aku bikin tambahan chp season satu cerita Serumah!, langsung baca aja di cerita; life still going on.
---
Rei membola saat mama papa nya mendadak tiba di hotel yang dia sewa sekarang.
"KOK MAMA PAPA ADA DISINI??!"
Teman temannya juga ikut membola. Mereka dengan cepat menyembunyikan sesuatu, anggur merah~
"Kenapa emang?" tanya Jay dengan nada sarkas. Dia mau ke sini atau nggak juga bukan urusan Rei.
Lagian yang bayar tempat sama fasilitas dirinya sendiri.
Dalam hati Rei menggerutu, "elah kalo gini gua gak bakal bisa pesta anggur."
Berbeda dengan Monday yang nampaknya mencari cari keberadaan si bungsu. "Rai mana?"
"Ada, di kamar nomor tiga. Lagi cerita cerita sama temen Rei."
Monday mengangguk kemudian beranjak menemui Raisa. Mau kenalan sama teman Rei. Siapa tau ada pacarnya juga.
"Papa ngapain ke sini sih? katanya ada klien dari Surabaya."
Jay memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Firasat papa buruk. Kamu pasti ngerencanain sesuatu, kan?"
"A-apaan, enggak ya! orang Rei niat hati mau kumpul semacam nongkrong."
Rei melirik satu persatu temannya. Memberikan kode agar mereka semua mengikuti alur cerita yang dia buat.
"Jangan bohong." ujar Jay sambil menatap lekat wajah si sulung.
Saat Rei akan menjawab mendadak Susan menyahut mengalihkan atensi Jay.
"Kamu bilang gak bisa ikut ke sini?" tanya Susan seraya melirik cucunya, seakan berkata.
"Udah kamu ke rooftop aja sama temenmu, biar ibu yang alihin papamu ini."
Rei mengatakan 'ok' pelan lalu mengajak temannya menuju rooftop hotel. "Papa, Rei nongkrong dulu, bye!"
"Misi om."
Jay sudah mencegah tapi tetap saja, si anak kabur. Apalagi ada Susan juga, yang malah memberi jalan keluar anaknya.
"Ma, ini Jay belum selesai ngomong sama Rei. Bentar dulu."
Susan menatapnya tajam seketika. "Biarin aja kenapa sih? orang mau kumpul sama temen temennya juga, jangan ganggu deh."
"Ya tapi dia bawa minuman anggur, gak bisa Jay biarin."
"Halah, kaya kamu gak pernah minum gituan aja."
Jay tersedak angin. Kenapa mamanya malah mengingatkan itu lagi.
"Masalahnya ma, dia baru aja tujuhbelas tahun. Masih kelas sebelas juga."
Susan mendorong tubuh si anak paksa. "Udah biarin aja. Ada temen mama, sapa dulu gih."
"Haduh males banget." keluh Jay. Pasalnya teman Susan bisa disebut nenek girang.
Ganjen banget ke dia. Maka dari itu sebelum menyapa teman Susan, Jay lebih dulu memanggil Monday.
"Kenapa mas?"
Jay menghela napas pelan. "Temenin dong."
"Kemana?" Monday menutup pintu kamar pelan agar tidak mengganggu Raisa.
"Nyapa temen mama."
Sebentar. Monday bingung, nyapa tinggal nyapa aja kenapa minta temenin. "Sendirian aja lah?"
"No. Plis banget, temen mama rada ganjen sama mas, ayo temenin."
Dan berakhir teman Susan tidak berani genit pada Jay. Karena melihat wajah Monday, langsung kicep.
---
Susan Prayoga
"Reishiva dulu baru yang lain."