38. cari kado

328 59 3
                                    

Hari ini lagi dan lagi, Jay kejebak karena dipaksa ikutan ke mall sama duo R. Padahal katanya cuma mau beli kado buat darah biru a.k.a Raden.

"Kalo sama abang doang nanti ujungnya pasti gak jelas! mending kan sama papa aja!"

Rei menggerutu. Gini gini dia tuh nggak plinplan, selera juga oke tapi masih aja diraguin. Mana sama adek sendiri.

"Iyaudah, mau beli apa?" tanya Jay capek, dia dari tadi ditarik sana sini gimana nggak capek coba.

"Sepatu."

"Hoodie."

Dua remaja itu sontak bertatapan menyiratkan aura permusuhan yang sangat kental.g

"Apasih?! jelas jelas sepatu lebih afdol!" kata Rei nggak mau kalah.

Raisa berdecak malas, "gak ya! lebih bagusan hoodie kemana mana!"

"Hoodie dia udah banyak dodol!"

"Ih ya biarin! sepatu Raden juga udah banyak! apa mau apa lo, hah?!" seru Raisa lebih ngegas.

Jay dalem hati udah ngomong, "yaallah ini tuh yang dinamain karma? tolonglah jangan terus terusan kaya gini, gue capek anjing."

Dia melirik sekitarnya yang mana udah jadi bahan tontonan orang orang. Kemudian menghela napas pelan, "punya keturunan gini amat."

"Yaudah gak jadi sepatu! gue kadoin ps tiga aja."

Raisa mengernyit nggak suka. "Jangan macem macem bang! bunda sama ayah aja ngelarang Raden beli ps kaya gitu, eh lo main kasih enak aja."

Rei meraup mukanya kasar. Dia menatap alih kearah Jay yang dari tadi natapin keduanya datar.

"Aduh, lupa gue kalo ada papa."

"...... oh my gosh."

Jay jengah mendengar gumaman yang sedikit keras dari duo R itu. "Lanjut gih, papa tungguin."

Damn! mereka saling bungkam, tau papa nya marah, dan ya marahnya Jay tuh sangat menakutkan.

"Maaf pa."

Dalam tunduknya, Rei melirik Raisa untuk bertukar kode, bagaimana caranya biar bapaknya nggak marah lagi.

Tapi ya namanya juga Raisa, kalo lagi takut pasti otak mendadak kosong blong.

"Hm, gih cari kadonya."

Rei dengan berani mengangkat kepala. "Oh, boleh?" cicitnya saat ditatap datar dan menusuk.

"Cepetan."

Mereka kelabakan, Rei beranjak ke kiri dan Raisa ke kanan, sempat saling tubrukan juga lagi.

".... papa sendiri mau beliin Raden apa?" tanya Raisa sedikit penasaran dengan hadiah yang akan diberikan oleh Jay.

Jay berdeham pelan sembari memasukan kedua tangan di saku celana. "Bmw."

Sedarah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang