Bagian 27 || Masak-memasak

6 7 7
                                    


Apresiasi tulisan ini dengan memberikan vote dan komen setidaknya beberapa biji. Yang bacanya offline langsung vote aja, ya! Vote kalian bakalan masuk setelah data nyala kok! Jadi kalian gak perlu bolak-balik nyalain data!!💜💜


_____________________________






Mobil yang ditunggangi dua remaja dan seorang bodyguard berkepala botak telah terparkir di halaman rumah elit dengan beberapa ornamen berlapis emas.

Ribi-gadis yang mengenakan bandana merah maroon itu melongok ke samping. Ia bangkit dari duduknya, lalu hendak membuka pintu mobil yang tampak susah untuk dibuka.

Salsa terkekeh geli. "Ini mobil otomatis, Ribi. Pakai tombol kalau mau buka," ucapnya kemudian menekan tombol slide door switch atau tombol pintu geser hingga pintu mobil pun terbuka.

Gadis bersurai panjang itu merogoh tas make up nya, lalu mengeluarkan handbody dari dalam sana. "Jangan lupa pakai handbody dulu sebelum kulit lo kena sinar UV," ucapnya sembari mengelus tangan putihnya, seolah memperagakan seorang aktris yang sedang mempromosikan produk kecantikan.

Ribi hanya diam menurut kala Salsa mulai mengoleskan handbody varian strawberry ke tangannya. Setelahnya mereka keluar dari mobil dan melangkah ke depan pintu utama yang terbuka.

"Kenapa lo ajak kak Charlie segala sih? Katanya mau masak-masak di rumah kak Belfan."

Ribi tak mengindahkan protes yang dilayangkan Salsa padanya. Ya, saat ini mereka sedang berdiri di depan rumah Charlie. Entah mengapa nalurinya ingin mengajak lelaki itu untuk meramaikan suasana, mengingat hubungan dia dan Belfan meregang kembali karena kejadian semalam.

"Kakak cantik?!" Zaskia tiba-tiba datang menghampiri. Seperti biasa, bocah cilik itu merangkul sebuah boneka Minnie Mouse di tangan kanan. "ABANG!!! ADA KAKAK CANTIK DI DEPAN BANG! CEPETAN!!"

Pekikan suara Zaskia yang sangat cempreng membuat Ribi dan Salsa kontan menutup telinga.

"Ck! Bocil bisa diem gak?! Cempreng banget suara lo!" Salsa melotot ke arah Zaskia yang langsung menjulurkan lidahnya.

"Terserah Kia dong kakak jelek!"

"Eh eh eh! Jelek? Kasian banget ya masih bocil matanya udah katarak! Perlu gue zoom ini muka biar lo lihat muka gue yang cantiknya ngalahin Jennie blackpink?" Salsa terdiam karena ucapan sendiri. "Cantikan Jennie blackpink, sih ... ya cuma gue sebelas dua belas lah sama dia!"

"Hihh ngigau ya, Kak?"

Ribi merotasikan bola matanya. Ia sangat bosan dengan perdebatan antara adik Charlie dan Salsa. Setiap kali pertemuan, mereka selalu bertengkar dan mencaci satu sama lain.

"Udahlah, Sal. Anak kecil ngapain lo ladeni, sih? Tinggal iyain aja."

Salsa menatapnya sangat tajam. "Gue tuh masih dendam karena dia bilang gue mirip pengemis waktu lalu! Gak terima gue!"

"Lho judes? Ngapain lo ke sini?" Charlie datang menghentikan perdebatan. Lelaki itu menatap tiga perempuan dengan pandangan heran. "Kalian ributin apa? Sampe kedengeran loh di dalem."

Ketiganya diam, tak berniat menjawab. Charlie menghela napasnya, ia kembali diabaikan. "Lo ngapain ke sini, Ribi, Salsa? Mau minta sumbangan?"

Salsa melotot tak terima. "Enak aja kalo ngomong! Tanya Ribi tuh yang ngajak gue ke sini."

Dua RiBu | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang