38. Mandi Bersama

58 4 0
                                    

" mau mandi sekarang? " tanya ku pada Lynton yang masih betah duduk di samping ku semenjak pulang dari restoran tadi.

Kini sudah tiga bulan lebih aku resign dari kantor tempat ku bekerja dulu sebagai skeretaris pribadi Andrew. Dan sekarang Cessa yang menggantikan ku sebagai sekretaris pribadi Andrew. Jujur sebenarnya berat rasanya harus melepaskan karir yang sudah ku bangun. Tapi rasanya tak sebanding dengan kehamilan yang ku dapat untuk pertama kalinya ini.

Dan setelah memikirkannya secara matang dan bermusyawarah dengan semua keluarga besar ku, Aku pun akhirnya memutuskan untuk menyetujui permintaan Andrew dan Lynton untuk resign. 

Sehingga kini aku hanya di sibukkan dengan aktivitas ku di rumah dan membuat masakan dengan resep - resep kue atau masakan yang ku dapat dari media sosial. Terkadang bahkan jika Lynton menyukai kue atau masakan buatan ku, dirinya akan meminta resepnya dan membuatnya untuk di jual di cafenya.

Bukan karena paksaaan dari mereka. Itu memang keinginan ku sendiri untuk menjadi Ibu rumah tangga biasa dan menikmati masa - masa kehamilan ku ini. Beruntungnya Mereka semua menerima keputusan ku ini dan semakin memperhatikan ku dengan kehamilan ku yang juga sudah membesar ini.

Kandungan ku sudah memasuki minggu ke dua puluh enam. Dan hanya tinggal menunggu beberapa minggu lagi aku sudah akan bertemu dengan calon buah hati ku bersama dengan Lynton. Aku dan Lynton sepakat untuk tidak mau mengetahui jenis kelamin calon anak kami karena aku dan Lynton ingin melihatnya secara langsung ketika aku melahirkan nanti.

Sehingga setiap ke dokter kandungan kami hanya akan mengecek kondisi buah hati kami tanpa bertanya mengenai jenis kelamin. Selama calon anak kami nanti sehat dan dalam kondisi yang baik - baik saja, mau laki - laki atau perempuan itu tak masalah bagi ku atau pun Lynton.

Dan beruntungnya, Keluarga kami pun tak mempermasalahkan keputusan ku dan Lynton. Mereka semua juga berfikiran selama calon buah hati sehat dan dalam kondisi yang baik, tak masalah mau laki - laki atau pun perempuan.

*****

" boleh El. Kamu udah mandi? " jawabnya sambil menanyakan ku.

" iya. Udah kok. Udah keramas juga tadi. Terus air hangatnya udah siap juga Lyn. " ujar ku dan membuat Lynton memberikan kecupan di kening, hidung dan juga bibir ku secara bergantian.

" thanks darl. " ujar Lynton yang mulai beranjak ke kamar mandi.

" anytime. " sahut ku singkat. Namun aku menarik pelan kemeja biru muda yang di pakai Lynton saat dirinya hendak meninggalkan ku di ruang tengah.

" hm? Kenapa sayang? " tanya Lynton lembut. Seraya dirinya memandang ke arah ku dengan senyumnya.

" mau gendong. " ucap ku singkat dan membuat Lynton menaikkan ke dua alisnya dengan bingung.

" gendong?  " ulangnya dan mendapat jawaban anggukkan kepala dari ku.

" iya. Mau di gendong sama kamu sampai ke kamar. " jawab ku manja.

Dan semakin menarik kemeja yang di pakai Lynton. Membuat dirinya semakin mendekat ke arah tubuh ku.

" aku belum mandi lho. Tumben mau ku gendong.  " ujar Lynton lagi.

" biarin. Aku mau nya di gendong kamu sekarang. " sahut ku memaksa.

" ya udah sini. " akhirnya Lynton mengalah pada ku dan membuat ku segera naik ke dalam gendongan Lynton dari depan ala koala.

" yes!  " seru ku terpekik senang sambil melingkarkan ke dua tangan ku di leher Lynton.

" senang? " tanya Lynton tersenyum.  Aku pun membalas pertanyaan Lynton dengan anggukkan kepala senang.

LOVE YOU, MY HUSBAND  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang