24.LO KENAPA SIH?

32 23 0
                                    

"Ditoooooooo,wah parah lo ngak nungguin gue malah nyelonong ke kantin ngapelin cewek",kesal Bima kemudian duduk di samping Dito berhadapan dengan Navulia,Gita,Acha ,dan Sista.

"Biar, suka-suka gue",ujar Dito sembari menyuapkan sesendok nasi komplit dengan sosis goreng ke mulut Gita.

"I hate you but...lo Anjing!, Bye gue mau beli makan dulu",Ujar Bima dan beranjak pergi mengantri membeli makanan.

"Eh,Dito lo bisa ngak sih temenan sama orang yang normal-normal aja? yang ngak kayak Bima gue tu gedeg pengen gue tarik tu pita suara nya",omel Sista sambil melahab kasar pisang goreng di depannya.

Dito,Gita,Acha,dan Navulia menatap Sista horor.Ketika kata-kata itu keluar dari mulutnya.Sista menatap penuh tanya dengan wajah polosnya.

"Emang ada yang salah?bener kan?ngapain pada liat gue gitu?hah?",bingung Sista.

"Emang lo normal?",tanya Navulia dingin.

Seketika teman-temannya pun tertawa terbahak-bahak setuju dengan perkataan Navulia.Sedangkan Sista masih terus berfikir dengan tampang polosnya.

"Gue normal tu?emang salah ya?,tenang walaupun yang gue tonton ganda putra gue ngak bakalan jadi ganda putri bad minton maksudnya",ujar Sista dengan polosnya.

"Bukan itu bego,Bima sama Lo tu sama aja,suka ngoceh , suka bikin onar,suka koar-koar ngak jelas kayak nya kalian berdua cocok",ujar Gita diiringi gelak tawa.

"ENAK AJA LO NGOMONG GITU,GUE SAMA BIMA ITU MASIH NORMALAN ..

"NORMALAN lo lah",sambung Bima ketika sampai di bangku sambil menatap tengil ke arah Sista.

"Apa lihat-lihat?mau gue congkel tu mata?",bentak Sista sambil melotot kan kedua matanya.

"Bisa diam ngak?Lo berdua tu bikin pusing kepala gue,kalau makan tu makan nanti kalau udah selesai baru,kalau kalian mau bacok-bacokan kuy di tengah lapangan sekalian ,nanti gue pinjemin pisaunya Bi Tatik",omel Acha bak emak-emak memarahi anaknya.Seketika semuanya langsung kicep dan melanjutkan makan.

Regan masuk ke dalam kantin dengan bersenandung kecil,tapi tetap dengan wajah stay cool.Membuat para murid perempuan yang ada di kantin memekik tertahan.Pandangan Regan tertuju ke arah Navulia yang sedang duduk sambil melahab baksonya dengan tenang.

Tak terasa senyum tipis terukir di wajahnya.Ia pun menghampiri bangku Navulia.

"Eh Bima,boleh gabung?",sapa Regan kemudian duduk di samping Bima.Bima pun mengangguk antusias.Pandangan Navulia pun teralih ke arah Regan yang menatap ke arahnya sambil tersenyum.

Navulia hanya mengangkat bahunya acuh,dan kembali fokus ke mangkuk baksonya.

"Lo ngak pesan makanan?",tanya Sista dengan mulut yang dipenuhi makanan.

"Ngak lapar,pengen minum aja bentar gue beli",jawab Regan kemudian beranjak pergi. 

"Mbak lemontea nya satu".

"Saya juga mbak".

Regan menatap ke samping ketika suara perempuan yang ia rasa tidak ading baginya.Dan benar saja itu adalah Alrenia.

"Di tunggu ya" , seru Bi Tatik membuat Regan memutuskan pandangan nya ke arah Alrenia.

"Ya...Bi",jawab Regan sambil setia berdiri sambil mengantri.

"Regan ya?", ucap Alrenia sembari mendongak ke atas melihat wajah Regan.

"Eh,iya?",jawab Regan sambil tersenyum ramah.

"Gapapa,cuma nyapa kamu di kelas apa?",sambung Alrenia dengan senyuman nya.

"Xll IPS 1,lo?".

"Xll IPS 3,em...btw gue mau minta maaf soal kejadian tempo hari,tentang Zeroun lo ngakpapa kan?".

NAVULIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang