46.JALANG

14 6 0
                                    

"Kalau mau bahagia, setidaknya jangan merebut kebahagiaan itu dari orang lain."
-Navulia

Kini fajar tak sehangat seperti biasanya,aku tak lagi dipeluk oleh sinarnya.Bayangankupun perlahan sirna, mulai redup karena hilang separuh sinarnya.Pagi-pagiku kini dingin dan lain,tapi masih kucoba mencari  beberapa rasa yang kau tinggalkan sebelum pergi ke arah lain.

______________________________

Fang yin baru saja terbangun dari tidurnya,namun anehnya pagi ini ia tidak mengalami morning sicknees.Padahal ia akan rutin mengalami hal itu,namun pagi ini kenapa tidak.Saat bangkit dari ranjang,punggung dan pinggang nya terasa sangat nyeri.

"Sssssshhh sakit,"keluh Fang yin sembari memegang pungungnya,ia menarik nafas dalam-dalam dan berjalan keluar kamar.Pagi ini ia tidak mendapati Dito, seperti biasa Dito tidak pernah pamit atau pun mengabarinya ketika pergi.

Mama Dito yang melihat Fang yin menuruni anak tangga pun langsung menyapa nya dengan hangat.

"Morning,do you sleep well?,"ucap Lea dengan senyum hangat.

Fang yin menjawab dengan menganggukkan kepala.

"Kaka dari kemarin belum pulang, ponselnya tidak aktif, anak itu memang suka membuat orang lain khawatir,kamu tahu kemana Kaka pergi?,"tanya Lea sambil menggandeng tangan Fang yin menuju ruang makan.

"Fang yin juga tidak tahu Ma,Kaka tidak pernah berkata apapun ketika akan pergi."

"Huh... baiklah kita tunggu saja,sebentar lagi pasti datang sekarang yang terpenting isi perut terlebih dahulu ."

Fang yin mengangguk setuju, kehamilan Fang yin adalah rahasianya dengan Dito. Seluruh anggota keluarga baik keluarga nya atau keluarga Dito tidak ada yang mengetahui hal tersebut.Jika hal tersebut diketahui oleh Derwa Papa Dito,maka ia akan memaki anaknya habis-habisan dan saat itu juga ia akan menikahkannya dengan Fang yin.

"Gimana Kaka mulai baik kan sama kamu?nga dingin lagi kayak dulu kan?,"tanya Lea disela sarapan.

"Iya... tapi ya suka berubah-ubah,kadang dingin banget,kadang baik banget."Jawab Fang yin jujur.

Lea mengangguk-angguk paham,sambil terus mengunyah makanan di dalam mulutnya.Sering sekali keduanya berbincang ria,tepat hari ini adalah tanggal merah jadi keduanya benar-benar menikmati weekend.

_______________________________

"Makan dulu Dit,nanti Lo sakit,"ucap Bima pelan sambil menyodorkan seporsi nasi goreng yang masih hangat.

Dito masa bodoh,tidak menggubris perintah dari Bima ia terus memejamkan matanya sambil bersandar di dinding kamar Bima.

"Ya sudah gue taruh di meja nanti kalau lapar,"ucap Bima sambil berjalan keluar kamar meninggalkan Dito sendirian.


Bayang-bayang Almarhumah kekasihnya itu masih penuh mengisi pikirannya.Sungguh ia merasa sangat bodoh,menghianati orang yang tidak pernah menyakitinya.

Tok..tok..tok..

Suara pintu diketuk,membuat mata Dito terbuka lebar.Pintu yang di buka menampilkan Navulia yang berdiri dengan celana pendek dan jaket oversize,dengan muka yang terlihat sembab dan kantung mata yang menghitam,sambil memegang ponsel di tangan kanannya.

NAVULIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang