44. Mengulang Kembali

44 3 0
                                    

" El? " panggil Lynton perlahan.

Kini dirinya melihat ku begitu dirinya baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat ku sedang memandang ke luar jendela sembari menyandarkan kepala ku di tepi jendela. Dirinya saat ini hanya memakai handuk untuk menutupi bagian pinggang ke bawahnya.

" Hey babe? " ulang Lynton.

Sembari dirinya memeluk ku dari belakang dan menyandarkan kepalanya di bahu ku. Merengkuh tubuh ku dengan perlahan dan lembut untuk masuk ke dalam pelukannya. Dan ulah nya ini nyaris saja membuat ku teriak kaget. Andai saja aku tak mencium wangi tubuh Lynton yang sudah menjadi candu ku sejak dulu.

" Lyn. Bikin kaget. " tegur ku pada dirinya karena aku yang terkejut akibat di peluk dirinya dengan tiba - tiba. Aku pun memukul pelan tangan Lynton yang melingkar di perut ku.

" Kenapa ngelamun? " tanya Lynton tersenyum karena teguran ku ini dan mulai mengecup samping kepala ku. Dirinya sama sekali tak mempermasalahkan pukulan ku di lengannya.

Dapat ku rasakan badannya dingin, lembab dan sedikit basah. Bahkan aroma tubuh dirinya yang baru selesai mandi pun sangat memabukkan untuk ku. Apalagi saat ini aku hanya memakai gaun tidur pendek dan sedikit tipis sehingga aku merasa kulit Lynton langsung menyentuh kulit ku.

" Gak papa kok. Aku lagi liat ke luar aja. " sahut ku pelan.

" di luar gelap sayang. Gak ada apa - apa. " bisik Lynton tepat di daun telinga ku. Dan membuat ku menutup ke dua mata ku.

Seraya membiarkan ulah Lynton yang semakin berani mengecup bahu ku yang terbuka dan juga leher jenjang ku beberapa kali. Di tambah lagi sekarang aku hanya memakai gaun tidur yang memakai tali spagetti. Sehingga memudahkan Lynton untuk menjelajahi bahu dan leher ku.

" Ergh. Lyn. " desah ku karena ulah nya yang semakin menggoda ku dengan bibirnya itu.

" Aku pengen sayang. " ujar Lynton singkat dan pelan namun dalam maknanya untuk ku.

Aku yang memang tak pernah bisa menolak pun hanya berdiam diri tak menanggapi ucapannya. Membuat Lynton semakin berani berulah di tubuh ku. Bahkan kini dengan giginya, Lynton mulai mengigit tali gaun tidur yang tersampir di bahu ku dan menjatuhkannya dengan giginya. Membuat ke dua payudara ku sedikit tersibak.

Ke dua tangan ku yang hendak membenarkan posisi tali gaun ku pun di tangkap dirinya dan di kunci erat dengan ke dua tangannya. Sehingga aku benar - benar tak berdaya di bawah kenikmatan yang dirinya berikan ini.

" Ergh Lyn. " ujar ku semakin mendesah dan sedikit terengah - engah karena ulah nya ini. Membuat Lynton tersenyum karena kepasrahan ku atas dirinya ini.

" Hm? Kenapa? Kamu mau kita melakukan nya di ranjang? Hm? " bisik Lynton tepat di telinga ku dan menghembuskan nafasnya di dekat telinga ku.

Bahkan dirinya semakin menggoda ku dengan mengecup daun telinga ku. Aku selalu saja tak bisa menang atas dirinya jika masalah ini. Apalagi setelah menikah, Lynton tak lagi menahan dirinya untuk melakukan physical touch pada ku.

Dan dirinya tahu benar jika aku begitu menyukai sentuhan dari dirinya. Tanpa sadar, aku pun mengangguk pelan. Menjawab pertanyaan Lynton barusan.

Tentu saja Lynton tahu bahwa ini lah salah satu kelemahan terbesar ku. Aku sama sekali tak bisa di menahan diri ku jika dirinya bermain dengan tubuh ku dan dirinya sudah berlaku seperti ini. Saat ini, salah satu tangan Lynton mulai masuk dari bagian bawah gaun ku dan semakin merayap naik ke bagian paha ku yang terdalam.

Aku sama sekali tak mampu menahan Lynton. Dan aku juga tak berniat melakukannya. Karena sebenarnya aku juga menginginkannya. Aku yang sudah bersandar di dadanya pun membuat Lynton menghentikan ulahnya ini. Tentu dengan tangan yang awalnya mengusap paha ku.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang