30.JIWA KEMANUSIAAN

31 20 0
                                    



Navulia berlari ke arah resepsionis rumah sakit.

"Atas nama Mageysa Viktoria Morgan di ruang apa?",tanya Navulia dingin.

"Sebentar ya mbak",jawab resepsionis itu sambil mengotak-atik komputer.

"Sekarang masih ada di ruang ICU mbak".

"Di mana ruangnya?".

"Mbak ngikutin petunjuk peta saja".

Pandangan Navulia mengikuti telunjuk resepsionis yang menunjuk sebuah layar projector yang menampilkan peta rumah sakit.

Ia mencari arah ruang ICU kemudian segera menuju ke sana.Sampai di depan ruangan ia mendapati Kara dan Thea di sana.

"Eh..Ya?Lo udah sampai aja", kaget Thea.

"Gimana kondisi nya?",tanya Navulia balik.

"Masih kritis, ini lagi di periksa lagi sama dokter",jawab Kara.

"Gue bakalan pindahin ke Singapura", ucap Navulia yakin.

"Om Morgan udah telefon gue kemarin,katanya juga gitu mau di rawat di Singapura biar dia juga bisa ikut ngawasin",kata Kara lesu.

"Kapan mau di pindah?",tanya Thea.

"Belum tau sih,baru rencana".

"Udah biar gue yang urus",ucap Navulia sambil mengotak-atik ponselnya.Ia kemudian menelefon seseorang.

"Siapkan helikopter sekarang!".

"Baik".

Navulia mematikan telefon bersamaan dengan dokter yang keluar dari ruang ICU.

"Gimana kondisi nya dok?",tanya Kara tidak sabaran.

"Lebih baik dari sebelumnya,kalian tidak usah khawatir".

"Saya ingin memindahkan pasien ke rumah sakit luar negri,apa bisa?",tanya Navulia.

"Ohh, bisa tapi harus tetap ada peralatan medis,dan juga beberapa dokumen yang harus di urus mari ikut dengan saya".

Navulia mengikuti langkah dokter tersebut.

              🍁


"Aaaaaaaa, cepat buka mulutnya,kalau ngak gue tinggal mandiin Momo",geram Gevlan sedari tadi adiknya itu hanya duduk dan diam sambil menatap nya horor.

"Dah lah gue ngak usah makan aja, orang telurnya gosong kayak gitu,warnanya bukan kuning bukan coklat lagi tapi item kayak telur goreng berjamur", ucap Regan lesu.

"Lo kan tau gue ngak bisa masak,Bi Nana kalau hari Minggu juga libur jadi ngak ada orang, Lo makan nasinya aja kalau gitu ",saran Gevlan sambil menyodorkan sesendok penuh nasi.

"Ngak mau kak....ada roti ngak?".

"Roti nya tinggal satu tadi udah gue buat sarapan",ucap Gevlan dengan polosnya.

"Kalau mie instan?ada?".

"Ngak ada udah gue makan tadi malam sambil nonton".

"Njir,apa-apa Lo makan ngak sekalian tu perabotan Lo gigitin".

"Lo pikir gue tikus?,oh..atau ngak gue ambilin garam dulu ya buat lauk", ucap Gevlan sembari beranjak dari ranjang.Tapi dengan segera Regan menahan tangan kakaknya.

"Ngak usah repot-repot,sini gue makan pakai itu aja",pasrah Regan.

"Nah..gitu dong,dari tadi kek kasihan tu si Momo nungguin gue mandiin dari tadi,nanti obatnya Lo ambil sendiri ,gue taruh di atas meja belajar Lo"

NAVULIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang