16. Mengantongi Izin Andrew

49 8 0
                                    

" Apa aku menganggu waktu mu? " tanya Lynton saat dirinya sudah di persilahkan Andrew untuk masuk ke dalam ruangan pribadi Andrew.

" Tidak. Aku sedang senggang sekarang. Duduk Lyn. " sahut Andrew. Sembari meminta Lynton untuk duduk di hadapannya saat ini.

" kau sedang sibuk ya? " ujar Lynton mencoba basa - basi.

" tidak. Kerjaan ku sudah selesai. Baru saja. Ada apa Lyn? " tanya Andrew.

" syukurlah. Aku ingin bicara sesuatu pada mu. " ucap Lynton setelah duduk berhadapan dengan Andrew saat ini.

" What's wrong? Did something happen? Tumben kau sampai datang ke sini? Biasanya aku yang akan datang ke restoran atau cafe mu? Apa ada sesuatu? " tanya Andrew bingung. Karena sangat tak biasanya sahabatnya ini sampai mendatanginya hanya untuk membicarakan sesuatu seperti ini.

" Aku ingin mendekati Ellyana. Aku ingin lebih dekat dengan dirinya. Dan aku ingin meminta izin pada mu sebagai kakak nya El untuk mendekatinya. " ujar Lynton to the point sembari memandang wajah Andrew. Memastikan reaksi pertama yang di tampilkan Andrew di wajahnya.

" oh itu. Silahkan saja. Aku menyetujuinya. " jawab Andrew enteng.

Andrew pun menganggukkan kepala nya untuk menyetujui keinginan dari Lynton ini. Dan membuat Lynton mengeryitkan keningnya bingung. Karena kelakuan sahabat dirinya yang satu ini yang di luar nalarnya.

" Come on. Just like that? Respon mu hanya begitu saja? " tanya Lynton tak mengerti.

" so what? Memang kau ingin aku bersikap seperti apa? " tanya Andrew yang bingung dengan respon Lynton atas jawaban dirinya yang menyetujui keinginan Lynton ini.

" kau tak menolaknya? Atau menanyai ku macam - macam? El bilang Aku akan susah meminta izin dari mu atau Alfin. " beritahu Lynton.

" ya buat apa aku menolak? Toh aku tak keberatan kamu mendekati Ellyana, Asal kau bisa menjaga dirinya. " beritahu Andrew dengan santai.

" Kau benar - benar tak keberatan aku mendekati El? " tanya Lynton sekali lagi memastikan. Dan membuat Andrew mengangguk.

" sure. Silahkan saja. Aku juga tak keberatan punya adik ipar yang menjadi chef handal. " canda Andrew dan membuat Lynton tertawa lega.

Karena satu dari empat orang yang harus di hadapinya sudah terlewati. Lynton pun menceritakan obrolan dirinya bersama dengan ku tadi di depan ruangan Andrew dan membuat Andrew mengangguk.

" ku fikir, aku akan susah sekali dapat izin mu. Tapi ternyata tidak. " ucap Lynton senang.

" Yah, tapi mau bagaimana pun, kau harus melewati Alfin, ayah dan papa lagi sebelum mendekati El. Kau tau Aku dan Alfin sangat over protektif pada dirinya. So, ku rasa jika kau berhasil, aku akui kau hebat Lyn. " ujar Andrew.

" Lalu? Kau sendiri? kenapa enteng sekali memberi ku izin mendekati Ellyana? " tanya Lynton masih tak mengerti kenapa Andrew segampang itu memberi dirinya izin.

" Dari awal aku melihat mu bertemu dengan El, aku merasa bisa memberi mu tanggung jawab untuk menjaga El menggantikan tugas kami untuk menjaga dan membahagiakan El sampai nanti. Apalagi melihat mu khawatir saat El sakit kemarin. Lagipula, aku melihat kalian berdua yang langsung akrab satu sama lain membuat aku yakin memberikan mu izin. " jelas Andrew menjawab pertanyaan Lynton padanya.

" syukurlah. Setidaknya aku sudah mengantongi izin dari mu. " ujar Lynton tenang dan menghela nafas penuh kelegaan.

" jangan senang dulu. Kau masih harus menghadapi keluarga ku yang lain. " peringat Andrew menatap Lynton tajam. Peringatan dari Andrew ini pun di balas Lynton dengan anggukkan kepala.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang