// Sebelum baca biasakan vote dahulu//
***
Pagi hari, 06.30 WIB
Dhea merasakan seseorang sedang memeluk tubuhnya, Dhea menggeliat kecil. Tak lama dia merasakan seperti hembusan nafas di wajahnya.
Dhea perlahan membuka matanya, dengan kesadaran yang bertahap mulai terkumpul Dhea memastikan apa yang di lihatnya ini benar atau tidak.
Karena yang Dhea lihat saat pertama kali membuka matanya adalah wajah Harsya yang terlelap damai.
Dhea memeriksa sekeliling, benar ini kamarnya. Kenapa ada Harsya?
Kemudian Dhea mencoba mengingat-ingat kejadian semalam.
Dhea berusaha melepaskan rengkuhan tangan Harsya di pinggangnya. Namun Harsya terlalu erat memeluknya hingga Dhea kesulitan sendiri.
Memikirkan apa yang terjadi semalam membuat Dhea malu sendiri, apalagi saat menyadari Dhea terbangun tanpa mengenakan atasannya.
Jika Harsya melihatnya dalam kondisi seperti ini, Dhea pasti akan lebih malu lagi nantinya.
"Aduh... Harsya kenapa kenceng banget sih peluk Dhea nya." Gumam Dhea risau.
Dhea bergerak mundur berusaha melepaskan diri. Namun Harsya malah kembali menarik Dhea hingga tubuh keduanya kembali menempel.
Dhea merasakan tangan nya menyentuh sesuatu di balik selimut.
Dhea meraba-raba mencoba untuk memastikan apa yang sebenarnya dia sentuh.
Dia merasa seperti ada sesuatu yang kecil mengganjal di tangannya. Dhea pun menyentuhnya..
"Ini apa?" Gumam Dhea dengan polosnya menyentuh puting Harsya dari balik selimut.
Terdengar suara geraman kecil dari Harsya yang kepalanya tenggelam di dada Dhea.
Dhea sontak mengangkat jarinya dari benda itu saat mendengar Harsya menggeram. Dia takut nantinya Harsya malah mengamuk lagi padanya.
Namun Harsya mencekal tangan Dhea, dia lalu mendongak untuk menatap wajah Dhea dari bawah.
"Ngapain? Mau godain gue?" Tanya Harsya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Hah? Apa?" Dhea malah kebingungan sendiri
"Tangan Lo ngapain barusan?" Tanya Harsya
"Gak ngapa-ngapain" jawab Dhea terdengar santai seolah dia memang tidak melakukan apapun.
Harsya beranjak menaikkan badannya hingga sejajar dengan Dhea.
Alhasil selimut yang menutupi sebagian tubuh mereka sedikit melorot, beruntung Dhea sempat memegang erat bagian selimutnya. Jika tidak, bisa-bisa selimutnya melorot ke bawah.
Dhea menarik tangannya dengan cepat dari cekalan Harsya.
Dalam waktu yang singkat, tatapan Harsya sudah berubah dari tatapan sayu karena bangun tidur menjadi tatapan tajam bak harimau.
"Kenapa selalu ngeliatin Dhea sinis kegitu?" Ceplos Dhea tanpa sengaja
"Karena Lo nyebelin" ujar Harsya
"Dhea kan gak ngapa-ngapain padahal, Harsya yang nyebelin. Semalem ganggu Dhea tidur" tukas Dhea balik menatap Harsya
"Kalau gitu gue bakal sering ganggu Lo tidur, biar gak usah tidur aja sekalian" ujar Harsya ketus

KAMU SEDANG MEMBACA
Harsya
Fiksi Remaja// FOLLOW DULU SEBELUM BACA// Menceritakan kehidupan anak remaja, yang labil, gampang tantrum, dan sedikit tidak waras. Dalam cerita ini banyak menggunakan kata-kata kasar dalam dialognya. Harsya adalah seorang remaja yang ingin kehidupan remajanya...