Selamat membaca ...
________
Ini sudah memasuki delapan bulan setengah, di mana setelah Rasya menyerahkan segalanya untuk suaminya--- Bagas.
Rasya selalu merasakan aneh dalam dirinya disaat-saat tertentu. Biasanya ia suka dengan makanan pedas, tetapi kini Rasya tidak suka pedas, memakan sedikit saja sudah membuatnya sakit perut. Ketika mencium aroma kue buatan bundanya, yang biasanya suka, kini malah enggan untuk mencium aromanya. Satu lagi, biasanya Rasya suka susu vanilla, dan lagi-lagi ia tidak bisa meminum susu itu. Karena baru satu tegukan/sesapan saja, langsung mual dan berakhir muntah.
Kebetulan juga, Rasya telat kedatangan tamu bulanan.
Nah, hari ini tepat hari sabtu pukul 10:25 pagi. Di mana Rasya memutuskan untuk mengecek dengan membeli testpack di Apotek. Untung saja jarak rumah ke Apotek tidak jauh, maka dari itu Rasya memutuskan untuk berjalan kaki saja.
Ketika sampai di sana, Rasya langsung memesan barang tersebut. Tak lama kemudian ia segera kembali ke rumah. Karena perutnya juga tiba-tiba saja tidak enak, ditambah bau kendaraan yang membuat ia jadi mual dan pusing.
Memasuki daun pintu rumahnya dan segera naik ke lantai dua kamarnya. Ia menyimpan tasnya di ranjang, mengambil testpack, lalu beranjak ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian Rasya keluar dari kamar mandi. Rautnya penuh haru serta bahagia. Bahkan air matanya masih belum mengering.
Lagi, ia memandang testpack yang ia beli tadi. Hasilnya memang benar-benar memuaskan. Ya, Rasya positif hamil. Jika Bagas tahu berita ini, dia pasti sangat senang luar biasa.
Rasya memutuskan untuk menyimpan testpacknya di dalam wadah seperti tempat makan kecil, yang bersih, lalu menyimpannya di dalam laci. Ia ingin memberi kejutan pada suaminya. Rasanya benar-benar luar biasa. Kehidupannya sungguh sempurna, karena ada janin di dalam kandungannya.
Rasa-rasanya seperti mimpi, namun ini benar-benar nyata.
***
Pukul 14:00 siang, Bagas baru saja tiba di rumahnya. Ia tadi mengunjungi foodcourt, karena takut ada hal yang memang perlu dikerjakan. Meskipun di sana sudah ada yang ia percaya-i, juga banyaknya karyawan, tapi tetap saja ia harus profesional sebagai atasan. Jangan hanya bisa menitah ini dan itu saja, tanpa mau tahu kerjaan di sana.
Bagas memasuki mobilnya ke garasi. Lalu ia segera keluar dari mobil dan masuk ke pintu utama rumahnya.
Saat ia masuk dan mengucap salam, ada Rasya yang saat ini sedang menonton film--- seperti film Jepang. Rasya juga tak lupa menjawab salam Bagas dan menghampirinya.
Saat menghampiri Bagas, Rasya mencium punggung tangannya dan Bagas memberi kecupan di kening Rasya.
"Sayang, aku punya kejutan buat kamu."
"Kejutan apa, hmm?" tanya Bagas penasaran.
Rasya tersenyum dan menarik Bagas ke lantai dua kamar mereka. Saat memasuki kamar Bagas menyimpan tasnya kecilnya di sofa, lalu mulai membuka jaket denimnya dan diletakkan bersama tas kecil miliknya.
Bagas mengernyit heran kala melihat tingkah Rasya yang sepertinya sangat bahagia. Ia juga melihat gerak-gerik istrinya itu sejak tadi, sampai kini sudah berada dihadapannya kembali.
"Apa yang kamu sembunyiin?" tanya Bagas.
Rasya membuka tempat makan kecil itu, kemudian mengeluarkan isinya.
Bagas terpaku sebentar dengan barang yang Rasya keluarkan. Tangannya meraih benda tersebut dan dilihatnya lamat-lamat. Setelah itu Bagas membawa Rasya dalam dekapannya, dengan erat. Bahkan Rasya merasa suaminya itu menangis, terasa tubuhnya yang bergetar di dalam pelukan.
Rasya mengusap punggung Bagas, menenangkan agar tak larut dalam tangisnya.
"Udah, jangan nangis, ah. Aku mau ajak kamu ke Dokter, buat periksa kandungan aku. Mau tahu, ini udah masuk minggu ke berapa." Rasya berucap dengan Bagas yang masih memeluknya.
Beberapa menit berlalu, Bagas baru melepaskan pelukannya yang erat. Ia menghapus air matanya menggunakan tisu yang diberikan Rasya. Setelah itu mengecup seluruh wajah istrinya.
"Aku mau mandi dulu, habis itu kita berangkat. Oh ya, kamu jangan terlalu lelah, ingat ya!"
"Iya, sayang." Bagas pun segera masuk ke kamar mandi untuk segera membersihkan badannya yang sudah lengket.
***
Bagas dan Rasya kini sudah berada disalah satu Rumah Sakit, Jakarta Hospital. Mereka sedang menunggu antrean dalam pemeriksaan kandungan. Kebetulan juga, ada beberapa pasang suami-istri yang menunggu di sana.
Bagas sejak tadi duduk di samping Rasya, tanpa beranjak barang sedikit pun. Tangan kekarnya mengusap tangan Rasya yang berada di pangkuannya. Mereka tak sabar untuk mengetahui kabar dari Dokter yang memeriksa nanti.
Empat puluh lima menit kemudian, panggilan nomor antrean dengan nama Rasya terdengar. Lalu Bagas dan Rasya segera bangkit untuk masuk ke dalam.
Rasya menceritakan keluhan dalam beberapa minggu ini dan juga menunjukkan hasil testpack melalui ponselnya. Karena barangnya tidak ia bawa.
Seusai menunjukkan hal itu, Rasya segera melangkah menuju brankar. Dokter dengan name tag--- Widya Kusuma--- segera memeriksa perut Rasya.
Dokter Widya tersenyum dan mengangguk pasti setelah memeriksanya. Kemudian menitah Rasya untuk duduk kembali bersama suaminya.
"Alhamdulillah, calon bayi dalam keadaan yang sangat baik. Dan usia dalam kandungan memasuki hari ke-12. Masih sangat rentan ya, Ibu. Maka dari itu, tidak boleh mengerjakan sesuatu yang membuat anda lelah, jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi. Saya akan kasih vitamin untuk Ibu, agar staminanya juga terjaga. Kebetulan vitamin ini baik untuk Ibu hamil." Dokter Widya segera mengemasi vitamin tersebut dan diberikan kepada Rasya.
Setelah itu Bagas dan Rasya keluar, tak lupa mengucap kata terima kasih pada Dokter Widya. Mereka segera menuju bagian administrasi untuk membayar konsultasi kandungan Rasya.
Tak lama kemudian, mereka berdua pergi dari Rumah Sakit menuju rumah. Dengan raut yang penuh bahagia.
________
Woahhh guys, terharu Rasya udah ada calon debay di perutnya 😢
Maaf banget ya kalau penjelasan tentang pemeriksaan kandungannya gak sesuai dengan yang real. Karena aku benar-benar ngide sendiri sih, hihi. Maaf kalau banyak kekurangannya 🙏
Pesan ⤵
Sehat-sehat ya kalian :)
Bahagia terus :)
Jangan lupa senyum :)Ok segitu dulu aja, tunggu di part selanjutnya ...
Thank you ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Gasya (End)
Teen Fiction16+ Bagi Bagas, Rasya itu lucu, menarik, apa adanya, tidak jaim, galak, dan dia tidak manja. Mungkin itu saja tidak cukup untuk mendeskripsikan seorang Rasya. Bagas sayang terhadapnya, entah sejak kapan perasaan itu muncul. Perasaan yang diam-diam i...