•°AGATHA•°||PART 75

1.6K 105 21
                                    

Singkat saja,aku rindu
°

°

jerman,10.00 pagi

Di suatu tempat, nampak seorang gadis yang sedang berdebat kecil dengan sang ibu. Sang ibu terus membujuk putrinya untuk meminum obat,tetapi sang putri terus saja menolaknya.

"Sayang,ayok minum obatnya." Ucap sang ibu dengan sangat lembut.

"Bunda aja yang minum,kan kita punya ikatan batin jadi nanti tersalur deh sama Agatha." Jawab sang anak dengan semangat.

Jawaban dari sang putri membuat bundanya terbengong,teori dari mana itu sang bunda pun tak habis pikir dengan jalan pikiran anak gadisnya itu.

"Kamu itu dapat teori dari mana sih, sayang?" Tanya bunda callista gemas melihat putrinya yang sedang menatap dirinya dengan polos.

"Ayok,minum obatnya." Ucap sang Bunda dengan tegas.

Bibir pucat Agatha melengkung kebawah,dan matanya mulai berkaca-kaca."gak mau bunda, pahit." rengek Agatha.

"Ayok diminum sayang,katanya mau sembuh."

"Nanti kalo enggak mau minum bunda,aduin sama Abang kembar dan ayah mau?" Ancam sang bunda membuat Agatha terdiam.

Dengan tidak ikhlas Agatha mengangguk dari pada Abang kembar dan Ayahnya marah.

Callista tersenyum akhirnya drama ini berakhir.

"Nah udah, sekarang kamu tidur ya. Harus banyak istirahat." Surah sang bunda sambil membantu anak gadisnya berbaring di kasur khusus pasien itu.

"Bunda,nanti kalo Abang kembar sama Malvin pulang, bangunin Agatha ya." Pinta Agatha sebelum masuk ke alam tidur.

Bundanya pun hanya mengangguk sebagai jawabannya,lalu tangan nya di arah kan ke kepala sang putri mengelus rambut tipis sang putri dengan lembut.

Sesekali bersenandung kecil agar putrinya cepat terlelap,tak lama kemudian terdengar suara dengkuran halus khas orang tertidur keluar dari mulut mungil Agatha membuat Callista tersenyum.

"Cepat sembuh sayang, Bunda sedih kalo liat kamu kayak gini." Bisik sang Bunda di telinga putrinya itu tak lupa memberikan kecupan di kening Agatha.

Ceklek

Pintu ruangan Agatha terbuka menampakkan sosok seorang laki-laki dan perempuan yang tak nampak lagi muda sedang menatap callista dengan datar.

Sedangkan callista terkejut saat melihat siapa yang datang berkunjung ke ruangan putrinya, jantung nya berdetak dengan kuat .

"A-ayah," gugup callista,saat melihat kedua orangtuanya sedang menatap dirinya tak bersahabat.

"Aku-aku bisa jelaskan Yah," ucap Callista gugup.

Kedua paruh baya tadi berjalan mendekati putrinya yang terlihat gugup,saat semakin mendekat dapat mereka lihat cucu kesayangan terbaring dengan wajahnya sangat pucat. Keadaanya sangat tidak baik-baik saja,jauh dari waktu pertama kali mereka jumpa. Ada sebenarnya dengan cucu perempuan satu-satunya itu.

"Jelaskan callista," perintah sang Ayah tegas dan tak terbantahkan.

"Kita bicarakan di ruang tamu saja Yah,Ma," ajak Callista pada kedua orangtuanya.

Cuma mau kasih tau, ruangan Agatha ini adalah ruangan VIP dan di khususkan untuk petinggi rumah sakit,kedua orang tua Agatha sudah menjadi donatur terbesar semenjak putrinya akan menjadi pasien di rumah sakit itu dalam jangka waktu lama. Jadi tak heran jika ruangan itu menyediakan fasilitas yang sangat bagus. Apalagi rumah sakit itu termasuk rumah sakit terbaik,terbagus di dunia.

AGATHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang