10. Menghubungi Mama dan Papa

79 7 0
                                    

" El. " panggil Andrew yang baru keluar dari kamarnya seraya berjalan mendekati ku yang masih duduk di sofa sambil menonton televisi bersama Lynton.

" kenapa? " tanya ku memandangnya sekilas sebelum kembali fokus ke film yang memang ku putar di televisi.

" udah nelepon mama sama papa belum? " tanya Andrew duduk di dekat Lynton.

" belum. Handphone ku di charge di kamar. " jawab ku hendak beranjak untuk mengambilnya ke kamar. Namun ulah ku ini langsung di tahan oleh Andrew.

" gak usah. Pakai handphone ku aja. " ujarnya sambil menyerahkan handphone miliknya pada ku.

Aku pun mulai membuka sandi handphone milik Andrew yang memang aku ketahui dan langsung membuka aplikasi whatsapp. Aku pun mencoba untuk melakukan video call bersama mama.

" ma. " sapa ku saat mama mulai mengangkat sambungan videocall yang ku lakukan.

" lho El? Mama kira Andrew yang nelepon mama. " ujar mama terkejut karena justru aku yang ada di layar video.

" he iya ma. Aku nginep di rumah Andrew. " jawab ku terkekeh.

" ya udah, syukur lah kamu sama Andrew jadi mama rada tenang. Kamu sehat kan El? " tanya mama tiba - tiba dan membuat ku tercekat. Kenapa bisa - bisanya mama bertanya seperti itu.

" tu... Tumben mama nanya begitu. " ujar ku sedikit melirik ke arah Andrew yang juga saat ini tengah memandang ku.

" iya. Mama khawatir aja sama kamu. Seharian ini kamu gak ada hubungin mama atau papa. mama juga seharian ini mikirin kamu terus. Makanya mama khawatir. " ujar mama dan langsung ku dengar papa juga ikut mengiyakan ucapan mama ini.

*****

" papa mana ma? " tanya ku mencoba mengalihkan topik.

" nih papa. " ujar mama seraya mengarahkan kamera belakang ke arah papa yang sedang memegang tab nya. Tapi dengan wajah yang menghadap ke kamera.

" hai pa. "

" hai anak cantik papa. Mana Andrew nak? " tanya papa yang langsung membuat Andrew beranjak dari tempat duduk nya untuk berdiri di belakang kursi yang tengah ku duduki.

" hai pa, ma. " sapa Andrew.

" sehat kamu nak? " tanya papa pada Andrew.

Dapat ku lihat rupanya mama mendekati papa dan mengganti kamera belakang menjadi kamera depan lagi. Sehingga kini di layar handphone ku terpampang wajah mama dan papa berdampingan.

" sehat kok pa. Aku sama El sehat - sehat aja di sini. " jawab Andrew menggantikan tugas ku untuk menjawab masalah itu.

" kalian berdua baik - baik di sana. Apalagi cuma berdua kan. Tadi bunda ngabarin kalo bunda sama Alfin ke Jogja buat nengok ayah di rumah sakit sana. " ujar papa menasehati kami berdua dan membuat kami mengangguk.

" sebenernya gak berdua juga sih pa. Temen ku nginep di sini kok. " ujar Andrew memberitahu.

" oh ya? Siapa nak? " tanya mama penasaran.

" inget gak mama sama papa pas aku bilang aku punya temen chef yang punya restoran sama cafe yang terkenal di sini. " ujar Andrew yang langsung membuat mama dan papa mengangguk.

" iya papa inget. "

" iya mama juga inget. Temen mu yang dari Aussie itu kan Ndrew? " tanya mama yang langsung di jawab Andrew dengan anggukkan kepala.

" nah itu dia. Dia nginep di sini. " ujar Andrew.

" ini orangnya. " ujar ku seraya mengarahkan kamera belakang handphone Andrew ke arah Lynton yang langsung menyapa papa dan mama.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang