Bab 68

253 2 0
                                    

Selamat membaca ...

________


Bagas kini sedang berada di kantor. Dengan segala kesibukannya. Bagas juga sudah izin hadir ke kampus hari ini, dikarenakan mengurus kerjaan di kantor. Bahkan Frans pun turun tangan dalam menangani izinnya Bagas.

Matanya masih fokus pada layar laptop, jari-jemarinya masih asik bermain pada keyboard. Hari ini, di kantor benar-benar diberi kerjaan yang cukup banyak. Bahkan sebagian karyawan ada yang harus lembur, akibat proyek yang sedang jalan. Jadi mau tidak mau, mereka harus menyanggupi bos besar agar bisa cepat selesai mencapai target.

Sejak Bagas memegang perusahaan, ia menjadi pribadi yang ulet dan tekun. Apa yang menjadi keinginannya demi perusahaan agar lebih maju, ia akan segera mencapainya dalam target yang terbilang tidak lama. Maka dari itu, perusahaannya selalu mencapai prospek 95%, mendekati sempurna. Tidak heran, jika perusahaan Bagas--- Cashel Group--- selalu digadang-gadang dalam news topic disuatu website, juga banyak perusahaan-perusahaan yang mengajak bekerja sama.

Tok tok tok

"Masuk!" jawab Bagas, sambil meletakkan lembaran berkas yang baru saja ingin ia baca.

Sekretarisnya masuk dan memberitahu, jikalau nanti jam 14:15 akan ada meeting untuk membicarakan tentang lanjutan proyek baru yang memang sudah dimulai sejak satu bulan yang lalu. Bagas pun mengangguk dan bersiap-siap untuk meeting hari ini, sekretarisnya pun dititah menyiapkan keperluan yang ada.

________

Rasya sudah pulang dari kampus sejak 30 menit yang lalu. Kini ia sedang berkutat di dapur, dengan panci dan mie instan. Entahlah, akhir-akhir ini, ia jadi sangat suka mie instan. Apalagi dengan bumbu yang kental juga sangat pedas, bahkan jika kurang pedas biasanya Rasya menambahkannya dengan beberapa irisan cabe rawit.

Selesai memasak mie, Rasya memutuskan untuk memakannya di ruang tengah, berhadapan dengan televisi yang memang sudah menyala.

Mie instan, air perasan jeruk hangat, ditambah keripik asin-gurih, yang memang telah tersedia di toples sedang, menemani Rasya siang ini. Menyantapnya dengan penuh nikmat yang luar biasa. Apalagi kalau hari ini cuaca dingin, pasti sangat cocok sekali. Tapi sayangnya cuaca hari ini sangat terik, ya meskipun begitu Rasya tetap saja menikmati makanannya.

Beberapa menit kemudian, mie yang berada di mangkok sudah habis tak tersisa, bahkan perasan jeruk hangat tadi berganti menjadi susu kotak vanilla. Baru saja ingin menyesapnya, dering notifikasi dari ponselnya menyala. Buru-buru Rasya membuka dan melihat isi pesan apa yang dikirim padanya.

Rere
Sya, lo mau tau gak berita tentang Zevanya?

Rasya
Apa?

Rere
Enak telepon atau ketik aja ya 🤔

Rasya
Kalo lo cuma bercanda doang, dahlah males gue.

Rere
Yeeee gitu aja marah lo

Rasya
Buruan deh, apa yang lo tahu info tentang dia?

Rere
Zevanya ternyata gak kuliah di Indo, tapi di Amrik. Di sana dia sama nenek-kakeknya, juga ada sepupunya. Dan parahnya lagi, ternyata selama di sini dia gak bahagia, Sya. Perlakuan bokapnya bikin dia jadi seorang yang jahat ketika di sekolah. Bahkan obsesi tentang Bagas itu, hanya suatu pelampiasan aja. Dia sebenarnya gak ada perasaan yang bener-bener cinta sama Bagas. Jadi intinya, sebenarnya dia baik, tapi terpaksa jadi orang jahat karena keadaan.
Oh ya satu lagi, dia anak broken home. Bahkan nyokapnya gak pernah ngunjungin dia ke rumah semenjak perceraian itu.

Gasya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang