•°AGATHA•°||PART 65.

1.4K 91 9
                                    

Tidak akan ada kekecewaan yang mendalam jika tidak ada cinta yang mendalam.




Brak.

Suara pintu yang dibuka secara paksa terdengar sangat memekakkan telinga. Orang-orang yang berada di dalam ruangan itu pun nampak terkejut.

Dan tak sampai di situ saja, seperti tersambar petir di siang bolong, alangkah terkejutnya mereka saat melihat siapa yang datang.

"AGATHA!" Teriakan itu, menembus titik kesadaran Agatha yang sedang syok itu.

Agatha tidak menyangka siapa sekarang yang datang,lidah nya terlalu keluh untuk berbicara sepatah kata saja. Akan kah rahasia yang dia sembunyikan selama ini akan terbongkar saat ini juga? Ya Tuhan Agatha sangat bingung sekarang.

"Ka-kalian--"

"Tega ya lo,ngerahasiain hal besar kayak gini dari kita? Lo lagi sakit,tapi berjuang sendiri! Jadi gunanya kita apa?" Suara yang sangat lirih membuat Agatha semakin bingung.

"Bunda sama Ayah,keluar dulu ya. Kita tau kalian bisa nyelesain ini,dan buat kalian dengarin dulu alasan Agatha ya." Pamit Calista dan Arthur pada teman-teman anaknya itu. Mereka sengaja keluar karena ingin memberikan ruang pada Agatha dan para sahabatnya.

"Kalau ada apa-apa,kamu langsung bilang Ayah ya nak." Sebelum keluar Arthur dan Calista menyempatkan mencium kening putrinya,lalu beranjak dari sana.

Setalah kedua orang tua Agatha keluar,hanya ada keheningan. Tidak ada yang mau membuka suara,termasuk Agatha. Gadis itu menunduk dalam-dalam,tidak berani hanya untuk melihat wajah teman-temannya.

"Ekhm! Jadi enggak ada yang mau jelasin tha?" Tanya Chandra menatap Agatha datar.

Agatha tetap diam.

Raissa berjalan mendekati brangkar Agatha,dia menarik dagu Agatha agar melihat ke arahnya.

"Jelasin, pelan-pelan ya. Kita bakal dengarin kok." Suara lembut Raissa dapat membuat Agatha tersenyum kembali.

Agatha melihat ke arah teman-temannya yang duduk di sofa itu dengan ragu. Dia dapat melihat raut datar dan tatapan kecewa dari teman-teman-nya.

"Zeline,Bella, Raissa,kak Chandra,dan kak Dean. Agatha minta maaf ya,udah sembunyikan hal ini sama kalian." Cicit Agatha pelan. Sekarang dia sedang menahan air mata yang ingin menerobos dinding pertahanannya.

"Agatha,enggak ada maksud apa-apa kok. Agatha cuma enggak mau buat kalian khawatir. Cukup Bunda,Ayah dan Malvin aja yang udah Agatha repoti. Kalian jangan." Lanjut nya kembali.

"Kalian udah bisa lihat sendiri, bagaimana keadaan aku sekarang." Agatha tersenyum sendu hal itu membuat yang melihatnya menjadi tidak tega. "Tanpa harus aku jelasin,mungkin kalian udah tau semua. Cepat atau lambat semuanya bakal kebongkar dan ternyata hari ini kebongkar juga kan hehe." Kekahan Agatha malah menambah rasa sakit di hati teman-temannya.

"Kalo kalian enggak mau main sama--"

Belum sempat Agatha menyelesaikan perkataannya tiba-tiba badannya di tubruk,oleh pelukan yang sangat erat.

AGATHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang