" Hallo, Ndrew. " sapa ku saat aku mengangkat telepon dari Andrew yang memang menelepon ku.
" Kau masih di kantor? Atau bagaimana? " tanya Andrew penasaran to the point tanpa basa - basi.
" iya. Aku masih di kantor. Kenapa memangnya? " tanya ku menyahut.
" Aku baru saja selesai rapat. Dan sepertinya aku tidak bisa menjemputmu di kantor. Di sini macet sekali. Dan jika aku memaksakan diri untuk menjemputmu, Akan memakan waktu lebih lama lagi. " ujar Andrew yang aku ketahui tengah berada di dalam mobilnya.
" kau sudah pulang dari rapat? " tanya ku pada dirinya.
" hm. Iya. Aku sudah pulang dan berencana menjemput mu. Tapi ternyata Arah ke kantor macet sekali. " beritahu Andrew.
" iya tidak apa - apa. Aku akan naik taksi nanti. " ujar ku yang langsung di tentang oleh Andrew.
" Jangan macam - macam El. Kalau kau bersikeras naik taksi lebih baik aku jemput saja. " ujar Andrew menolak keras keinginan ku ini.
" Tap... "
" Di jemput Lynton saja ya. Toh sekalian Lynton juga pergi kan untuk bertemu keluarga kita. " ujar Andrew yang setelah ku fikir - fikir tak ada salahnya juga.
Toh Lynton juga akan pergi nanti untuk ikut acara makan siang bersama dengan keluarga ku.
" ya sudah. Nanti aku akan menelepon Lynton. " ujar ku.
Dan membuat Andrew mengiyakan ucapan ku ini sebelum mematikan sambungan telepon kami berdua. Aku pun mencoba untuk menelepon Lynton dan bertanya siapa tahu dirinya bisa menjemput ku atau tidak di kantor saat ini.
*****
" El? Why? " tanya Lynton langsung saat mengangkat telepon dari ku. Bahkan tak butuh waktu lama untuk dirinya mengangkat telepon ku.
" Apa kau sibuk? " tanya ku mencoba untuk basa - basi.
" tidak. Aku tidak sibuk. Ini aku sedang bersiap - siap untuk keluar dari cafe. Aku juga baru saja hendak menelepon mu atau Andrew untuk bertanya di mana kalian akan lunch. Ada apa El? Apa ada sesuatu? " ujar Lynton menjawab.
" Ah, bisakah kau menjemput ku? Sebenarnya aku masih di kantor dan Andrew sedang rapat di luar. Dirinya tak bisa menjemput ku saat ini karena sedang macet. Akan butuh waktu yang lama jika harus menjemput ku lagi baru ke restoran tempat kami sekeluarga akan lunch. " jelas ku perlahan. Sedikit tak nyaman karena harus merepotkan dirinya.
" Tentu saja aku bisa. Aku akan ke kantor dan menjemputmu. Kamu tunggu saja ya. " ujar Lynton langsung mengiyakan pertanyaan ku. Bahkan tanpa bertanya macam - macam.
" Baiklah. Thanks a lot Lyn. " ujar ku tersenyum.
" sure. Anytime El. Just a minute, dear. " ucap Lynton dan membuat ku tertawa seraya mengiyakan ucapannya ini.
*****
" hai cantik. " ujar Lynton tiba - tiba yang sudah berdiri tak jauh dari meja kerja ku.
" lho Lyn. Kenapa tidak bilang kalau sudah di sini. " ujar ku terkejut karena keberadaan Lynton yang tiba - tiba sudah berada di sini.
" iya. Tadi saat aku datang kau tak ada di bawah. Jadi ku fikir kau masih di atas. Makanya aku ke sini, dan benar saja. Kau masih bekerja ternyata. " ujar Lynton terkekeh dan membuat ku langsung membereskan barang - barang ku yang masih ada yang berserakan di atas meja kerja ku.
" santai saja El. " tegur Lynton saat dirinya melihat aku membereskan barang - barang ku seperti orang yang kesetanan.
" aku hanya tak ingin membuat mu lebih lama menunggu. " ucap ku dan membuat Lynton terkekeh.
![](https://img.wattpad.com/cover/274146050-288-k64201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU, MY HUSBAND (Completed)
RomanceTerbit : 01 Februari 2022 Tamat : 12 November 2023 ~~~~~ Dan belum sempat aku menoleh ke arahnya, Lynton sudah menarik ku ke dalam pelukannya. Membuat ku akhirnya menumpahkan seluruh sakit hati ku dan tangis ku. " its hurt, Lyn. " isak ku ter...