29.DATANG KE MIMPI

25 23 0
                                    

Kring...kring... kring...

Suara jam weker yang begitu nyaring membuat Gevlan terganggu dan bangun dari tidurnya.Ia berusaha menggapai jam weker berwarna pink hadiah ulang tahun dari Regan yang ada di atas nakas.

"Hoahhhhm,baru jam 11.00 WIB masih pagi... balik tidur aja ah",ucap Gevlan kemudian melemparkan jam ke sembarang arah.Untungnya jam jatuh di samping ranjangnya,jadi tidak rusak.Hari ini hari Minggu ia libur bekerja jadi bebas mau tidur kapanpun.Lagian Gevlan adalah pemilik perusahaan,ia tinggal menyuruh bawahan nya jika ada acara mendadak.

"Eh tapi kok musik nya berhenti? siapa yang matiin?Apa anak babi udah pulang?",tanya Gevlan pada dirinya sendiri.Ia pun mengurungkan niatnya untuk kembali tidur dan beranjak dari ranjang dan berjalan keluar kamar.Gevlan berjalan lunglai ke arah pintu kamar Regan.

Tok tok tok

"NYET,PULANG JAM BERAPA TADI MALAM?".

Tok tok tok

Gevlan terus mengetuk pintu kamar sang adik,tapi tidak ada jawaban sama sekali.Kemudian ia memutuskan untuk membukanya,dan ternyata kamarnya kosong.Gevlan semakin bingung di buatnya,ia berlari menuruni tangga sambil terus meneriakkan nama sang adik.

"GAN...REGAN...GAN..REGAN...".

"BI NANA...REGAN DI MANA?BI".

             

   
              🍁

Gevlan terus berteriak ke sana ke mari hingga ia membuka kunci pintu utama rumahnya.Dan berniat untuk melaporkan adiknya yang hilang ke polisi.

Tapi saat pintu terbuka ia mendapati Regan yang tertidur pulas di teras dengan rambut dan pakaian yang acak-acakan.

"GAN BANGUN!ANJING BIKIN PANIK ORANG AJA,GUE FIKIR LO UDAH DI CULIK WEWE GOMBEL ,BARU AJA GUE MAU KE KANTOR POLISI ALAM GAIB,UDAH PENAMPILAN KAYAK ANAK ILANG,LO PARTY APA NGULI?",Omel Gevlan.

Regan memengangi kepalanya yang sakit dan merasa kedinginan di tengah hari.la membuka kedua matanya perlahan dan melihat ke arah kakaknya yang masih mengenakan baju tidur dengan nafas yang memburu.

"Bang marahnya nanti aja ya,bantuin gue bangun", ucap Regan pelan dengan menggigil.

"Lo kenapa Gan?Lo sakit?pucat banget, kebiasaan kan udah gue bilangin ngapain tidur di teras?lantai itu dingin,Lo kan ngak tahan dingin,Lo pulang jam berapa semalem?".

"Ngak tau ngak ingat!,bantuin bang tubuh gue rasanya kek mau copot sendiri-sendiri".

"Kalau sakit gini siapa yang repot?gua kan?emang Lo tu beban keluarga".

"Sssssssshhhhh,sakit", ucap Regan lirih sambil terus memegangi kepalanya.

Gevlan tak habis fikir dengan tingkah laku adiknya yang sangat susah di atur.Ia kemudian berjongkok membelakangi Regan.

"Cepat naik!",pasrah Gevlan mengalah.Regan pun menuruti perintah kakaknya dan naik di punggung Gevlan.Dengan kedua tangan melingkar di leher sang kakak.

"Tangan Lo panas,kek habis keluar neraka ,tapi anehnya Lo kok kedinginan?",ujar Gevlan bingung.

"Gue sakit anjir!",jawab Regan sambil menahan emosi.

"Oh..iya lupa".

Gevlan kemudian berdiri dan mengendong adiknya ke dalam rumah.

"Anjir berat banget Lo kebanyakan dosa,tau ngak?", protes Gevlan.

"Bukan kebanyakan dosa,tapi Lo nya aja yang udah tua".

"Apa??tua?enak aja Lo bilang gue tua".

"Serah Lo kak tambah pusing nih kepala".

NAVULIA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang