39.UJIAN

14 10 0
                                    


Sudah 2 Minggu setelah kejadian Gita dilarikan ke rumah sakit,ujian kelulusan pun di mulai sejak beberapa hari yang lalu hanya kurang satu hari saja selesai.Gita sudah terlihat sehat dan mengikuti ujian tetapi dengan sikap yang berubah drastis ,ia menjadi dingin dan pendiam persis seperti Navulia.

Setiap sudut sekolah sunyi.Kelas 10 dan 11 juga masuk tetapi tidak boleh membuat keributan karena kelas 12 sedang melakukan ujian.Semua murid kelas 12 terlihat fokus ke layar komputer di ruangan yang telah disediakan masing-masing per kelas.

Mereka semua terlihat begitu serius,supaya mendapatkan hasil  yang memuaskan untuk mendaftar di kampus yang mereka impikan.Waktu untuk menyelesaikan 1 mapel pelajaran habis bel tanda istirahat pun berbunyi.

"Ujian selesai,silahkan meninggalkan ruang ujian untuk melakukan persiapan jam berikutnya,"ucap salah satu guru pengawas.

"Baik pak,"ucap murid-murid serentak.

Navulia keluar dari ruangan diikuti Acha,Sista,Gita,dan Regan di belakang nya.Tiba-tiba saja Regan menahan tangan Navulia,reflek ia pun menghempaskan tangan Regan.

"Galak amat neng."

Navulia hanya berekspresi datar,dan mencoba berfikir apa maksud Regan.Ia langsung teringat saat Regan menyelamatkannya dari peluru yang mengarah padanya.

"Makasih yang hari itu,"ucap Navulia dingin.

Acha,Sista ,dan Gita yang melihat sejoli tersebut langsung berjalan menjauh dan membawa buku untuk dipelajari.

"Ssssssstttt ,jangan menganggu momen epic,"bisik Sista kemudian menarik tangan Acha dan Gita menuju kursi taman.Mereka bertiga duduk sambil diam-diam menoleh ke arah Navulia dan Regan.

Regan pun tersenyum lebar sambil mengacak gemas rambut Navulia yang terurai.

"Sama-sama,"jawab Regan sambil menata kembali rambut Navulia, sedangkan sang empu hanya diam tak bergeming dengan ekspresi dinginnya.

"Gita...Git.. Gitaaaa, momen langka anjir,"bisik Sista sambil mengguncang bahu Gita, sedangkan Gita hanya diam dan fokus ke arah buku yang ia baca.Diam-diam ada yang melihat dengan mata penuh amarah ke arah
dua sejoli tersebut.

"REGANNNN,LO LAMA BANGET NGAPAIN NGAK KE KELAS GUE,"seru Bima yang langsung mendapatkan tabokkan keras dari murid perempuan yang sedang asik belajar.

"Anjir...perih....,"bisik Bima sambil kelojotan menahan sakit.

Dari arah belakang terlihat Dito sedang berjalan menghampiri Bima tapi pandanganya tidak lepas dari Gita.Sejak kejadian itu Gita selalu menolak menemuinya.Setiap Dito ke rumah sakit ia hanya mengawasi dari luar begitu juga jika ia berkunjung ke rumah Gita.

Gita yang sedang serius belajar merasa di awasi pun mencari keberadaan seseorang yang mengawasinya.Hingga pandangannya bertemu dengan Dito,seketika Gita langsung kembali fokus ke buku.Perasaan kesal dan kecewa selalu menggerogoti hatinya ketika melihat Dito.

Navulia hanya acuh dan memilih pergi ke kantin untuk membeli minuman dengan menenteng buku pelajaran.Sista yang menyadari kepergian Navulia seketika langsung berlari mengikutinya.Gita juga menyusul tapi tidak dengan Acha ia lebih memilih tetap duduk.

______________________________________

"Gue pengen healing kemana gitu...ya ngak Ta?Lo juga pengin kan? ujian udah kelar to?ayo gass Ya!,"ribut Sista ketika sudah sampai di parkiran.

"Gilaa semuanya pada jadi es,gua ngomong-ngomong sendiri nih oke!."

"Mau kemana?,"tanya Navulia tiba-tiba sontak membuat ketiga temannya terkejut.

NAVULIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang