43.TERBUKTI

22 6 0
                                    

Mau jaga diri sendiri aja ternyata aku nga bisa,apalagi jagain kamu Ta,maaf

Navulia

______________________________

Sinar mentari mulai masuk ke dalam kamar melewati celah-celah ventilasi lurus ke depan tepat ke muka Navulia yang masih tertidur pulas.Merasa ada cahaya yang mengganggu,ia pun mengerjapkan matanya beberapa kali, hingga terbuka lebar.Mengubah posisi menjadi duduk bersandar di ranjang, sambil mengamati kamarnya yang begitu berantakan bak kapal pecah.


Ia turun dari ranjang dengan lunglai,tanpa memperhatikan jika lantai kamarnya penuh dengan serpihan kaca.Mendekat ke arah pintu rooftop dan membukanya perlahan,terlihat pemandangan keramaian orang di pusat kota,membuatnya mengurungkan niat untuk menghirup udara,karena sudah tidak segar,penuh polusi.Kosong tak ada artinya,bimbang selanjutnya akan bagaimana.


Asik dengan lamunannya, sampai-sampai tidak sadar sedari tadi ponselnya berdering,hingga keempat kalinya ia baru sadar dan segera mengambil ponsel yang berada di atas nakas.

"Halo?Ya,Gita di rumah sakit,gue sharelock sekarang,"terdengar suara Dito dari jauh sana.Panggilan pun terputus.Navulia mengeraskan rahangnya menahan perasaan cemas,marah entah dengan siapa.

Dengan gesit ia berlari membuka almari dan mengenakan hoodienya,dengan celana pendek longarnya.Navulia berlari ke luar kamar dan menyambar kunci motor di atas meja makan lalu keluar apartemen menghampiri motor sport nya.


Jalanan Jakarta benar-benar membuatnya mengumpat pelan,untung saja ia menggunakan motor.Dengan gesit ia menerobos mobil-mobil yang berhimpitan,terlepas dari kemacetan ia langsung menancapkan gas,sambil mengamati lokasi yang Dito berikan.

_______________________________

"Gue di bawah,keluar Lo!,"ucap Navulia dingin kemudian memutus panggilan.Basement rumah sakit begitu sepi,cocok untuk hal yang akan Navulia lakukan.Sudah sepuluh menit ia bersandar di motor sport nya,dan yang ditunggu-tunggu datang juga.Dari kejauhan tampak seorang laki-laki jangkung berjalan ke arahnya.

Semakin dekat,lebih dekat dan....

Buk

Satu tinju sudah berhasil mendarat dengan mulus di pipi kiri Dito.Sang empu meringis,dengan wajah penuh tanya.

"Maksud Lo apa Ya?,"heran Dito sambil memegang pipinya yang mulai membiru.


Navulia tiba-tiba mengurungkan niat awalnya,teringat bahwa tujuan utamanya adalah bertemu dengan Gita.Ia langsung berjalan pergi meninggalkan Dito yang masih kebingungan dengan tingkah Navulia.

Dengan berlari kecil,Dito menyeimbangkan langkah kakinya dengan Navulia.

"Emang Lo tau ruangannya?."

"Ga,"balas Navulia ketus tanpa melihat ke arah Dito.

Dito geleng-geleng kepala heran memang mood perempuan itu mudab sekali berubah-ubah.Membuat kepalanya ingin meledak.

_______________________________

"Yaya,"seru Syafani ketika Navulia memasuki ruangan di mana Gita terbaring.

NAVULIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang