42. mau nggak

352 55 2
                                    

"Masih cocok tuh gendong bayi."

Celetukan Rose mengalihkan semua pasang mata, dan oknum yang kena omong langsung melirik sinis. "Brisik."

Rose mengangkat bahunya acuh. Dia beralih ngobrol sama Monday sambil makanin macaron. "Bikin debay lagi dek, biar Dava ada temennya."

"Heh?"

Omong-omong Dava itu adiknya Alin, masih bayik oek oek dan sekarang lagi dimainin sama Jay.

"Brisik banget mak lampir, pulang sana." usir Jay tapi masih fokus sama si bayik.

"Yaudah siniin anak gue." cetus Rose udah siap mau berdiri, beranjak kearah adiknya. Sementara Monday cuma nontonin aja.

"Gak. Lo aja yang pulang, biar Dava sama gue."

Rose memutar bola mata jengah. "Dih mana bisa gitu, nanti bapaknya nyariin. Lo bikin lah sendiri, masih muda juga."

Emang mulutnya minta digeprek. Asal nyeplos, rip telinga Dava. Masih bayik udah dengar pembicaraan kaya gini. Owalah edan.

Tanpa banyak omong lagi, Jay berdiri sambil gendong Dava dan setelahnya dia lari ke lantai dua, dibawa kabur.

"HEH JAYA ADJIE WILANGGA BALIKIN ANAK GUE!! LO KALO MAU YA BIKIN DONG, ELAH!!"

Monday tutup telinga. Keras banget suara Rose, mana dari atas disautin sama Jay. Sama-sama teriak, "ADJIE WILANGGA SIAPA LAGI, KAGAK KENAL GUE."

"BAPAK LO ANJIR!"

Rose mendengus sebal. Dia kembali duduk dan mengatur napasnya yang terengah-engah karena teriak kaya gitu.

"Sorry dek, itu adek setan gue emang rada rada. Jadi maklum aja ya gue kaya gini."

Monday mengangguk ragu. "O-oke."

Setengah jam berjalan, mereka berdua ngobrol lagi. Sampai Jay balik dari kamarnya bawa si kecil Dava.

"Kenapa gak ditidurin aja sih?" tanya Rose sewot seraya mengambil alih anaknya itu.

"Dia haus mak, lagian dari tadi gak lo kasih asi kan."

"Oh iya, lupa gue."

Ruangan itu jadi hening seketika. Ya tapi nggak hening hening banget sih, orang si Rose malah ngajak ngobrol anaknya.

"Iya, nanti sama aa' ya."

Monday sendiri senyum tipis. Dia beralih nepuk pelan bahu Jay, "apa sayang?"

"Tuh, mas Jay mau gak?"

"Apaan?"

Diliriknya Dava yang ketawa-tawa karena diledekkin sama mamaknya, bentuk kode, tanya mau apa nggak.

"....." Jay paham, Jay maksud, Jay diem.















* syalalalala, awokawokawok ㅋㅋㅋ

Sedarah!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang