15.TERLAMBAT

46 31 0
                                    

Navulia keluar dari kamar dengan seragam sekolah dan tas nya,hari ini ia tidak mengenakan hoodie karena seragam sekolah nya sudah menggunakan almamater.

Saat berjalan menuju dapur untuk sarapan,tak sengaja pandangan nya tertuju ke arah Regan yang terlelap di atas sofa dengan selimut yang membalutnya.Ia pun mengurungkan niatnya untuk sarapan dan mendekati Regan.

"Bangun",ucap Navulia sambil menjambak pelan rambut Regan,tapi tidak ada reaksi darinya.

"Bangun!",ulang Navulia dengan suara yang lebih dingin, lagi-lagi tidak ada reaksi dari Regan.

"Ai... Sat!lo mati?", frustasi Navulia sambil menjambak rambut Regan lebih kencang.Kali ini membuat sang empu terbangun dan meringis kesakitan.

"Sakit Njir,ngapain sih teriak-teriak berisik",kesal Regan sembari merubah posisinya menjadi duduk,ia mengucek kedua mata berusaha untuk mengumpulkan nyawanya.

Navulia hanya acuh dan segera bergegas ke dapur untuk sarapan,karena hari ini ia harus menjemput Sista terlebih dahulu.Benar saja kebiasaan Sista naik angkot tidak bertahan selama 2 hari.

Regan yang menatap punggung Navulia menjauhinya pun segera tersadar,bahwa ia harus pergi ke sekolah.Ia tidak ingat bahwa semalam menginap di apartemen Navulia.Regan berjalan mengikuti Navulia ke dapur.

"Sekarang jam berapa Ya?".

"6".

"Gila...jam segini lo udah rapi banget emang sekolahnya udah buka?",kaget Regan sambil menggelengkan kepalanya.

"Bacot!",umpat Navulia sambil mengunyah roti.

"Buset,gitu aja ngegas",ucap Regan sambil memutar bola mata malas.

"Lo mau?",tanya Navulia sambil mengangkat roti tawarnya.

"Mau lah,pakai selai kacang ada ngak?".

"Coklat".

"Yaudah serah lo".

Navulia kemudian mengolesi roti tawar dengan selai coklat, kemudian memberikan nya pada Regan.

"Roti doang nih?minum nya ngak di bikinin?",sindir Regan,Navulia yang sedang meneguk habis susu coklatnya pun hampir tersedak.

Ia kemudian membuat kan segelas susu coklat hangat untuk Regan.

"Di meja",ucap Navulia sambil menunjuk segelas susu coklat di atas meja makan.Ia segera berlalu meninggalkan Regan sendiri di dapur.

"Lah Ya lo mau kemana?",teriak Regan kemudian menyusul langkah Navulia.

"Mau kemana?",ulang Regan.

Navulia hanya menunjukkan kunci mobilnya.Dan melangkah kan kakinya kembali.

"La terus gue pulangnya gimana?,gue kan ngak tau sandi apartemen lo", histeris Regan.

"Cabut!",titah Navulia saat pintu apartemen nya terbuka.

"Ya bentar tungguin gua!,masak gue suruh keluar kaya gini?jigong gue aja masih nempel nih",heboh Regan.

Navulia menghela nafas kasar,ia mengurungkan niatnya untuk berangkat menjemput Sista.Navulia kemudian duduk di sofa dan memainkan ponselnya.Mengabaikan Regan dengan tatapan penuh tanya nya.

"Asstofirlohhalazim,gue tu ngomong kaya ngak ada orang tau ngak?",kesal Regan kemudian duduk di samping Navulia.

"Gue mau cuci muka sama gosok gigi,nanti kalau sampai rumah tinggal mandi sama ganti baju",ujar Regan sambil menatap ke arah Navulia yang masih fokus pada ponselnya.

"Kamar mandi di kamar",ucap Navulia sambil menunjuk ke arah kamarnya tanpa melihat ke atah Regan.

"Nah,gitu dari tadi kek",kesal Regan kemudian berlalu meninggalkan Navulia.

Setelah kepergian Regan,Navulia melipat selimut yang semalam di pakai oleh Regan.

Drrrt drrrt drrt

Ponselnya yang bergetar di atas sofa membuat aktivitas melipat selimut nya pun terhenti.Ia menatap ke arah layar ponsel ,ada panggilan masuk tertera nama Sista di sana.

Navulia yakin pasti ia akan mendapat rutinitas ceramah paginya.Ia segera mengangkat telfonnya kemudian me speker jadi tidak perlu mendekat kan ponsel ke telinganya.

"Halo?".

"Ya...lo masih tidur ya?lo ngak tau ini jam berapa?ini udah jam 06.15, sedangkan kita masuknya jam 07.30.Tapi kan perjalanan nya lama belum lagi nanti kalau macet udah deh buruan ngak usah mandi lo cuci muka sama gosok gigi ,gue udah nunggu di depan gerbang dari tadi sampai lumutan tau ngak nunggu lo tu kaya nunggu jodoh ngak datang-datang".

"Ya lo dengar gue kan?POKOKNYA 15 MENIT HARUS SAMPAI SINI TITIK!".

Tut tut tut

Sista mengakhiri panggilan sepihak.Setiap pagi Sista selalu mengatakan hal yang sama.Navulia menghela nafas lega karena ceramah dari Sista sudah berakhir.Bahkan telinganya sampai berdenging mendengar omelan Sista.

Tanpa ia sadari Regan sudah keluar dari kamar mandi,dan melihat ke arahnya sedari tadi.

"Siapa? pagi-pagi udah koar-koar?",tanya Regan sambil berjalan mendekati Navulia.

"Sista,yok cabut",ujar Navulia kemudian berdiri.

"Kuy,lo mau njemput Sista dulu kan?.

"Em".

              🍁

Navulia memasuki mobilnya dan segera melaju menuju mansion Sista.Regan sudah pulang duluan.Navulia masih memiliki waktu 30 menit untuk ke mansion Sista dan ke sekolahnya.Beruntung pagi ini jalanan tidak terlalu ramai,jadi ia mudah untuk melajukan mobilnya.

Sesampainya di depan mansion Sista,Ia dihadiahi tatapan horor dari Sista.

"Ya ampun lo cepet banget sih padahal baru aja 1 menit yang lalu gue telfon udah sampai sini aja",puji Sista setelah masuk ke dalam mobil ,padahal ia menyindir Navulia sudah hampir 1 jam ia menunggu sahabat nya itu.

"Sorry", ucap Navulia dingin tanpa melihat ke arah Sista.Ia kemudian melajukan mobilnya di atas kecepatan rata-rata, supaya tidak terlambat masuk kelas.

"Anjir Ya lo kenceng banget bawa mobilnya,padahal mobilnya baru aja di ganti yang baru nanti kalau lecet gimana?gue mendingan di hukum dari pada mobil lo sampai lecet nanti siapa yang tanggung jawab", histeris Sista sambil mengencangkan pegangannya.

Ternyata perjuangan Navulia tidak sia-sia,gerbang sekolahnya belum di tutup.Tapi saat ia dan Sista keluar dari mobil bel masuk sudah berbunyi.Padahal kelas mereka di lantai 3.Mereka berdua segera berlari menuju lift.Namun saat lift terbuka, menampilkan sosok guru laki-laki dengan kacamata tebal dan muka sangarnya.

Ia adalah pak Rahmad guru yang menghukum para siswa-siswi yang melanggar peraturan sekolah.Seketika Navulia dan Sista segera di seret ke tengah lapangan . Sepertinya mereka akan mendapat hukuman gratis ceramahan panas di pagi hari ini,terutama Navulia ia sepertinya harus pergi ke dokter THT untuk memeriksakan pendengaran nya setelah ini.

"KALIAN TERLAMBAT KAN?KALIAN TAHU ATURAN BERANGKAT KE SEKOLAH?ATAU KALIAN PURA-PURA NGAK TAHU?KALIAN SAYA HUKUM NANTI SEPULANG SEKOLAH KALIAN BERDUA HARUS MEMBERSIHKAN LAPANGAN BASKET,DI SAPU KEMUDIAN DI PEL! MENGERTI?", bentak pak Rahmad.Navulia dan Sista hanya mengangguk pasrah dan kembali menunju kelas.
   

             🍁

Tok tok tok

"Permisi bu",ujar Sista sambil berjalan mendekati meja guru di susul Navulia di belakang nya.

"Iya...,loh Sista kok baru masuk?",kaget bu Dita .

"Maaf bu saya sama Navulia terlambat ,soalnya tadi ada kendala, sekali lagi saya minta maaf",ucap Sista pelan dengan tangan menangkap kan kedua tangannya di depan dada.

"Oh..iya tidak apa-apa lain kali jangan diulangi ya silahkan duduk di tempat masing-masing",ucap Bu Dita sambil tersenyum ramah.

Navulia dan Sista kemudian duduk di kursi masing-masing dan mengikuti pelajaran.

             🍁

Happy reading jangan lupa follow, komen, dan vote makasih;). Tunggu Chapter selanjutnya ya^^

NAVULIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang