Pokoknya ini ada adegan 18+
Jadi ... mohon maaf ya jika membuat kalian risih atau yang belum cukup umur, tolong juga tinggalkan wkwkwkDi setiap adegan itu, aku memperingatkan pada kalian. Bukan untuk semata-mata di praktekan ya.
Ini hanya sebuah cerita yang memang sengaja aku selipkan adegan delapan belas plus nya.Ini hanya sebuah fiktif. Jangan di ikuti dan di tiru, ok!
Dan juga, jadilah pembaca yang bijak. Jika tidak suka dengan ceritanya segera tinggalkan. Kalau suka, ya aku sangat bersyukur hihi.
Satu lagi, ini cerita benar-benar murni dari pikiran dan ketikan tangan saya sendiri. Jadi gak ada yang namanya menyalin dari cerita manapun.
Ok segitu aja :)
Selamat membaca ...
_________
Jalanan malam ini cukup ramai, maklum malam minggu, jadi banyak muda-mudi yang berkencan bersama pasangannya.
Seorang Zevanya Raquela saat ini sedang bersama ke-dua temannya. Siapa lagi jika bukan, Jihan Farisa dan Prita Anindya.
"Zeva, kita mau ke mana, sih? Bukannya tadi rencana kita mau ke kafe, ya?"
Zevanya melirik Jihan yang ada di sampingnya. Kemudian ia tersenyum dan berdehem sebelum akhirnya membuka suara.
"Gue mau ke club. Kalian mau ikut gue atau gue turunin di kafe biasa?"
"Ya jelas ikut lo, lah. Lo gimana, Ta?
Prita mengangguk juga menjawab 'iya' atas jawabannya.
Saat sudah sampai di club yang terbilang mewah itu, mereka segera keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam. Kebetulan umur mereka sudah genap tujuh belas tahun dan sudah mempunyai KTP, jadi mereka bisa masuk ke club tersebut tanpa hambatan apapun.
Sebenarnya, tanpa adanya identitas itu pun seorang Zevanya akan tetap bisa masuk ke dalam. Lantaran ada seseorang yang sudah lama akrab dengannya. Juga Zevanya sering ke tempat club ini.
"Hai, Va. Udah lama banget lo gak ke sini, mau minum apa?" tanya seorang bartender pada Zevanya.
"Hai, Co. Seperti biasa, ya. Kalian mau apa?"
"Sama kaya lo aja," jawab Jihan.
Kemudian bartender yang bernama Zico itu pun segera meracik minuman yang mereka pesan.
"Ini minumannya, untuk ke-tiga putri cantik." Zico mempersilahkan minuman tersebut pada Zevanya, Jihan, dan Prita.
"Thanks, Co."
"Urwell."
Prita yang penasaran dengan keakraban Zevanya dan Zico itu, kini mulai bertanya.
"Zev, kalian emang udah lama saling kenal? Dari club ini ... atau ketemu di tempat lain?"
Zevanya tersenyum pada Prita, ia menenggak minuman tersebut hingga habis.
"Simpan pertanyaan lo itu, lebih baik sekarang kita senang-senang." Zeva kemudian pergi berjalan ke tengah, mendekati dance floor. Meliuk-liukan badannya dengan begitu lincah, menari sambil tertawa bahagia. Prita dan Jihan saling melirik, kemudian mereka pun melakukan hal yang sama seperti Zevanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gasya (End)
Ficțiune adolescenți16+ Bagi Bagas, Rasya itu lucu, menarik, apa adanya, tidak jaim, galak, dan dia tidak manja. Mungkin itu saja tidak cukup untuk mendeskripsikan seorang Rasya. Bagas sayang terhadapnya, entah sejak kapan perasaan itu muncul. Perasaan yang diam-diam i...