Sekarang Agatha sedang duduk di balkon kamarnya,dia masih memikirkan hal yang terjadi hari ini. Apakah di sini sini dirinya bersalah? Niat Agatha hanya ingin mempertahankan apa yang sudah menjadi miliknya.
Agatha menghembuskan nafasnya dengan kasar,sungguh berat sekali perjalanan hidupnya. Tidak cukup kah dirinya di pisahkan dengan keluarganya selama bertahun-tahun lalu di berikan cobaan dengan adanya penyakit yang sangat menyiksa lalu sekarang, hubungannya dengan pacarnya pun sedang di terjang badai juga.
"Agatha, enggak pantas buat bahagia ya?" Tanya entah pada siapa. Dia menatap langit malam yang tampak gelap,tidak ada perhiasan malam yang selalu bertebaran di angkasa mungkin sebentar lagi Jakarta akan di guyur hujan.
"Agatha, boleh nyerah enggak? Agatha juga capek,Agatha juga ingin bahagia tanpa adanya luka." Lirih Agatha
"Abang kembar,Agatha butuh kalian disini. Permata kalian ini sedang rapuh,permata kalian ini sedang membutuhkan bahu untuk bersandar."
Agatha menghapus air matanya dengan pelan,entah lah memang dia yang cengeng atau dia terlalu terbawa suasana sehingga membuat ia dengan gampang menangis.
Agatha menarik nafas lalu menghembuskan dengan pelan,dia sudah capek menangis dari tadi. Untung kedua orang tuanya belum pulang jadi dia bebas dari pertanyaan orang tuanya.
"Kak Fariz,boleh Agatha egois untuk memiliki kakak selamanya?" Jeda sebentar "Agatha merasa cewek yang bodoh,selalu bertahan walaupun Kakak tanpa sengaja menyakiti hati Agatha." Ucap Agatha dengan senyum hambarnya.
"Agatha, bodoh ya kak." Sedari tadi Agatha hanya bermonolog sendiri.
Dret....
Tiba-tiba ponsel Agatha berdering,dengan cepat dia menghapus air matanya dan melihat siapa yang menelpon nya di malam hari gini.
Senyumnya mengembang saat melihat nama penelpon ' prince Kenzo 🖤' ah rasanya dia sangat kangen dengan Abang kembarnya itu.
Tanpa basa-basi Agatha langsung mengangkat telpon tersebut.
"Abang!" Seru Agatha girang.
"Hallo cantik," sapa Kenzo di sebrang sana.
"Gua,juga mau ngomong ngab." Ucap kenzi tidak sabaran.
"Kita vidio call aja ya sayang,Abang kangen sama kamu." Ucap kenzi saat gilirannya yang menyapa.
"Iya Abang," ucap Agatha langsung saja dia mengubah panggilan suara menjadi Vidio call.
Saat sambungan beralih,Agatha dapat melihat Kudua abangnya sedang berbaring di kamar,dan sepertinya mereka baru selesai mandi,nampak dari handuk yang masih tergeletak di kasur.
"Masyaallah,makin cantik aja adek Abang." Binar kenzi saat wajah adeknya terpampang di layar handphone nya.
"Abang kembar juga,makin ganteng." Kekeh Agatha.
"Princess Abang, sehat ?" Tanya Kenzo.
"Sehat dong bang," jawab Agatha semangat mungkin dia sudah melupakan masalah hati ini.
Tiba-tiba tatapan Agatha menjadi sendu membuat kedua abangnya kelabakan apakah mereka membuat salah pada adeknya ini.
"Agatha, kangen Abang. Kapan Abang kembali?" Tanya Agatha dengan mata berkaca-kaca.
Kenzo dan kenzi yang melihat adeknya ingin menangis pun jadi merasa bersalah.
"Sayang,jangan sedih ya. Kami enggak lama lagi kok di sini, bersabar ya." Ucap Kenzo dengan lembut,rasanya dia ingin membalai rambut adeknya sekarang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATHA [END]
Teen Fiction"AGATHA CALLISTA PUTRI" Seorang,gadis cantik yang tinggal di sebuah panti asuhan yang bernama "Kasih Indah". Panti asuhan itu menjadi saksi bisu tentang kehidupan gadis cantik berhati mulia tersebut. Hidupnya yang sederhana membuat Agatha menjadi so...