Navulia melajukan motornya menembus jalanan yang sepi, udara di malam itu begitu dingin menusuk tulang.Jam sudah menunjukkan pukul 02.00 WIB, setelah istirahat sejenak di markas Navulia langsung bergegas menuju rumah sakit tepat dimana Regan dilarikan.Baru sampai di tengah perjalanan, ponselnya bergetar.
Terpaksa ia harus menepikan motor dan mengangkat telefon.
"Yaaaa,Lo kemana aja?ini Regan udah membaik kata dokter lukanya ngak serius bisa di bawa pulang,tapi sekarang ada yang lebih serius..
"Apa?",tanya Navulia dingin memotong penjelasan yang Gita berikan.
"Makanya dengerin dulu!!!Sista.. Sista... tiba-tiba drop..
Seketika jantung Navulia berdetak kencang.Tanpa mendengar lebih banyak penjelasan dari Gita, Navulia langsung mematikan ponsel dan melaju bak di kejar kenyataan.
Hanya butuh 15 menit Navulia sampai,seperti orang yang kehilangan akal ia turun dari motor dan menghempaskan helm nya ke sembarang arah.Navulia berlari secepat mungkin untuk menuju resepsionis dan menanyakan kamar Sista.
Setelah mengetahui kamar yang di tempati oleh Sista,Navulia langsung bergegas ke sana.Ternyata Sista berada di ruang ICU.Acha dan Gita hanya menunggu di luar dengan wajah yang cemas.
Ketika keduanya melihat Navulia datang,Acha langsung memeluk erat tubuh Navulia.Ekspresi Navulia begitu cemas dan penuh tanya.
"Udah duduk dulu Ya sini",titah Gita.
Mereka bertiga pun duduk,Navulia tidak sabar mendengarkan penjelasan dari keduanya.Ia hanya terus menoleh ke kanan dan ke kiri tempat kedua temannya duduk.
"Dokter bilang...Ginjal Sista yang kanan sudah rusak dan tidak memungkinkan akan berfungsi dengan baik, terus dokter bilang masih ada waktu 2 bulan kalau ingin mencari pendonor,satu lagi dokternya tanya apa Sista sering minum-minuman keras ya kita bilang aja iya",ucap Acha.
"Gimana dong Ya?",tanya Gita dengan mata berbinar-binar.Navulia hanya menatap kosong ke ruangan ICU di mana Sista berbaring.
"Gue bakal bicara sama dokter",ucap Navulia lalu beranjak pergi.
"Gimana Cha?gue takut",ucap Gita dengan suara yang bergetar dan memeluk Acha dengan erat.
"Permisi".
"Iya silahkan masuk,eh kamu?Navulia ya?",jawab dokter laki-laki itu sembari menjabat tangan Navulia.
Navulia hanya mengangguk dan duduk berhadapan dengan sang dokter.
"Pasti kamu mau tanya perkembangan Sista kan?,begini kalau saran saya lebih baik kamu cepat-cepat cari pendonor yang golongan darahnya sama dengan Sista karena sangat sulit mendapatkan pendonor ginjal,kamu tahu kan waktu 2 bulan itu sangat singkat?,apalagi kalian ini sudah kelas 12 pasti sebentar lagi akan ujian".
"Saya yang akan menjadi pendonor,"ucap Navulia yakin.
"Memang golongan darah kamu sama?kamu yakin?hidup dengan satu ginjal itu tidak mudah lo,dan kamu harus melewati berbagai pemeriksaan terlebih dahulu jika memang ingin,tapi lebih baik kamu pikirkan matang-matang",nasehat dokter.
"Tapi saya yakin".
"Pikirkan lagi!".
Navulia menggangguk dan keluar dari ruangan dokter tersebut.
______________________________________
Akhirnya setelah 2 hari Sista berhasil melewati masa kritis,ia sudah dipindahkan ke ruangan biasa.
"Yang lain kemana?",tanya Sista pada Navulia yang sedang menyupkan nasi ke mulutnya.
"Pulang".
"Oooooo",ucap Sista dengan mulut yang masih penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAVULIA(END)
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA! #2 viral(11/06/21) #1 home(15/09/22) "Maaf ,jangan didengar kan omong kosong wanita bajingan ini,saya bahkan tidak mengenalinya",ucap Lucifer pada para tamu undangan ia sangat malu atas apa yang anaknya ucapkan.Dari kejauha...