76. Duka

709 39 7
                                    

Nio dan Reynan naik kereta cepat menuju ke Bandung, butuh waktu kurang lebih satu jam sampai akhirnya mereka tiba disana.

"Anak-anak udah ada yang ngabarin belum?" Nio bertanya pada Reynan sembari berjalan cepat masuk ke dalam rumah sakit, dimana Dhea di rawat.

Reynan menggeleng, "Terakhir sih mereka bilang mau otw kesini tadi gue baca chat dari Syila di kereta, dan belum ngabarin lagi sampai sekarang." Jawabnya

"Semoga aja lah mereka cepat sampai..." Gumam Nio

Saat dalam perjalanan ke ruang ICU, Nio sempat melihat sosok familier yang terlihat sedikit mencurigakan dari gerak-geriknya.

Mereka sempat berpapasan, dan ketika berpapasan itu Nio menatap laki-laki berpakaian perawat, lengkap dengan masker dan penutup kepalanya dengan rasa familier.

Mata itu...

Nio menghentikan langkahnya, dengan kedua mata yang terus fokus menatap laki-laki itu tanpa lepas sedikitpun.

"Rey Lo duluan aja, nanti gue nyusul..." Kata Nio sembari menepuk bahu Reynan, kemudian mengikuti laki-laki berpakaian perawat tadi yang sudah berbelok dari koridor utama itu.

"Eh Lo mau kemana No?!" Reynan berteriak heran karena melihat Nio yang tiba-tiba lari cepat seperti sedang mengejar seseorang.

Karena perasaannya juga masih cemas memikirkan Dhea, Reynan tak ambil pusing dan segera melanjutkan langkahnya untuk mendatangi ruangan tempat Dhea di rawat.

Nio sendiri berusaha mengikuti orang yang tadi secara perlahan agar tidak ketahuan, namun sepertinya rencananya gagal.

Saat Nio ikut berbelok di percabangan koridor, dia melihat laki-laki itu masuk ke pintu tangga darurat dengan terburu-buru.

Karena merasa janggal Nio pun segera berlari mengikutinya, jelas ada yang tidak beres dengan laki-laki itu.

"Sialan... Drama banget lagi adegan ini." Gerutu Nio sembari berlari dengan hati-hati menaiki anak tangga.

"Woyy...!!" Nio berteriak memanggil laki-laki itu saat jarak mereka mulai dekat.

Sedangkan di sisi lain...

Reynan sampai di ruangan Dhea dan tidak melihat ada siapapun disana, hanya Dhea sendirian. Tidak ada dokter, suster, bahkan Mita pun juga tidak ada.

Reynan melirik ke dalam dari dinding kaca yang bisa menembus ke dalam ruangan Dhea, dengan cepat Reynan masuk dan melihat patient monitor Dhea berbunyi 'tittttttt.....'

Seketika jantungnya berpacu dua kali lipat lebih cepat kala itu, tubuhnya sempat mematung untuk beberapa detik karena terlampau panik.

Dhea dalam keadaan diam tak bergerak, wajahnya nampak sangat pucat dengan kedua mata yang tertutup.

Dan... Selang oksigen yang terlepas membuat Reynan panik dan juga heran.

Sampai akhirnya dia tersadar dan segera menekan tombol darurat berkali-kali, lalu berlari keluar untuk memanggil dokter.

Sedangkan di atap rumah sakit...

Nio dan laki-laki berpakaian perawat tadi berujung disana setelah kejar-kejaran cukup lama.

Sampai di atas Nio menyempatkan diri untuk mengambil nafas dulu, karena dadanya mulai sesak kehabisan nafas saat berlari.

HarsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang