45. Perhatian Lynton Pada Rafa

42 5 0
                                    

" El. " ucap Lynton tiba - tiba berebah di sofa dan berbantalkan paha ku yang hanya terbalut celana pendek.

" ya? Kenapa Lyn? " sahut ku seraya memandang dirinya yang kini juga tengah memandang ku dari bawah.

" capek ya di Rumah? Ngurus Rafa? " tanya Lynton dan membuat ku menggeleng pelan.

" enggak kok. Rafa pinter semua. Aku sama sekali gak capek ngurus nya. " jawab ku dengan tangan yang mulai mengelus puncak kepala Lynton.

Tak lupa jemari ku yang beberapa kali menyisir rambut cokelat gelap milik Lynton yang tebal. Persis rambut anak semata wayang kami.

" jangan sampai kamu kelelahan. " ujar Lynyon yang terlihat cukup menikmati ulah ku ini.

Lynton sama sekali tidak mempermasalahkan ulah ku. Bahkan beberapa kali aku juga mengelus alisnya yang tebal. dan Lynton juga tak ada protes sama sekali pada ku.

" tubuh ku memang untuk mu, jadi apa pun yang ingin kamu lakukan pada ku, silahkan saja aku tak akan mungkin menolak. " ucap Lynton dulu.

Saat aku ingin memainkan tubuhnya ketika aku awal - awal kami menikah beberapa tahun yang lalu. Dan itu yang membuat diri ku selalu memainkan tubuhnya walau tanpa meminta izinnya terlebih dahulu.

*****

" Lyn " panggil ku saat dirinya menutup ke dua matanya.

Dan Lynton pun mulai membuka ke dua matanya lagi sembari memandang ku dengan tatapan bertanya.

" hm? Kenapa sayang? " tanya Lynton.

" kamu tampan. " ujar ku tiba - tiba pada dirinya dan berhasil membuat Lynton terkekeh.

" kenapa tiba - tiba bilang aku tampan? " tanya Lynton dengan senyum yang tak luntur semenjak tadi.

" memang kamu tampan. Aku bersyukur punya kamu Lyn. " ujar ku jujur padanya. Membuat Lynton mengelus pipi ku dengan sebelah tangannya.

" aku pun begitu. Aku juga sangat bersyukur punya kamu dan Rafa. Punya kamu, wanita cantik yang kuat dan selalu membuat aku tergila - gila. " balas Lynton dan berhasil membuat ku tersenyum merona malu.

" Lynton Collins. Ayahnya Rafa. " ucap ku dan membuat Lynton meraih tangan ku dan menggenggamnya erat.

" love you babe. " gumamnya pelan.

Aku rasakan ada ratusan kupu - kupu yang beterbangan di perut ku tak kala ucapan manis Lynton yang menyatakan cinta pada ku. Dan aku sangat - sangat menyukainya.

" love you too my husband. " jawab ku dengan senyum lebar ku yang ku tampilkan di wajah ku. Aku benar - benar mencintainya.

*****

" mom. " panggil Rafa pada ku yang tengah duduk bersantai di ruang tengah dengan Lynton yang berebah dengan berbantalkan paha ku.

" ya sayang? Ada apa nak? " jawab ku seraya menatap dirinya yang kini mulai mendekati ku dan juga Lynton.

" kakak boleh bawa mainan kakak ke sini? Kakak mau main di sini sama mom and dad. " ujarnya meminta izin.

Dan pertanyaan dirinya ini tentu saja membuat ku tersenyum simpul. Walau pun Rafa baru berusia lima tahun, dirinya sangat terlihat begitu menyayangi kami berdua. Aku beruntung memiliki Rafa. Dirinya juga sangat menyayangi ku. Sifatnya ini benar - benar tipikal Lynton.

Tak hanya hatinya yang begitu lembut. Rafa juga sangat dewasa. Aku bahkan tak sungkan atau khawatir saat dirinya bermain sendiri. Karena aku yakin Rafa akan mampu menjaga dirinya.

" boleh. Tapi nanti abis main, mainannya kakak beresin ya? Jangan berantakan. " jawab ku dan membuat dirinya mengangguk senang.

" iya mom. Thank you. " serunya dan membuat ku tersenyum.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang