19. Di Temukan Lynton

74 7 2
                                    

" El berhasil di kejar nak? " tanya bunda khawatir pada Andrew dan Lynton yang berjalan murung kembali ke dalam restoran.

" enggak bun. Aku dan Lynton kehilangan El. " ucap Andrew menggeleng. Semakin membuat mama terisak dan langsung di rengkuh papa masuk ke dalam pelukan beliau.

" baguslah. Biar mati tuh dia kecelakaan seperti dia membunuh anak ku. " ucap nenek tersenyum sinis dan menyulut kemarahan Andrew yang semenjak tadi sengaja di tahannya.

" nenek puas?! Nenek udah bikin trauma El muncul lagi. Apa nenek tahu, gimana aku dan keluarga ku berusaha keras agar trauma El gak muncul. Apa nenek tahu gimana sakitnya aku setiap nganter El ke psikiater?! " seru Andrew marah pada dirinya melihat nenek. Dan ucapan Andrew ini membuat nenek syok.

" dasar! Anak muda tak tahu diri! Aku lebih tua dari mu. Dan kau kasar sekali. Pantas saja kau kasar. Kau sudah di guna guna sama perempuan setan itu. " ucap nenek menghina Andrew. Dan tentu saja itu membuat Andrew semakin marah.

" cukup nek! Ellyana jauh lebih baik dari anda! Dan jangan salahkan saya jika kami semua membenci anda karena anda sudah menyakiti mama dan adik ku! " seru Andrew marah.

" udah kak. Udah. Jangan begitu sama nenek kak. " ujar mama berderai air mata.

" ma, udah kita pulang aja ma. Jangan bikin malu di sini ma. " tarik tante Alice pada nenek dan di bantu oleh suami beliau.

Membuat nenek mau tak mau harus beranjak pergi dari restoran milik Lynton itu. Tapi di ikuti dengan sumpah serapah yang masih saja terdengar dari mulut beliau untuk ku dan mama.

Hal ini menjadikan keluarga ku yang berada di sana dan juga Lynton menjadi tontonan orang yang memang tengah berada di restoran milik Lynton. Bahkan dapat terdengar suara - suara bisikan yang membicarakan kejadian ini.

" maafkan kami. Maaf mbak, mas. Semuanya. " ujar tante Alice meminta maaf pada semua yang ada di sana sebelum mereka sekeluarga pergi.

Ucapan tante Alice ini pun akhirnya hanya di balas anggukkan kaku dari papa, ayah dan bunda. Apalagi ulah nenek ini membuat mereka menjadi tontonan.

" pa, El gimana pa? Trauma El kalau muncul semakin parah gimana pa? Mama gak mau kehilangan El. El sekarang pasti stress berat pa. Ini kenapa mama enggak pernah mau El ketemu sama neneknya. Mama gak mau liat El di dera rasa bersalah terus. Mama mau El jadi gadis ceria seperti gadis yang lain pa. " ujar mama kalut dengan berurai air mata dan terisak.

Beliau bukan nya tak tahu bagaimana drop nya aku setiap di ingatkan dengan kecelakaan yang merenggut almarhum papa dan calon adik ku dari ku dan mama.

" mama harus tenang. El anak yang kuat. Papa yakin El akan baik - baik saja. Biarkan dia menenangkan dirinya dulu. " ujar papa mencoba menenangkan mama, walau itu tak sepenuhnya benar. Di dalam hati beliau, beliau sangat menghawatirkan ucapan mama itu benar terjadi saat ini.

" mama tenang aja. Aku, Alfin sama Lynton yang akan nyari El. Aku akan temuin El, ma. " janji Andrew yang di ikuti anggukan kepala oleh Lynton dan juga Alfin yang sebenarnya juga mengkhawatirkan diri ku yang tiba - tiba lari dan menghilang seperti itu.

" Kita pulang ya. Kalau sampai malam kita belum bisa menemukan El, ayah minta tolong temen ayah yang polisi untuk bantu temuin El. " ujar ayah mencoba untuk bersikap tenang walau terlihat sekali kekalutan di wajah beliau.

Baik bunda mau pun papa juga setuju dengan ucapan ayah ini. Mereka semua mencoba untuk meyakinkan mama jika aku akan baik - baik saja.

*****

Tuttt... tuttt..... tuttt...

" Shit! El, Where are you! " Ucap Andrew yang terus saja menelepon ku namun tak pernah ku jawab. Bahkan dirinya kini sedang berhadapan dengan Lynton dan Alfin yang sama - sama mengkhawatirkan ku.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang