40. Melahirkan

75 4 0
                                    

" Kamu kenapa, El? " tanya Lynton dengan sedikit panik. 

Begitu dirinya keluar kamar mandi dan masih berbalut handuk yang hanya menutupi sedikit area tubuhnya, justru menemukan ku yang hanya berbalut gaun tidur pendek, berdiri memandang ke arah luar jendela dengan tangan ku yang mengelus elus punggung ku perlahan dengan wajah yang sedikit meringis.

" Gak papa Lyn. Pinggang ku hanya sedikit pegal aja kok. Biasalah, ibu hamil Lyn. " sahut ku masih meringis dan tetap mengelus sisi pinggir pinggang ku.

Di tambah lagi, kehamilan ku yang sudah menginjak minggu ke tiga puluh enam dan hanya tinggal menunggu nyeri dan pembukaan lahiran saja. Cukup membuat ku sering lelah dan pegal jika berdiri atau berjalan terlalu lama. Apalagi rasa gugup yang sedikit muncul di hati ku karena persalinan ku tinggal menghitung waktu saja lagi.

" Tiduran aja ya El. Jangan berdiri terus. " ujarnya segera mendekati ku yang masih berdiri. Tanpa ku minta, dirinya berbaik hati membantu ku untuk mengurut pelan pinggang ku dan membuatnya jauh lebih baik.

" Aku lelah harus tiduran terus Lyn. Seperti orang sakit saja. " sahut ku.

Dan membuat Lynton menghela nafas sedikit merasa menyesal karena tak tahu harus berbuat apa. Dirinya hanya sebisa mungkin memijat dan mengurut pinggang juga pinggul ku. Untuk mengurangi rasa pegal ku.

" Gimana pinggangnya? Masih pegel gak? " tanya Lynton tetap mengurut pinggang ku dengan perlahan namun dalam ritme yang pas dan membuat ku merasa nyaman.

" Udah mendingan kok Lyn. Lumayan berkurang pegal nya. Terima kasih ya Lyn. " ucap ku tertawa. Namun, Lynton terus saja memijat pinggang ku tak berhenti dan terus saja melirik wajah ku untuk memastikan aku tak terlalu kesakitan lagi.

" Syukurlah.Setid~aknya aku bisa mengurangi rasa tak nyaman yang kamu rasakan walau sedikit. " Jawab Lynton bakas tersenyum pada ku.

*****

" Aw! Lyn! " seru ku dan langsung membuat Lynton yang sedang duduk di ruang tengah sambil menonton televisi menyerbu ke arah teriakan ku yang berada di dapur.

" Kenapa El? " tanya Lynton yang melihat ku terduduk dan meringis kesakitan sembari satu tangan ku memegangi perut besar ku.

" Gak tau Lyn. Perut ku sakit. Rasanya aku ingin melahirkan sekarang. " ujar ku meremas apa pun yang bisa ku gapai. 

Dapat ku rasakan ada sesuatu yang cair sedang merembes ke luar dari celana yang ku pakai saat ini. Ucapan ku ini pun membuat Lynton tercekat karena selain ucapan ku, dirinya juga melihat ada cairan yang berwarna bening bercampur darah yangmerembes dari sela - sela paha dan celana yang ku pakai saat ini.

Lynton pun langsung berinisiatif untuk mengendong tubuh ku dan membawa ku ke mobil. Dan beberapa kali dirinya bolak balik dari mobil ke rumah sembari membawa tas yang memang sudah di siap kan oleh kami berdua untuk berjaga - jaga ketika aku akan melahirkan.

Dengan tergesa, Lynton pun membawa mobil yang kami berdua tumpangi menuju ke rumah sakit. Sembari dirinya mengutak atik handphonenya dan sesekali melihat keadaan ku.

Bahkan aku sudah tak bisa fokus mendengarkan Lynton menelepon entah dengan siapa. Karena aku hanya merasa sakit yang amat sangat di perut ku. Lynton benar - benar sigap mengurus ku yang begitu kesakitan walau dengan wajah yang begitu panik.

" sabar ya sayang. Tunggu sebentar. Kita akan ke rumah sakit. " ucapnya dengan hati yang begitu was - was.

Apalagi dirinya melihat ku yang sudah begitu kepayahan seperti saat ini. Berkali - kali Lynton berdoa di dalam hatinya untuk keselamatan aku dan calon buah hati kami berdua.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang