26. Rencana Menikah

63 6 0
                                    

" Lyn? Kenapa nak kok ngajak kami semua ke sini? " tanya bunda saat bunda, ayah, papa, mama, Alfin dan Andrew baru tiba di restoran Lynton atas undangan Lynton. Dan kami kini berada di ruang privat di restoran milik Lynton.

" aku mau ngomong sesuatu sama tante sama yang lain semua juga. " jawab Lynton dan membuat aku yang duduk di samping Lynton pun tersenyum mengingat aku tahu apa yang ini Lynton sampaikan pada keluarga besar ku ini.

Semenjak aku pulang dari Australia, aku memang memberanikan diri untuk bertemu dengan keluarga ku. Dan rupanya, mama juga papa sengaja belum kembali ke Singapura dan menunggu ku pulang dari Australia. Karena beliau berdua begitu mengkhawatirkan ku. Membuat ku meminta maaf pada mereka semua.

Beruntungnya, mereka semua sama sekali tak mempermasalahkan sikap ku selama ini. Dan justru mereka senang karena begitu aku pulang dari Australia bersama Lynton, Aku sudah kembali menjadi Ellyana yang biasanya. Menjadi Ellyana yang begitu mereka sayangi. Itu adalah hal yang paling membuat mereka semua senang dan begitu berterima kasih pada Lynton.

Kini aku duduk di apit oleh Lynton dan Alfin di kiri kanan ku, dan Andrew yang duduk di samping Lynton. Sedangkan mama, papa, ayah dan bunda duduk di hadapan kami berempat.

" mau ngomong apa Lyn? " tanya Andrew penasaran seraya melirik ke arah sahabatnya ini.

" iya. Mau ngomong apa kak? " tanya Alfin yang juga sama - sama penasaran dengan kakaknya ini.

" hm. Aku mau minta izin sama semuanya. " ucap Lynton tersenyum kaku menjawab pertanyaan Andrew dan Alfin. Setengah berdoa dan setengah malu sembari memohon di dalam hati agar semuanya di lancarkan untuk menghalalkan ku dan meminta izin pada keluarga besar ku.

" izin apa nak? " tanya mama bingung.

" aku mau meminta izin untuk melamar anak om, Ellyana. Dan menikah dengan El. " ujar Lynton mantap dan membuat semua orang yang ada di sana langsung menatap Lynton kecuali diri ku.

" hah? "

" ngaco. "

" serius nak? "

Bergantian Alfin, Andrew dan papa berucap tak menyangka. Sedangkan mama, bunda dan ayah hanya terdiam tak tahu harus berucap apa dengan ucapan tiba - tiba Lynton ini.

" Aku serius kok. Aku mau menikah dengan El. Dan kemarin, saat di Australia, aku sudah mengatakan ingin menikah dengan El pada keluarga ku. Dan mereka menerimanya. Bahkan jika om dan tante semua setuju dengan keinginan ku ini. Andrew dan Alfin juga setuju, Aku akan langsung menelepon ke dua orang tua ku dan adik ku untuk datang ke indonesia dan menemui om dan tante semua. " ucap Lynton tersenyum dan membuat mereka semua mau tak mau percaya dengan ucapan Lynton ini.

" bener kak? " tanya Alfin menanyai ku setelah sadar dari rasa terkejutnya sembari memeluk tubuh ku dari samping.

" hm. Iya. Saat di Australia, Lynton melamar kakak. Dan kakak bilang kakak akan terima kalau semua keluarga kakak juga terima Lynton. " jawab ku tersenyum tipis dan membuat Alfin semakin erat memeluk ku.

" yah. Kok aku sedih ya kak El mau nikah sama kak Lynton. Kak El bakal pindah ke Australia dong? Nanti aku gak bisa lagi ketemu kak El. Gak bisa manja manjaan sama kak El lagi. " ucap Alfin sedih dan mengubur wajahnya di bahu ku. Ucapannya ini berhasil membuat ku juga Lynton tersenyum terkekeh.

" kata siapa kakak sama Lynton bakal ke Australia? " tanya ku dan membuat Alfin mengangkat kepalanya untuk memandang ku.

" emang kakak gak ke Australia sama kak Lynton? " tanya Alfin pelan.

" emang kamu gak ke Australia abis nikah? Ku fikir Lynton bakal ajak kamu buat gak tinggal di sini lagi. " ujar Andrew bertanya.

Karena dirinya tahu benar bagaimana Lynton tak suka saat kejadian kemarin. Bahkan dirinya tahu jika Lynton sempat meminta ku untuk tinggal di sana sehabis menikah. Meninggalkan semua orang yang jahat pada ku di sini dan memulai hidup baru di sana.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang