20.THREE CRAZY BOYS

42 27 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 12.00,tapi Gita masih setia menatap layar ponsel dan camilan sekaleng di pangkuannya.Tidak dengan Dito dan Bima,mereka masih tertidur sehabis sarapan.Gita tak habis fikir,kedua manusia itu bisa tertidur pulas selama kurang lebih 5 jam.

"Anjir Lo berdua manusia apa siluman kelelawar,heran gua", ujar Gita sambil menatap Dito dan Bima bergantian.

Posisi tidur keduanya membuat Gita geleng-geleng,Bima menumpangkan kaki kanannya di atas dada Dito dengan kedua tangan yang merentang , sedangkan Dito menutupi wajah Bima menggunakan punggung tangan kirinya dan kaki kanan yang dinaikkan ke atas meja.

"GITA.....".

Gita yang sedang memperhatikan Dito dan Bima pun,langsung berdiri saat mendengar namanya disebut.Suara itu berasal dari kamar Navulia.

"IYA.... BENTAR INI OTW",teriak Gita sambil berjalan tergopoh-gopoh.

"Gimana-gimana?",ujar Gita sambil naik ke atas ranjang Navulia.

"Lapar",ucap Navulia dingin sambil menatap kosong ke arah depan.

"Bentar...gue beli makan siang dulu ya,gue bangunin Dito dulu",ujar Gita sembari melangkah keluar kamar.

Setelah kepergian Gita,Navulia merintih sambil memegangi perutnya.Lebih baik dipukuli puluhan kali,dari pada harus merasakan lambung nya yang kambuh.

"Sssssh mending mati gue",ucap Navulia pelan sambil meringkuk memeluk erat guling di sampingnya.

"Dit...bangun...lo masih hidup ngak sih?udah siang ini ayok cari makan,kasihan tu Yaya",rengek Gita sambil mengguncangkan bahu Dito.

Dito yang terusik pun membuka kedua matanya,dan mendapati wajah kesal pacarnya.

"Apa...ayang?hem?",ujar Dito lembut dan mengubah posisinya menjadi duduk.

"Apa-apa,ngak usah pura-pura ngak dengar,yok cabut",ujar Gita sambil menarik kedua tangan Dito membantunya untuk berdiri .

              🍁

"Kunci motornya mana Taaaa?",seru Dito sambil berjalan mondar-mandir mencari kunci motornya.

"Nanti aja nyarinya, sekarang pakai mobil Navulia dulu biar ngak kepanasan ayok".

"Yaudah,yok".

"Itu si Bima ngak kamu bangunin? takutnya udah melayang tuh nyawa".

"Ngak usah di bangunin...kasihan semalem begadang tuh anak".

"Ngapain?bantuin papanya patroli?".

"Baca komik", ujar Dito dengan polosnya.

"HAH?,NGAK HABIS FIKIR GUA", histeris Gita.

"Udah ayo pergi",ujar Dito sambil mendorong punggung Gita untuk berjalan menuju pintu.

Pintu  terbuka bersamaan dengan suara bel apartemen yang berbunyi.Gita dan Dito terkejut ketika melihat Regan berdiri di depannya sambil membawa satu kantung plastik besar,dengan senyum kudanya.

"Lo ngapain di sini?",Gita dan Regan mengeluarkan pernyataan yang sama.

"Heh, harusnya gue yang tanya ngapain lo di sini, kalau gue kan temannya Navulia gue bebas ke sini kapanpun gue mau",ujar Gita yang di beri anggukan oleh Dito.

"E....anu.... ceritanya panjang, mending masuk dulu",ujar Regan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Gita menatap penuh tanya pada Dito, meminta persetujuan.Dito hanya mengangguk dan mempersilahkan Regan masuk.

"Duduk bro",titah Dito pada Regan.

Regan pun mengikuti arahan Dito dan duduk di sofa,ia menatap ke arah Bima yang tertidur pulas di samping sofa.

NAVULIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang