengah sembari menonton film di tv.

" kalau kau ingin istirahat, istirahat saja. Paling sebentar lagi Andrew juga bakal balik. " ujar ku padanya yang kini sudah duduk di samping ku.

" santai aja. Harusnya malah kamu yang istirahat kan. " sahut Lynton.

" masih sakit gak perutnya?  Di pake hot water bag nya kan? " tanya Lynton sekali lagi dan mengarahkan pandangannya ke arah perut ku yang tertutup selimut yang memang semenjak tadi ku pakai saat duduk menonton film.

" udah gak papa kok. Udah mendingan juga. " jawab ku.

Dan baru saja aku menjawab pertanyaan Lynton ini, Aku mendengar suara deruan mobil yang masuk ke halaman rumah bunda. Aku tahu benar suara deruan mobil siapa itu.

" Andrew datang tuh. " gumam ku seraya aku hendak beranjak berdiri. Namun ulah ku ini dengan segera di tahan oleh Lynton.

" mau ke mana? " tanya Lynton menahan tangan ku dan memandang ku dengan seksama.

" mau bukain Andrew pintu. " jawab ku polos. Yang tentu saja langsung mendapat gelengan kepala dari Lynton.

" gak usah. Aku aja yang bukain Andrew. Perut mu masih bermasalah gitu. Jangan banyak gerak - gerak El. " tahan Lynton dengan tegas dan membuat ku akhirnya mengalah. Membiarkan dirinya yang berjalan ke arah pintu dan membuka kan pintu untuk Andrew.

*****

" El mana? tidur? " tanya Andrew saat menemukan sahabatnya lah yang membuka kan dirinya pintu.

" enggak. Lagi nonton tv tuh. Tadi mau bukain pintu cuma ku tahan. Kasian dia. " sahut Lynton dan membuat Andrew mengangguk.

" baguslah. " gumam Andrew seraya masuk ke rumah bersama Lynton dan berjalan beriringan ke arah diri ku.

" bagaimana keadaan mu? " tanya Andrew saat dirinya sudah berdiri di dekat ku dan mehempaskan tubuhnya ke samping ku di sofa. Sedangkan Lynton memilih untuk duduk di sofa yang berada di samping ku.

" baik - baik saja kok. Besok juga aku masuk kantor. " ucap ku menjawab dan langsung membuat Lynton dan Andrew melotot.

" no way! " seru mereka berdua dan membuat ku tercengang karena ulah mereka berdua ini.

" hah. Apa sih kalian berdua nih. Aneh deh. " ujar ku.

" jangan gila deh El. Kau sakit. Kenapa harus masuk ke kantor. " tegur Andrew tak suka.

" iya El. Gak usah masuk dulu lah. Istirahat aja. " kali ini Lynton yang menegur ku dan sangat terlihat sekali mereka berdua keberatan dengan ucapan ku barusan.

" kalian kenapa deh. Orang mau masuk kantor, juga. " ujar ku tak mengerti dengan sikap mereka berdua ini.

" kau lupa dengan keadaan mu? " tanya Lynton pelan dan memandang ku dengan lekat.

" aku baik - baik aja kok. Kan udah istirahat juga. " jawab ku pada Lynton.

" kamu yang apa - apaan. Baik apanya. Lupa tadi siang kamu nyaris pingsan? Sampai di gendong sama Lynton. Terus sekarang bilang mau masuk kerja besok. Gak. Gak ada. " Tolak Andrew keras. Tak setuju dengan keinginan ku ini.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang