Selamat datang diseason tiga. Dimana keadaan menjadi empatbelas tahun kemudian.
Dan makin kesini Reishiva semakin kemusuhan dengan bapaknya.
Apalagi kalo adiknya Raisa, mengadu. Sudah pasti dirinya yang akan adu mulut dengan Jay.
"Ya gak tau. Daritadi aja duduk, main game."
Sekarang dimulai. Rei duduk santai sambil bermain game di ponsel, tiba tiba adiknya tanya dimana letak sisir berada.
"Terus dimana, abang???"
Raisa frustasi. Dia sekarang tengah buru buru akan pergi main dengan temannya. Tapi karena sisir hilang jadi harus ditunda.
"Cari apa sih?" celetuk Monday. Pusing juga lihatin si bungsu mondar mandir.
"Sisir ma, tau dimana gak?"
Monday menunjuk arah kamarnya. "Tadi kan dipake papa, ada tuh di meja kamar mama."
Raisa menjatuhkan rahang, "ah dipake papa toh." katanya. "Aku ambil ya?"
"Iya, ambil aja."
Dengan cepat si bungsu lari kearah kamar mama dan papanya.
Dan Rei sendiri mencibir, pasalnya tingkah adiknya itu sangat menyebalkan. Batinnya.
"Main nuduh aja bisanya, awas lo dosa sama gue."
Rei menoleh saat bahunya ditepuk pelan oleh Monday. "Kenapa, ma?"
"Tolong anterin berkas papa, ke kantornya."
"Ketinggalan lagi?"
Monday mengangguk pelan. Dan menyerahkan berkasnya pada Rei.
Anak itu lantas berdiri dan beranjak mengambil kunci motor juga helm.
"Ini kamu pake gitu doang?"
Rei meneliti pakaiannya. "Iya, kan Rei udah pake baju sama celana. Gak ada yang salah dong."
Kaos futsal dilapisi hoodie merah maroon dan celananya yang belum ganti.
"Berangkat ya, assalamualaikum!"
Monday menerjab pelan. Setelah menjawab salam dia berujar lirih. "Mas Jay bisa marah nanti, duh."
Yaudah lah. Biasanya juga dimarahin itu anak. Udah biasa, gapapa.
JAYA LAKESWARA
a.k.a
JAY"Untung anak kesayangan mama kamu, kalo bukan udah papa buang ke panti."
MONIKA DAHYU
a.k.a
MONDAY"Dicari papa kamu, pulang cepet."
REISHIVA DAYA ABIMANYU
a.k.a
REI"Bapak gua tegas, mama gua baiknya kebangetan. Nah berarti biar klop, besok gua nikahnya sama Jeje."
AZKADINA RAISA
a.k.a
RAISA"Apa sih bang, orang gue cuma temenan sama Raden."
---