10. nggak dulu

582 80 1
                                    

"Rei ayok jadi gak?" Haikal mulai membuka botol berisi minuman itu.

Tapi tuan muda malah diam saja. "Gua gak dah. Ada mama, bisa dipasung kamar mandi nanti."

Haikal menjatuhkan bahu lemah. "Yailah masa cuma gua aja yang minum?"

"Sama gua." sahut Riki tapi matanya fokus ke layar ponsel.

Rei menyandarkan punggung di tembok pembatas rooftop. "Lo gak ikutan Tin?"

Justin menoleh. Menatap mereka semua dan botol minuman anggur bergantian. "Gak minat."

Haikal sebenernya mau nampar itu muka sok datarnya Justin. Tapi dia tahan, nggak mau ada keributan.

"Yaudah lah gua, Riki sama siapa lagi ini?" tanya Haikal untuk terakhir kalinya.

Duta yang juga ada disana menggeleng samar. "Keinget kata bunda gua, gak boleh minum kaya gituan."

"Cih. Yaudah lah berdua aja sama Riki, kuy!!"

Haikal dan Riki mulai menikmati minuman itu. Rei bagian memantau untuk saat ini.

"Eh, eh!! gue ikutan dong!!" seru para gadis dan langsung menyerobot gelas disana.

Rei mendesah pelan. "Cewek cewek gak usah ngikut ngikut elah."

"Emang kenapa sih?" sewot gadis berbadan tiang, Willo.

Dilanjutkan oleh temannya lagi. "Iya, padahal kan kita cuma mau senang senang aja."

"Mama gua bisa marah kalo liat anak cewek minum ginian."

Willo dkk mengabaikan ucapan Rei. "Ah lo ini yang dimarahin bukan kita, ye gak?"

"Iyeee!!"

Raut wajah Rei berubah seketika. "Tau diri plis kalian. Liburan ke sini juga pake duit bokap gua."

"Hehehehehe, peace bro."

Rei menatap semuanya sebentar, "Gua ke kamar dah. Pengin tidur."

Pamitnya dan beranjak turun dari rooftop. Dia mendekat kearah Susan untuk bertanya,

"Mama ada di kamar nomor berapa?"

Susan berpikir, "Tadi katanya nomor lima. Terus adikmu di kamar yang sama bareng Shasa."

"Oh oke. Rei ke kamar dulu, udah ngantuk." setelah diangguki neneknya, Rei beranjak.

Tapi bukan ke kamarnya sendiri di nomor dua, malah melipir ke kamar nomor lima. Hmm kebiasaan.

"Lho, kok gak sama yang lain?" tanya Monday setelah membuka pintu.

Rei menggeleng. "Udah tadi, Rei ngantuk ma."

"Ya tidur lah kalo ngantuk." Monday mempersilahkan si sulung masuk.

Netra anak itu menangkap sang papa yang sudah tertidur pulas. "Tumben papa udah tidur jam segini?"

"Mama paksa. Kalo gak, bisa dini hari lagi tidurnya papamu tuh."

"Ma.." panggil Rei pelan.

Monday menoleh, "Iya?"

"Rei mau tidur sama mama, boleh?" pintanya tapi langsung menggeleng. "Sama papa juga."

"Ya boleh dong, ayo tidur."

Si sulung lantas menaik ke kasur yang berukuran besar, pelan pelan takut Jay keganggu.

Dan mereka bertiga tidur disatu kamar, satu kasur. Setelah satu hari Rei berulangtahun, tujuhbelas tahun umurnya.

"Mama matiin lampunya ya?"

"Iya." kata Rei lalu memejamkan matanya. Dia tidur diantara Jay dan Monday.

Padahal badannya bongsor. Tapi untungnya muat muat aja.

---









Reishiva Daya cs :

Haikal (Haruto)
Duta (Dohyon)
Riki (Niki)
Justin (Jeongwoo)

Willo (Wonyoung)
Jihan (Jihan)
Mai (May)
Yoa (Yoon)

Sedarah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang