Trauma adalah hal sering dikaitkan dengan tekanan emosional dan psikologis yang besar, biasanya karena kejadian yang sangat disayangkan atau pengalaman yang berkaitan dengan kekerasan. Namun, dalam konteks ini, yang dimaksud dengan “trauma” adalah trauma sebagai penyakit atau trauma pada fisik seseorang.
_______________________________Dinginnya angin Swiss di malam hari membuat tengkuk leher Navulia merinding walaupun sudah memakai jaket yang cukup tebal ditambah rambutnya yang ia kepang melingkar kepala.Berjalan di tengah keramaian kota,karena ada perayaan Natal tahun ini.Baru kali ini Navulia mengikuti hari Natal setelah sekian tahun lamanya.
Arum sedang demam di apartemen,ditemani oleh suster pribadi yang Navulia perintahkan.Sebenarnya ia ingin tetao tinggal di apartemen menemani sahabatnya itu namun,Arum malah memarahinya dan menyuruh Navulia untuk pergi merayakan Hari Natal.Arum memiliki toleransi yang begitu tinggi,walaupun ia seorang muslim Arum selalu mengingatkan Navulia agar beribadah.
Pusat perbelanjaan kota begitu ramai,banyak sekali makanan dan pertunjukan yang berlangsung.Navulia membeli buah yang ditusuki ditambah dengan baluran coklat.Kemudian ia memilih duduk di kursi taman,di taman tersebut sedang di gelar pertunjukan musik.Tidak banyak orang yang menonton,maka dari itu Navulia memilih ke sana.
Baru 5 menit duduk saja Navulia sudah melamun, teringat kejadian 3 tahun silam.Kehilangan kedua sahabatnya untuk selamannya, kehilangan separuh jiwanya yaitu sosok ibunya yang dibunuh.Dan masih banyak konflik lainnya.Sampai detik ini ia tidak tahu kabar teman-teman dan sahabatnya.Terutama Regan,Dito,dan Acha.
Navulia menghela nafas panjang, tiba-tiba saja matanya memanas.Perlahan ia memejamkan mata agar air matanya tidak menetes.Kejadian-kejadian yang lalu meninggalkan trauma yang luar biasa.Ketakutan akan kehilangan,ketakutan akan dikhianati.Membuat Navulia sulit merubah pola pikir yang positif.
Setelah menetralkan perasaannya,Navulia melahab buah yang ia beli tadi sambil mengawasi sekitar.Semua orang tampak begitu ceria, anak-anak kecil yang digandeng oleh ayah dan ibunya, membuat hati kecil Navulia iri.Ingin juga rasanya seperti anak-anak itu,namun mau berharap sampai kapanpun tidak akan pernah bisa.
Setelah membuang pandangan ke arah lain.Kedua mata Navulia bertemu dengan sepasang mata laki-laki jangkung berwajah cina.Dengan tangan yang masuk ke dalam kantung celana.Seketika itu detak jantung Navulia berhenti sesaat.Cup buah yang ia pegang terjatuh, tubuhnya terasa lemas.
"Tuhan,aku ga mimpi kan,"ucapnya dalam hati sembari meyakinkan diri.
Tidak ada satu menit dua pasang mata bertemu.Laki-laki itu langsung mengamati arah lain.Navulia berusaha bangkit dan berjalan perlahan karena semua persendiannya terasa lemas.
Kurang dari 15 langkah,sosok lelaki itu masih tetap berdiri di tempatnya,sambil mengamati sekitar.Dua langkah,tiga langkah
"Kk-kk-Kak Saka,"ucap Navulia gemetar sambil mendongak ke atas melihat wajah teduh lelaki di depannya dan berusaha meyakinkan diri.
Sontak lelaki tersebut terkejut dan melihat lurus ke arah Navulia berdiri.la menatap bola mata Navulia dalam-dalam.Sontak lekaki itu langsung menjawab dengan deep voice khasnya.
"Haleth, kamu...
Perkataan Saka terhenti karena gadis mungil di depannya langsung memeluk tubuhnya dengan erat.Tidak ada penolakan dari Saka ia membalas pelukan Navulia dengan erat,sambil mengelus kepala Navulia dengan lembut.Navulia sudah tidak bisa menahan tangisnya ia terisak di pelukan Saka.
Kurang lebih 10 menit tangisan Navulia mulai reda.Saka pun melepas pelukan Navulia perlahan.Dan menghapus sisa air mata yang ada di pipi Navulia.
"Kak Saka bohong!,Bohong!,"ucap Navulia sembari memukul dada Saka.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVULIA(END)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA! #2 viral(11/06/21) #1 home(15/09/22) "Maaf ,jangan didengar kan omong kosong wanita bajingan ini,saya bahkan tidak mengenalinya",ucap Lucifer pada para tamu undangan ia sangat malu atas apa yang anaknya ucapkan.Dari kejauha...